Postingan

MEMBANGUN DUNIA DENGAN BERTANYA

Oleh : Doni Setiyo Ardiyanto, S.Pd.Si Mulai dari lahir sampai dengan akhir masa hidupnya manusia akan selalu mencoba memahami segala hal. Memahami apa yang terjadi di dalam dirinya dan apa yang terjadi di luar dirinya.   Bayi memahami suatu benda dengan   cara mencoba memegang, mencium, bahan bisa juga menggigit benda tersebut. Bayi menggigit benda hakekatnya bayi bertanya, “apa ini ya?”. Bagi manusia profesional maka memahami sesuatu hal dengan metodologi.   Hakekat metodologi merupakan bertanya untuk memperoleh jawaban pertanyaan.             Bertanya merupakan awal dari ilmu. Bertanya merupaan cara memahami sesuatu hal. Bertanya bisa kepada orang lain ataupun bertanya kepada pikirannya sendiri secara refleksi. Hal ini karena bertanya bertujuan untuk mendapat jawaban tentang sesuatu hal. Bertanyapun bisa jadi tidak menemukan jawaban secara langsung dapat pula akan terjawab oleh ruang waktu yang akan datang. Seperi halnya kuliah Filsafat Ilmu selalu di mulai dari pertanyaan-
Gambar
Elegi Menggapai Hakekat Senin Oleh: Marsigit Q: Ini hari apa? A: Senin
Gambar
Dialog Internasional 4 Pendidikan Matematika LinkedIn Groups Group: Math, Math Education , Math Culture The current issue for "Focus on Mathematics and Pedagogy" is now online. Please see http://distance-ed.math.tamu.edu/newsletter/newsletters_new.htm#current_issue Marsigit Dr MA: @Donald: I have searched the newsletter you indicated. I found one interesting topic you have written in the Volume 4, Number 2, April 2012 i.e. Why Study Math when I Have Technology? I want to hear directly from you, may it is in brief sentences, the most basic reason why study math when we have technology? Thank
Gambar
Elegi Pemberontakan Para Normatif Oleh Marsigit Subyek Formal Bersemi: Hai anak-anak, walau engkau masih kecil-kecil, ini ni pelajari. Berapa ini dikali itu. Itu dibagi ini. Itu pangkat itu. Ini pangkat ini. Ayo jawab! Kok diam saja. Obyek Normatif Mengintip: Waduh sulit bu. Aku tidak bisa. Aku tidak mau. Aku emoh belajar dengan ibu. Ibu itu nakal. Suka mbentak-mbentak. Aku ingin pulang.
Gambar
Elegi Perbincangan Para Tepat Oleh Marsigit Para tepat: Aku merasa dimana-mana terdapat perbedaan tentang tepat. Diantara para anggotaku sudah mulai transparan menampilkan egonya masing-masing, sehingga terjadi keresahan. Tidaklah salah bila sekali waktu aku juga ingin mengundang para anggotaku itu untuk secara transparan pula menyampaikan visi dan misinya tentang tepat. Silahkan.
Gambar
Elegi Konferensi Para Keliru Oleh Marsigit Keliru: Aku sedang berada dipersimpangan jalan. Aku dalam keadaan ragu-ragu antara harus berbicara atau diam saja. Tetapi aku melihat bahwa para anggotaku ternyata sama seperti saya. Mereka juga tampak mulai gelisah. Ternyata aku mengetahui sebabnya. Sebabnya adalah adanya konferensi yang baru saja diselenggarakan oleh para benar. Konferensi para benar telah mengusikku dan mengusik semua pengikutku, para keliru. Baiklah kalau begitu aku juga ingin mengadakan konferensi para keliru agar para anggotaku bisa mempresentasikan pemikirannya. Wahai para keliru, aku akan segera mengadakan konferensi. Maka dengan ini aku mengundang engkau semua untuk hadir. Silahkan aku memberi kesempatan kepada dirimu semua untuk menyampaikan pemikiranmu.
Gambar
Elegi Menggapai Tidak Risau Oleh Marsigit Subyek: Wahai para risau, aku sebetulnya enggan melihatmu, tetapi engkau selalu mengikutiku. Engkau seperti fatamorgana, kadang jelas kadang menghilang. Tetapi yang aku tidak suka denganmu, karena kedatanganmu dan kepergianmu selalu saja tidak seijin denganku. Sehingga aku merasa kewalahan mengendalikan dirimu. Kadang-kadang aku bahkan menjadi bulan-bulananmu. Dari pada aku bersikap memusuhimu, maka sekarang aku ingin berkoalisi denganmu. Aku ijinkan engkau semua untuk mengajukan proposalmu. Jika itu mungkin, maka aku akan menindaklanjuti proposalmu itu. Tetapi untuk menanggapi proposalmu semua aku telah mengangkat dewan pertimbangan, tidak lain tidak bukan adalah si orang tua berambut putih.