Elegi Konferensi Para Keliru
Oleh Marsigit
Keliru:
Aku sedang berada dipersimpangan jalan. Aku dalam keadaan ragu-ragu antara harus berbicara atau diam saja. Tetapi aku melihat bahwa para anggotaku ternyata sama seperti saya. Mereka juga tampak mulai gelisah. Ternyata aku mengetahui sebabnya. Sebabnya adalah adanya konferensi yang baru saja diselenggarakan oleh para benar. Konferensi para benar telah mengusikku dan mengusik semua pengikutku, para keliru. Baiklah kalau begitu aku juga ingin mengadakan konferensi para keliru agar para anggotaku bisa mempresentasikan pemikirannya. Wahai para keliru, aku akan segera mengadakan konferensi. Maka dengan ini aku mengundang engkau semua untuk hadir. Silahkan aku memberi kesempatan kepada dirimu semua untuk menyampaikan pemikiranmu.
Kekeliruan generalisasi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari enggotamu. Aku adalah kekeliruan generalisasi. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan atau sengaja melakukan kekeliruan menggunakan generalisasi. Ketika aku bertemu dengan beberapa orang Indonesia dan ternyata mereka melakukan korupsi, maka aku mengambil generalisasi bahwa semua orang indonesia melakukan korupsi. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Itulah sebenar-benar aku, yaitu kekeliruan generalisasi. Maka kekeliruan generalisasi merupakan tempat persembunyianku. Aku akan selalu menggoda manusia baik mereka menyadari atau tidak, untuk melakukan kesalahan generalisasi. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan spesifikasi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan spesifikasi. Banyak orang melakukan kekeliruan spesifikasi baik sengaja ataupun tidak sengaja. Ketika aku mengatakan bahwa negara telah makmur, belum tentu si Suto atau si Noyo telah makmur. Ketika aku katakan bahwa organisasi telah maju, belum tentu anggota-anggotanya juga telah maju. Ketika aku katakan kelas kuliah ini telah sukses, belum tentu si Udin di dalamnya juga telah sukses. Itulah sebenar-benar kekeliruan spesifikasi, yaitu kekeliruan dimana oarng sengaja atau tidak sengaja keliru menganbil spesifikasi. Itulah temapt persembunyianku. Maka aku selalu berusaha untuk menggoda manusia agar mereka selalu melakukan kekeliruan spesifikasi. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan arti karena sama bunyi :
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan arti karena sama bunyi . Banyak orang-orang mengalami kekeliruan atau sengaja melakukan kekeliruan menggunakan ku. Ketika aku bunyikan pengertian yang berbeda dengan hal-hal yang sama maka sebagian dari mereka mengalami kekeliruan. Mereka ternyata salah paham terhadap hal-hal yang aku bunyikan sama. Misal ketika aku berkata “bisa”, maka sebagian orang berpikir bahwa yang aku maksud adalah racun, padahal aku berkehendak mengatakan dapat. Maka “bisa” merupakan salah satu tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Diriku adalah kekeliruan sama bunyi. Aku akan selalu menggoda manusia agar mereka selalu mengalami kekeliruan. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan karena lupa:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan karena lupa. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan karena lupa, atau sengaja melupakan sesuatu hal. Ketika aku tidak dapat menelponmu, itu karena aku lupa nomor HP mu. Maka lupa adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu lupa. Itulah permohonanku.
Kekeliruan logika:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan logika. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan logika, atau sengaja melakukan kekeliruan logika. Aku sebetulnya masihlah bermacam-macam bentukku. Kekeliruan logika itu meliputi kekeliruan deduksi, kekeliruan indukasi, kekeliruan mengurutkan, kekeliruan menjumlah, kekeliruan mengurangi, kekeliruan mengalikan, kekeliruan membagi, kekeliruan menghitung, kekeliruan menyimpulkan, kekeliruan memilih, kekeliruan mengambil keputusan dan kekeliruan matematika. Maka kekeliruan logika adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan logika. Itulah permohonanku.
Kekeliruan persepsi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan persepsi. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan persepsi baik disengaja atau tidak. Ketika aku mengiyakan isi surat perjanjian ini, padahal terdapat kesalahan tanggal, bulan dan tahun, maka itu karena aku salah melihat. Ketahuilah bahwa diriku itu bermacam-macam. Kekeliruan persepsi itu meliputi kekeliruan melihat, kekeliruan mendengar, dan kekeliruan mempersepsi dengan panca indera. Maka kekeliruan persepsi adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan persepsi. Itulah permohonanku.
Kekeliruan komitmen:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan komitmen. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan komitmen baik disengaja atau tidak. Ketika aku telah berjanji kemudian aku mengingkarinya, maka itulah kekeliruan komitmen. Ketika aku berkomitmen kemudian aku tidak dapat memenuhi komitmenku maka itulah kekeliruan komitmen. Maka kekeliruan komitmen adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan komitmen. Itulah permohonanku.
Kekeliruan tindakan:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan tindakan. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan tindakan baik disengaja atau tidak. Segala macam tindakan tak terpuji adalah kekeliruan tindakan. Ketahuilah bahwa tidak bertindak juga belum tentu bukan kekeliruan tindakan. Salah menunjuk adalah juga kekeliruan tindakan. Kekeliruan menulis, kekeliruan menyebut, dst adalah kekeliruan tindakan. Maka kekeliruan tindakan adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan tindakan. Itulah permohonanku.
Kekeliruan niat:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan niat. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan niat baik disengaja atau tidak. Semua niat buruk adalah kekeliruan niat. Kekeliruan doa adalah juga kekeliruan niat. Kekeliruan misi, visi atau tujuan adalah kekeliruan niat. Maka kekeliruan niat adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan niat. Itulah permohonanku.
Kekeliruan metode:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan metode. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan metode baik disengaja atau tidak. Diriku itu bermacam-macam misal kekeliruan metode langsung, tidak langsung, kuantitatif, kualitatif, menyelesaikan persoalan, dst. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan metode. Itulah permohonanku.
Kekeliruan individu:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan individu. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan individu baik disengaja atau tidak. Kekeliruan individu adalah kekeliruan diriku sendiri, dan tidak melibatkan orang lain. Maka kekeliruan individu adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan individu. Itulah permohonanku.
Kekeliruan kolektif:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan kolektif. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan kolektif baik disengaja atau tidak. Kekeliruan kolektif adalah kekeliruan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Maka kekeliruan kolektif adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan kolektif. Itulah permohonanku.
Kekeliruan sistemik:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan sistemik. Banyak kekeliruan sistemik terjadi baik disengaja atau tidak. Kekeliruan sistemik adalah kekeliruan yang dilakukan secara kelembagaan atau oleh institusi atau oleh negara. Membiarkan korupsi meraja lela adalah kekeliruan sistemik. Merambah hutan adalah kekeliruan sistemik. Tidak menyantuni rakyat miskin adalah kekeliruan sistemik. Maka kekeliruan sistemik adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda sistem-sistem atau institusi agar selalu melakukan kekeliruan sistemik. Itulah permohonanku.
Kekeliruan umum:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan umum. Banyak orang-orang mengalami mengalami kekeliruan umum baik disengaja atau tidak. Kekeliruan umum adalah kekeliruan yang umum terjadi. Kekeliruan umum sering juga disebut sebagai salah kaprah. Para koruptor, penjahat, pembunuh berdarah dingin ditayangkan di TV untuk diwawancara adalah kekeliruan umum, sehingga justeru mereka itu seakan menjadi pahlawan atau selebritis. Maka kekeliruan umum adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan kolektif. Itulah permohonanku.
Hati dan logos bersama-sama protes dan membuat perjanjian:
Wahai para keliru, baiklah aku telah mendengarkan presentasimu semua. Adalah hakmu untuk bicara untuk menunjukkan bahwa engkau itu memang benar-benar ada. Tetapi ketahuilah bahka sebenar-benar musuhmu adalah hati dan logosku. Maka jangan coba-coba menggoda para anggotaku semua selagi mereka itu selalu berikhtiar mencari kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dan jangan sekali kali engkau menggoda para anggotaku selagi mereka khusuk berdoa. Inilah perjanjianku terhadapmu semua. Dalam kesempatan ini aku ingin berpesan kepada para hati dan para logos, kenalilah dan ketahui sifat dan perilaku para keliru agar engkau selalu terhindar dari bujuk rayunya. Berikhtiarlah selalu seraya melantunkan doa-doa dalam hatimu. Niscaya Allah SWT akan selalu mendengar dan mengabulkan doa-doa kami. Amien.
Keliru:
Aku sedang berada dipersimpangan jalan. Aku dalam keadaan ragu-ragu antara harus berbicara atau diam saja. Tetapi aku melihat bahwa para anggotaku ternyata sama seperti saya. Mereka juga tampak mulai gelisah. Ternyata aku mengetahui sebabnya. Sebabnya adalah adanya konferensi yang baru saja diselenggarakan oleh para benar. Konferensi para benar telah mengusikku dan mengusik semua pengikutku, para keliru. Baiklah kalau begitu aku juga ingin mengadakan konferensi para keliru agar para anggotaku bisa mempresentasikan pemikirannya. Wahai para keliru, aku akan segera mengadakan konferensi. Maka dengan ini aku mengundang engkau semua untuk hadir. Silahkan aku memberi kesempatan kepada dirimu semua untuk menyampaikan pemikiranmu.
Kekeliruan generalisasi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari enggotamu. Aku adalah kekeliruan generalisasi. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan atau sengaja melakukan kekeliruan menggunakan generalisasi. Ketika aku bertemu dengan beberapa orang Indonesia dan ternyata mereka melakukan korupsi, maka aku mengambil generalisasi bahwa semua orang indonesia melakukan korupsi. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Itulah sebenar-benar aku, yaitu kekeliruan generalisasi. Maka kekeliruan generalisasi merupakan tempat persembunyianku. Aku akan selalu menggoda manusia baik mereka menyadari atau tidak, untuk melakukan kesalahan generalisasi. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan spesifikasi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan spesifikasi. Banyak orang melakukan kekeliruan spesifikasi baik sengaja ataupun tidak sengaja. Ketika aku mengatakan bahwa negara telah makmur, belum tentu si Suto atau si Noyo telah makmur. Ketika aku katakan bahwa organisasi telah maju, belum tentu anggota-anggotanya juga telah maju. Ketika aku katakan kelas kuliah ini telah sukses, belum tentu si Udin di dalamnya juga telah sukses. Itulah sebenar-benar kekeliruan spesifikasi, yaitu kekeliruan dimana oarng sengaja atau tidak sengaja keliru menganbil spesifikasi. Itulah temapt persembunyianku. Maka aku selalu berusaha untuk menggoda manusia agar mereka selalu melakukan kekeliruan spesifikasi. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan arti karena sama bunyi :
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan arti karena sama bunyi . Banyak orang-orang mengalami kekeliruan atau sengaja melakukan kekeliruan menggunakan ku. Ketika aku bunyikan pengertian yang berbeda dengan hal-hal yang sama maka sebagian dari mereka mengalami kekeliruan. Mereka ternyata salah paham terhadap hal-hal yang aku bunyikan sama. Misal ketika aku berkata “bisa”, maka sebagian orang berpikir bahwa yang aku maksud adalah racun, padahal aku berkehendak mengatakan dapat. Maka “bisa” merupakan salah satu tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Diriku adalah kekeliruan sama bunyi. Aku akan selalu menggoda manusia agar mereka selalu mengalami kekeliruan. Itulah permohonanku kepadamu.
Kekeliruan karena lupa:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan karena lupa. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan karena lupa, atau sengaja melupakan sesuatu hal. Ketika aku tidak dapat menelponmu, itu karena aku lupa nomor HP mu. Maka lupa adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu lupa. Itulah permohonanku.
Kekeliruan logika:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan logika. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan logika, atau sengaja melakukan kekeliruan logika. Aku sebetulnya masihlah bermacam-macam bentukku. Kekeliruan logika itu meliputi kekeliruan deduksi, kekeliruan indukasi, kekeliruan mengurutkan, kekeliruan menjumlah, kekeliruan mengurangi, kekeliruan mengalikan, kekeliruan membagi, kekeliruan menghitung, kekeliruan menyimpulkan, kekeliruan memilih, kekeliruan mengambil keputusan dan kekeliruan matematika. Maka kekeliruan logika adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan logika. Itulah permohonanku.
Kekeliruan persepsi:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan persepsi. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan persepsi baik disengaja atau tidak. Ketika aku mengiyakan isi surat perjanjian ini, padahal terdapat kesalahan tanggal, bulan dan tahun, maka itu karena aku salah melihat. Ketahuilah bahwa diriku itu bermacam-macam. Kekeliruan persepsi itu meliputi kekeliruan melihat, kekeliruan mendengar, dan kekeliruan mempersepsi dengan panca indera. Maka kekeliruan persepsi adalah tempat persembunyianku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan persepsi. Itulah permohonanku.
Kekeliruan komitmen:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan komitmen. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan komitmen baik disengaja atau tidak. Ketika aku telah berjanji kemudian aku mengingkarinya, maka itulah kekeliruan komitmen. Ketika aku berkomitmen kemudian aku tidak dapat memenuhi komitmenku maka itulah kekeliruan komitmen. Maka kekeliruan komitmen adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan komitmen. Itulah permohonanku.
Kekeliruan tindakan:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan tindakan. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan tindakan baik disengaja atau tidak. Segala macam tindakan tak terpuji adalah kekeliruan tindakan. Ketahuilah bahwa tidak bertindak juga belum tentu bukan kekeliruan tindakan. Salah menunjuk adalah juga kekeliruan tindakan. Kekeliruan menulis, kekeliruan menyebut, dst adalah kekeliruan tindakan. Maka kekeliruan tindakan adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan tindakan. Itulah permohonanku.
Kekeliruan niat:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan niat. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan niat baik disengaja atau tidak. Semua niat buruk adalah kekeliruan niat. Kekeliruan doa adalah juga kekeliruan niat. Kekeliruan misi, visi atau tujuan adalah kekeliruan niat. Maka kekeliruan niat adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan niat. Itulah permohonanku.
Kekeliruan metode:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan metode. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan metode baik disengaja atau tidak. Diriku itu bermacam-macam misal kekeliruan metode langsung, tidak langsung, kuantitatif, kualitatif, menyelesaikan persoalan, dst. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan metode. Itulah permohonanku.
Kekeliruan individu:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan individu. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan individu baik disengaja atau tidak. Kekeliruan individu adalah kekeliruan diriku sendiri, dan tidak melibatkan orang lain. Maka kekeliruan individu adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan individu. Itulah permohonanku.
Kekeliruan kolektif:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan kolektif. Banyak orang-orang mengalami kekeliruan kolektif baik disengaja atau tidak. Kekeliruan kolektif adalah kekeliruan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang. Maka kekeliruan kolektif adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan kolektif. Itulah permohonanku.
Kekeliruan sistemik:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan sistemik. Banyak kekeliruan sistemik terjadi baik disengaja atau tidak. Kekeliruan sistemik adalah kekeliruan yang dilakukan secara kelembagaan atau oleh institusi atau oleh negara. Membiarkan korupsi meraja lela adalah kekeliruan sistemik. Merambah hutan adalah kekeliruan sistemik. Tidak menyantuni rakyat miskin adalah kekeliruan sistemik. Maka kekeliruan sistemik adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda sistem-sistem atau institusi agar selalu melakukan kekeliruan sistemik. Itulah permohonanku.
Kekeliruan umum:
Wahai keliru, aku adalah salah satu dari anggotamu. Aku adalah kekeliruan umum. Banyak orang-orang mengalami mengalami kekeliruan umum baik disengaja atau tidak. Kekeliruan umum adalah kekeliruan yang umum terjadi. Kekeliruan umum sering juga disebut sebagai salah kaprah. Para koruptor, penjahat, pembunuh berdarah dingin ditayangkan di TV untuk diwawancara adalah kekeliruan umum, sehingga justeru mereka itu seakan menjadi pahlawan atau selebritis. Maka kekeliruan umum adalah rumahku. Itulah sebenar-benar diriku. Aku akan selalu menggoda manusia agar selalu melakukan kekeliruan kolektif. Itulah permohonanku.
Hati dan logos bersama-sama protes dan membuat perjanjian:
Wahai para keliru, baiklah aku telah mendengarkan presentasimu semua. Adalah hakmu untuk bicara untuk menunjukkan bahwa engkau itu memang benar-benar ada. Tetapi ketahuilah bahka sebenar-benar musuhmu adalah hati dan logosku. Maka jangan coba-coba menggoda para anggotaku semua selagi mereka itu selalu berikhtiar mencari kebenaran dan menghindari kekeliruan. Dan jangan sekali kali engkau menggoda para anggotaku selagi mereka khusuk berdoa. Inilah perjanjianku terhadapmu semua. Dalam kesempatan ini aku ingin berpesan kepada para hati dan para logos, kenalilah dan ketahui sifat dan perilaku para keliru agar engkau selalu terhindar dari bujuk rayunya. Berikhtiarlah selalu seraya melantunkan doa-doa dalam hatimu. Niscaya Allah SWT akan selalu mendengar dan mengabulkan doa-doa kami. Amien.
134 comments:
- Setiap orang pasti mempunyai kekeliruan. Karena tidak ada manusia yang sempurna. Namun tergantung dari kita, menyadari bahwa ada kekeliruan dalam diri kita apa tidak. dan cepat memperbaikinya sebelum semuanya terlambat. Selagi masih mempunyai kesempatan, mengapa tidak? Namun terkadang juga, kita tak sadar bahwa kita telah melakukan kekeliruan. Bagaimanakah caranya agar kita cepat tanggap dengan kekeliruan yang kita buat?Reply
- lia fitrianaReply
0630124094
pend. mtk NR D 2006
Kekeliruan merupakan hal yang wajar bagi setiap manusia karena itu bersifat manusiawi. kadang kekeliruan merupakan awal dari sebuah ilmu pengetahuan.Dengan kekeliruan tersebutlah kita akan menjadi lebih baik, jika setiap kekeliruan yang kita buat kita jadikan sebagai guru dan membuat kita berpikir untuk melakukan hal yang benar dan lebih tepat.
setiap kekeliruan pasti akan membawa dampak negatif juga, lalu bagaimana jika kekeliruan kita merugikan orang lain ? bagaimana kita menebus rasa bersalah itu ? serta bagaimana kita meminimalisir sebuah kesalahan.
terimakasih. - Assalamu'alaikum pak...Reply
Setelah membaca elegi ini, saya sadar bahwa keliru tidak dapat dipisahkan dari sifat manusia. Manusia yang dilengkapi dengan nafsu dan akal terkadang lebih mengedepankan hawa nafsu tanpa mendengarkan kata hati dan akalnya, sehingga sering membuat banyak kekeliruan. Elegi ini sangat menarik karena membuat saya sadar bahwa haruslah selalu mengingat tuhan didalam setiap tindakan kita agar kita terhindar dari godaan "Keliru".
Terimakasih... - Assalamualaikum wr wbReply
Selamat pagi pak..
setiap apa-apa yang menjadi subyek dalam kehidupan ini sangatlah erat akan keliru. apalagi sebagai manusia haruslah sadar akan kebaradaan 'keliru'. bahkan, tanpa ada kekeliruan apalah pengalaman yang manusia dapatkan. tidak ada upaya untuk menjadi lebih baik lagi. tapi, akan sangat runyam bila hati ini telah keliru memilih kebenaran menurut hati ini saja. padahal, para hati orang lain telah begitu lekat dengan kehidupan kita. apakah bisa para hati orang terdekat bisa menggantikan keyakinan hati ini yang merasa benar? bagaimanakah merendahkan ego diri hanya sekedar menerima kekeliruan yang kita perbuat? bagaimanakah sebenar-benarnya menggapai kekeliruan dalam hati yang tidak sadar kita lakukan?
Terima kasih - Elegi Konferensi Para Keliru..Reply
setiap manusia memang secara sadar atau tidak sadar selalu pernah berbuat suatu kekeliruan, baik itu diakuinya, ataupun tidak. Istighfar dan refleksilah yang seharusnya banyak-banyak dilakukan dilakukan setiap hamba-Nya kepada-Nya, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan dari-Nya. Benar begitu kan Pak? lalu bagaimanakah menurut Bapak, cara kita agar kita dapat meminimalkan kekeliruan yang kita timbulkan, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain,kepada lingkungan, bahkan kepada Alloh SWT?
trimakasih.. - Selamat siang,pak...Reply
Ragu - ragu adalah hal yang sering datang dalam diri setiap manusia. sikap ragu - ragu akan mengakibatkan pekerjaan yang kita lakukan akan sia-sia. Dengan adanya sikap tersebut akan menimbulkan suatu kekeliruan baik yang fatal atau tidak. Saya yakin setiap manusia pasti pernah berbuat kekeliruan. Tapi kadang-kadang mereka tidak sadar atas apa yang dilakukannya.
Dengan adanya kekeliruan itu telah mengajarkan kepada kita untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama yang akan menimbulkan kekeliruan lagi. Seperti yang telah dijelaskan diatas apakah sikap ragu-ragu merupakan salah satu akibat timbulnya kekeliruan.? kemudian Bagaimana caranya agar kekeliruan itu tidak terjadi.?
Terima kasih.. - To make error is human...Reply
Melakukan kekeliruan / kesalahan merupakan sesuatu yang manusiawi..yang penting adalah bagaimana usaha kita untuk memperbaikinya dan untuk tidak melakukanya lagi. Kekeliruan itu sendiri tak seluruhnya buruk, karena dari kekeliruan itulah kita dapat belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Belajar bukan berarti menghindari kesalahan / kekeliruan, tetapi bagaimana kita memperbaiki kesalahan itu...dan dari kesalahan itulah wawasan kita akan bertambah...
(Adhetia M, 06301241045) - Gadis Zhepa Devi (06301244101)Reply
Pend. Matematika NR D
Kepada : Dr.Marsigit M.A
Selamat malam pak...
Saya sudah membaca Elegi Konferensi para Keliru.
Kita sebagai manusia mempunyai banyak kekeliruan baik yang disengaja atau pun tidak.Kekeliruan yang kita lakukan bisa dalam berbagai bentuk seperti yang sudah disebutkan dalam elegi ini, dan juga masih banyak keliru yang lain. Tetapi dengan kita percaya kekeliruan itu begitu saja, apakah kita tidak terjebak dalam kekeliruan yang lain Pak? Yaitu kita percaya kepada mitos karena kita tidak melakukan tesis, antitesis, dan sistesis terhadap kekeliruan yang sudah disebutkan. Kita senantiasa harus dapat menyelaraskan hati dan logos agar dapat terhindar dari keliru. Hati dan logos akan dapat mengalahkan keliru jika kita dapat memaksimalkannya dan tidak menjadikan hal itu sebagai mitos di dalam diri kita. Karena jika kita hanya mempercayainya saja tetapi tidak melakukan itu akan menjadi sebuah kekeliruan yang lain.
Kurang lebih seperti itu pendapat saya Pak. Jika ada hal yang kurang tepat mohon koreksi dari Bapak.
Terima Kasih.... - Assalamu'alaikum,Reply
terima kasih dengan elegi konferensi para keliru ini membuat saya semakin sadar bahwa tidak ada tempat bagi manusia untuk menyombongkan diri,
saya ingin bertanya kepada Bapak Dr.Marsigit
bagaimana cara untuk meyakinkan diri kita dalam memutuskan sesuatu karena semakin kita sadar bahwa seyakin apapun kita tentu masih ada peluang untuk keliru,, karena setiap saat kita dihadapkan pada sesuatu yang harus kita putuskan, sementara kalau kita ingat bahwa manusia tempat keliru kita ragu-ragu untuk bermemutuskan sesuatu karena takut keliru,
terima kasih - Assalamu'alaikum..Reply
Pak, saya mau melapor, saya sudah posting Elegi saya yang berjudul Elegi Menggapai Operasi Perhitungan Matematika, jika Bapak berkenan, saya berharap Bapak memberikan komentar terkait dengan elegi saya agar saya dapat lebih baik lagi dalam membuat elegi, terimakasih Pak..
Wassalamu'alaikum.. - Assalamu'alaikum..Reply
Pak, saya mau melapor, saya sudah posting Elegi saya yang berjudul ELEGI MENGGAPAI PERBINCANGAN BANGUN DATAR, jika Bapak berkenan, saya berharap Bapak memberikan komentar terkait dengan elegi saya agar saya dapat lebih baik lagi dalam membuat elegi, terimakasih Pak..
Wassalamu'alaikum.. - Assalamu'alaikum,,,,Reply
Pak, saya sudah posting "ELEGI MENGGAPAI PERBINCANGAN BILANGAN PRIMA POSITIF" di blog saya "nasrul-dyah-daim.blogspot.com .Jika bapak berkenan mengunjungi blog saya , saya mengharapkan komentar kritik dan saran agar saya dapat lebih baik....
terima kasih pak
wassalamu'alaikum... - widi wulansariReply
06301244092
pendidikan matematika NR D
Selamat pagi pak,
Assalamu'alaikum
Setiap manusia pasti mempunyai keliru walupun kadang kita tidak menyadari kalau kita berbuat keliru dan kadang kita memang berusaha merasa tidak . Maka akan benar jika kita ketika akan bertindak terlebih dahulu gunakan hati dan pikiran untuk mengkonfirmasikan tindakan yang akan kita lakukan.
Pak, saya sudah posting elegi saya dengan judul 'ELEGI PERBINCANGAN SEGITIGA' di blog saya 'widiwulansari.blogspot.com'. Mohon saran dan kritk agar saya dapat mengetahui jikalau saya membuat kekeliruan.
Terima kasih pak...
Wassalamu'alaikum.. - Nur Safitri Wakhyunigsih PmatR06Reply
Assalamu'laikum pak marsigit, saya sedang mencoba membuat elegi, "elegi menggapai hubungan titik,garis,bidang dan bangun ruang",mohon dikomentari pak,barangkali ternyata saya masih keliru agar bisa saya perbaiki,blog saya nursafitri06.blogspot.com - Setiap manusia pasti pernah melakukan kekeliruan atau akan melakukan kekeliruan yang baik disengaja maupun tidak disengaja,baik itu kekeliruan dalam hal niat maupun tindakan.Itu merupakan hal yang wajar dalam mengarungi kehidupan ini.Agar dapat meminimalkan kekeliruan mungkin dengan berhati-hati setiap bertindak.Namun apakah cukup hanya dengan berhati-hati agar tidak melakukan kekeliruan??padahal pasti setiap orang bila ingin melakukan sesuatu pasti dengan pertimbangan dan kehati-hatian,namun mungkin akan terjadi kekeliruan yang mungkin tidak akan disadari yang berakibat buruk bagi kita maupun orang lain.Kita harus selalu berdoa kepada Tuhan YME agar dalam setiap tindakan dihindarkan dengan hal-hal yang buruk yang mungkin akan menimpa kita maupun orang lain.Reply
- "Tidak ada yang sempurna di dunia ini...."Reply
Mungkin itulah sebab sering terjadinya kekeliruan/ kesalahan. Bahkan saya juga cukup tertarik dengan pernyataan sebuah iklan " G' salah g' belajar "...Dengan demikian kita akan berusaha belajar dari kesalahan -kesalahan yang telah kita lakukan ataupun dari pengalaman yang dilakukan orang lain.
Namun sebagai manusia kita berusaha melakukan yang terbaik.......Amiin..... - Kenapa "para" benar berkonferensi.. Apa bahasa yang mereka gunakan.. Kapan bahasa diam muncul dari konferensi para keliru.. ini hati dan itu hati.. dan kapankah alirannya akan mengendap atau bukan kapankah karena kapan menyentuh topologi ruang dan ciptaan..Reply
- lupaReply
salah
khilaf
keliru
adalah semua hal yang relatif
pelaku atau action dari grup atau individu yang menganggap kebenaran.
kita tidak keliru ada dalam ruang filsafat
akan tetapi bagaimana kita buwat keliru dan membuwat menjadi benar
tuhan akan selalu mengawasi diri kita.di manapun dan bagaimanapun kita pasti tuhan ada di samping kita.
untuk melihat diri kita salah atau benar.
sebagi manusia kita harus percaya akan adanya kebenaran dan kesalahan sebab semua itu akan menjadi refleksi pada diri kita. - Nurhikmah/06301241027Reply
P.mat R '06
Assalamu'alaikum.....
Setelah membaca elegi ini, saya sadar bahwasanya di dunia ini manusia tidak ada yang sempurna walaupun manusia sendiri adalah makhluk yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan-Nya.
Manusia tak lepas dari keliru dan lalai, terkadang manusia terlalu sombong, lupa dan angkuh untuk melihat dan bercermin kepada dirinya sendiri mengenai siapa dirinya, apa tugas dan kewajibannya didunia dan apa saja yang telah dilakukannya selama ini.Oleh karena itu tidak sepantasnya manusia menyombongkan dirinya, bahwasanya hanya Tuhanlah yang memiliki kesempurnaan.Dari kekeliruan tersebut seharusnya kita jadikan pelajaran untuk memotivasi kita berusaha menjadi lebih baik. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang selalu mendapatkan petunjuk dan ampunan-Nya..Amiin...
Wassalamu'alaikum... - Nurhikmah..aku menyaksikan kesaksianmu...Semoga kita selalu mendapat rakhmat dan ridlo dari Allah SWT. AmienReply
- Assalamu’alaikum,Reply
Keliru itu suatu hal yang lumrah dalam kehidupan, karena itu lah hidup selalu kontradiktif. Dalam mencapai suatu kebenaran, maka jalan untuk mencapai kepada kekeliruan pun menjadi begitu terhampar. Yang baik adalah bagaimana hati dan logos (individu) itu menyadari apabila ia sedang/telah terserang oleh kekeliruan tersebut.
Terima kasih - Asslam…Wr. Wb.Reply
KEKELIRUAN….itu mungkin salah satu yang setia menemani alur hidup kita yang tercipta sebagai manusia. Manusia tiada yang sempurna, itulah adanya. Mungkin jika kita dapat diam sejenak di sudut ruang hampa kita bisa mendengar suara kebenaran “terima kasihlah pada kekeliruanmu, karena dengan itu kamu akan merasakan sungguh berartinya sebuah kebenaran”.
Hingga aku keluar dari ruangan itu dan melihat orang-orang yang sungguh membenci kekeliruan tanpa tahu dengan itu mereka melakukan kekeliruan. Aku tertunduk dan tersenyum, tak kusangka filsafat dapat menambah keterbukaan hatiku pada-Nya, seraya aku melangkahkan hidupku masih juga terpikir “ciptaan-Nya sungguh lengkap, dan saling melengkapi”. - Dafid aku menyaksikan kesaksianmu..semoga Allah SWT selalu memberi petunjuknya kepada kita semua. Amien. Selamat berjum'atan.Reply
- No body's perfect. Ya, itulah manusia. tidak ada manusia di dunia ini yang tidak terlepas dari keliru karena manusia adalah tempatnya dosa dan keliru. Kesempurnaan dan kebenaran yang hakiki hanyalah milikNya. Dan kita sebagai makhlukNya hanya bisa berusaha untuk menggapainya. Semoga Allah selalu melindungi kita dari kekeliruan dan semoga Allah selalu meridhoi setiap langkah kita. Amien...Reply
- Selamat sore pak,,Reply
Saya sudah membuat elegi perbincangan titik-titik garis lurus. Saya mengharapkan saran dan kritik dari Bapak.. - Terimakasih pak Marsigit,telah berkenan untuk berkunjung di blog saya,dan terimakasih pula telah bersedia mengomentari elegi yang saya buat,semoga dengan belajar filsafat ini, menjadikan saya untuk terus dan terus memperbaiki diri,amiinReply
Nur Safitri(PmatR06) - Assalamualaikum,...Reply
elegi ini masih berhubungan dengan elegi sebelumnya yaitu tentang menggapai kebenaran,
manusia memang tak dapat luput dari kekeliruan, terkadang kita tak sadar telah melakukan kekeliruan , itulah sesungguhnya sifat manusia yang hanya bisa berusaha menggapai kebenaran, dengan instrospeksi diri kekeliruan apa saja yang telah diperbuat lalu berusaha untuk memperbaikinya, semoga ALLAH senantiasa mamberi pertolongan bagi kita untuk dapat menghampiri kebenaran-kebenaranNYA... - Jika kebenaran itu relatif maka ketidakbenaran atau kekeliruan juga relatif. Saya ingin membuat istilah versi saya sendiri yaitu kekeliruan absolut yang dianalogikan dari kebenaran absolut. Saya berusaha mencoba mendefinisikan kekeliruan absolut yaitu kekeliruan menurut Allah SWT. Hanya, kekeliruan absolut sepertinya bisa dibreakdown menjadi kekeliruan dalam perpektif manusia. Artinya, kekeliruan-kekeliruan yang ada pada elegi tadi sejatinya juga mrupakan kekeliruan-kekeliruan yang sah menurut Allah SWT. Manusia adalah manusia. Artinya terdapat banyak peluang baginya untuk melakukan kekeliruan. Kekeliruan adalah muara dari satu atau beberapa sungai. Tersebutlah sungai ketidaktahuan, sungai ketidakpedulian, sungai kesengajaan, sungai keterpaksaan, sungai kebiasaan, sungai asal-asalan dan sungai-sungai yang lain.Reply
Manusia tidak dapat menghindari untuk masuk ke muara bernama kekeliruan melalui satu atau beberapa sungai tersebut. Tapi, dengan segala yang ia punya, ia bisa dan boleh memilih: akan mendayung di sungai-sungai itu lagi sehingga ia kembali sampai di muara, atau memilih yang sebaliknya. - Enika...selamat anda telah mulai terampil melakukan sintesis. Mudah-mudahan anda juga menyadari bahwa filsafat itu olah pikir. Ketika memang kita sedang fokus pada olah pikir, maka tidaklah terlalu penting jawaban anda itu benar atau salah. Tetapi yang penting adalah bagaimana anda mampu menjelaskan pendapatmu itu. Itulah sebenar-benar ilmumu. Sedangkan kekeliruan absolut itu adalah kreativitasmu sebagai hasil dari olah pikirmu. Itulah salah satu hasil yang diharapkan dari belajar filsafat.Reply
- Rohmad Widiyanto, LT A PPS 09Reply
Asslamu’alaikum W W.
Konsep benar – salah, pahlawan-pengkhianat adalah sebuah kondisi yang bersifat subjektif. Sebuah kebenaran bisa saja menjadi sebuah kesalahan, demikian juga sebaliknya. Pahlawan dan pengkhianat pun juga bisa saling bertukar tempat, bergantung dari sisi mana melihat, dan darimana memulainya.
Keadaan seringkali menyudutkan (sekaligus memaksa) seseorang untuk melakukan tindakan yang salah. Keadaan juga sering kali dijadikan kambing hitam, sebagai perisai, sekaligus pembenaran terhadap terhadap sebuah kesalahan.
Telaah filsafati tentang konsep dan makna ‘keliru’ adalah hal yang amat menarik jika di implementasikan ke dalam daratan pragmatig. Ternyata sebuah kekeliruan kolektif bisa saja dipandang sebagai kebenaran relative oleh orang lain. Seperti terlihat dari ilustrasi berikut:
Ujian Nasional dan hal ikhwal pelaksanaannya menyuguhkan sebuah fragmen yang amat beragam. Ada sekelompok ‘oknum guru” (dalam bahasa wartawan) ditangkap oleh Detasemen 88 (:ngeri sekali, seperti teroris aja) karena kepergok mengganti lembar Jawaban Komputer anak didiknya. Ada juga cerita dari daerah lain yang amat mengejutkan banyak pihak. Rata-rata Nilai Ujian NAsional siswa SMA/SMK tingkat kabupaten “a” tertinggi diraih oleh sebuah sekolah SMA dari daerah terpencil (yang nota bene kekurangan segala-galanya), justru SMA di kota dengan kategori SSN, RSBI, RSSN dibuat tak berdaya. Cerita yang juga tak kalah menariknya adalah dating dari sebuah sekolah di wilayah kecamatan X di luar pulau jAwa. Sekolah tersebut didemo warga lantaran 100% siswanya tidak lulus. Anarkhisme hampir saja terjadi dalam peristiwa itu. Untung pihak aparat masih sigap. Dari hasil pembicaraan diputuskan, agar sekolah membuat ‘kebijakan’ agar tahun depan peristiwa itu tidak terulang lagi. Luar biasa ‘kebijakan’ yang ditempuh sekolah tersebut, pada waktu pengumuman kelulusan tahun berikutnya 100% siswanya Lulus.
Dari ilustrasi di atas bisa ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam tataran fragmatis, sulit sekali memfonis siapa yang benar dan siapa yang salah. Bagaimanakah filsafat menjembatani hal itu agar kejadian serupa tak akan terjadi lagi di dunia ini. Pro kontra pelaksanaan ujian Nasional masih terus terjadi. Kajian filsafati ditantang campur tangannya.
Terima kasih.
Wassalam… - keliru... apakah itu keliru... kenapa di sebut keliru... siapakah yang berhak menyatakan sesuatu itu keliru... apakah dibalik keliru itu ada kebenarannya..Reply
bukankah keputusan dan jalan yang kita pilih itu melalui doa dan ikhtiar... bukankah kita selalu menggapai kebenaran... kebenaran yang seperti apa? jelas bukan kebenaran absolut yang bisa kita gapai karena kebenaran absolut hanya milik-NYA... dalam pikiran saya, kita mempunyai kebenaran yang namanya kebenaran keyakinan... kebenaran yang mungkin sama atau berbeda dengan kebenaran orang lain... kebenaran bagi A yang mungkin keliru bagi B... jadi apa itu keliru... bukakankah keliru itu muncul dari rasa gelisah was was dan ketidakpuasan kita terhadap apa yang kita pilih, apa yang kita dapat atau kita yakini...
terakhir.. menurut saya... dengan doa dan ikhtiar serta mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan itulah jalan untuk menepis keliru... - hm....biarkan saja hati dan logos protes dan membuat perjanjian...dia yang buat...aku kan enggak...aku akan kerahkan para anggotaku untuk mengganggunya bagi anggotanya yang lalai....Reply
- Wahai keliru, hati, dan logosku...Reply
Adalah suatu kesalahan terbesarku saat aku tak menyadari kekeliruanku
Adalah suatu kenaifan saat aku tak ingin mengakui kekeliruanku
Adalah suatu Kekhilafanku saat aku justru melupakan kekeliruanku
Adalah suatu racun saat aku menganggap aku tak pernah keliru
Wahai Keliru...
Jangan semakin kau racuni aku
Jangan curi kesempatan benar mendatangi aku
Wahai hati dan logosku
Bantu aku mangaku, Bantu aku terhindar dari bujuk rayu keliru
Meski kusadari beberapa benar kupelajari dari kekeliruan
Tapi sungguh...
Di hati dan logosku...
Aku akan terus belajar untuk tak keliru...
Walaupun ku tahu bahwa manusia adalah letaknya keliru - NINI WAHYUNIReply
S2-LT A UNY
2009
Membaca Elegi ini mengingatkan saya pada sebuah petikan ayat dalam Al Qur'an. Ayat ini menceritakan tentang sebuah dialog yang terjadi antara setan dan ALLAH SWT.
Redaksi kata-katanya lebih kurang seperti ini:
Setan/Iblis berkata:
" Wahai Tuhan, izinkan aku untuk mencari manusia sebanyak-banyaknya untuk ku ajak kejalan kesesatan ( kekeliruan) sehingga mereka akan menjadi teman2 ku di neraka kelak.
ALLAH SWT menjawab:
" Silahkan..carilah teman sebanyak-banyaknya, tapi ingat kau tak akan pernah berhasil menipu dan mengajak hamba2-Ku yang beriman dan berpegang teguh pada agama-Ku.
Dari kutipan di atas, terjadi kontradiksi.Disatu sisi ALLAH memberikan jalan untuk kekeliruan, disisi lain ALLAH menawarkan sebuah solusi untuk mencari kebenaran.
Kekeliruan dan kebenaran bagaikan 2 sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan. Mereka bertolak belakang, tapi berada pada suatu benda yang sama. Jika mata uang dilempar maka peluang yang muncul bisa Keliru atau Benar.
Yang jelas ketika kita melewati jalan kekeliruan, maka sebenarnya pada saat itu tengah terbentang jalan kebenaran.
Begitu pun sebaliknya. Jika kita sudah berada di jalan kebenaran, akan selalu ada jalan yang menggoda kita untuk melakukan kekeliruan. - Sdr Nini Wahyuni, tiadalah kontradiksi itu pada Tuhan ku, karena Dia bersifat sempurna. Sedangkan kontradiksi itu hanya berlaku pada diriku dan ciptaan Nya yang lain. Itulah hatiku. Hatiku adalah keyakinanku.AmiiinReply
- aku belajar adalah keliru karena setiap yang ada dan mungkin ada dikatakan ilmu. apakah mungkin ilmu itu berasal dari keliru sehingga orang-orang dan para ahli selalu melalukan percobaan untuk tidak keliru. aku pun mulai bilang ilmu itu adalah kekeliruan sebab kalau dipikir-pikir, lebih baik kita mati saja sebab tidak ada yang sempurna.Reply
- Nini WahyuniReply
S2-LT A UNY
2009
Thanks to Mr. Marsigit yang telah memberikan koreksi. Saya akui, penggunaan kata yang saya pakai ada kekeliruan.
Yah..Tuhan Itu Maha Sempurna,jadi tidak mungkin ada kontradiksi, bukankah kata2 itu lebih tepat di labelkan pada manusia,makhluk lemah dan memiliki banyak kekurangan. - Asslamu’alaikum Wr Wb.Reply
kebenaran dan kekeliruan itulah sifat manusia (sunatulloh)jadi kita mengatakan kebenaran dan kekeliruan tidak yang sebenarnya (tidak bersifat absolut) karena kebenaran yang sesungguhny adalah kebenaran menurut alloh SWT (bersifat absolut) dan kekeliruan yang sesungguhnya adalah kekeliruan menurut alloh SWT (bersifat absolut.
wahai kebenaran kamu dikatakan benar karna diriku....asal kebenaranmu adalah kekeliruanku. - Assalamu'alaikum Wr. Wb.Reply
Selamat malam dosen filsafatku. ketika kita sudah bertahan kepada sebuah komitmen tetapi komitmen itu hancur sendiri dalam ruang dan waktu apakah itu mssih dalam konteks kekeliruan komitmen?? - Ass..Pak Fahmi..tiadalah sesuatu itu berubah; artinya segala sesuatu itu bersifat tetap. Maka orang beragama itu hendaknya selalu berkomitmen. Dan itulah sifat tetapnya. Tetapi aku juga dapat katakan bahwa tiadalah sesuatu bersifat tetap; artinya segala sesuatu itu pasti berubah. Maka ruang dan waktu diriku itulah sifat berubahnya. Maka renungkanlah. Amiin.Reply
- dewisartika PMat AOctober 29, 2009 11:41 AMkeliru...???? setiap orang pernah terjebak melakukan kekeliruan, baik kekeliruan itu yang disengaja maupun tidak disengaja, dari kekeliruan tersebut secepatnya merefleksi dan mengevaluasi diri sehingga kita dapat meminimalisir kekeliruan yang kita lakukan,,,,,Reply
- muhlisin (upy)October 30, 2009 10:43 PMdalam hidup ini yang ku tau hanyalah benar dan salah tapi setelah saya membaca artikel ini saya jadi tau tentang macam macam kekeliruan itu ada kekeliruan general, sistematik dan lain laindan saya juga dapat mengspesifikasikan kekeliruan itu berdasarkan jenisnya.Reply
- keliru adalah manusiawi dan saya hanya bisa berdo'a semoga sifat yang demikian tidak mendominasi seluruh pikiran ku karena saya takut dikemudian hari saya keliru menyebut agama ku, kitab ku, Nabi ku dan yang lebih parah adalah ketika aku keliru menyebut siapa Tuhan ku, maka ya Allah hindarkanlah hamba Mu ini dari kekeliruan yang luar biasa tersebut. amiin.Reply
- keliru, lupa, salah merupakan salah satu sifat manusia, jadi wajar ketika manusia melakukannya.Reply
hal yang terpenting bagi kita adalah bagaimana meninimalisir sifat tersebut, satu cara yang ampuh yaitu selalu mengingat Allah SWT. - Manusia adalah tempatnya ’lupa’ dan ’salah’. ’Lupa’ dan ’salah’ yang paling sering dilakukan oleh manusia adalah ”lupa daratan’ dan ’salah kaprah’ (=generalisasi).Reply
Lupa daratan, adalah sebuah kondisi tatkala orang terlalu enak dibuai lembutnya gelombang sungai di atas sebuah perahu sambil ditemani wanita dan minuman tuak. Dia tak ingat apa-apa lagi, hingga daratan pun terlupakan. (baca kisah para bangsawan Jawa pada zaman dahulu).
Sedangkan salah kaparah (=generalisasi), barangkali gejala ini muncul sebagai dampak budaya timur yang terlalu menjaga perasaan dan bersifat permisih terhadap sesuatu yang tidak lazim. (=baca salah). Akibatnya, sekalipun sesuatu itu dianggap salah, namun karena orang pada umumnya tidak memiliki daya untuk ’meluruskan jalan’, pada umumnya akan cenderung diam dan membiarkan kesalahan itu tetap berjalan, hingga lama-kelamaan dianggap menjadi sebagai sesuatu yang lumrah.
Kedua hal di atas kini berkembang kian pesatnya, bahkan terkesan tak terbendung lagi. Terlalu banyak orang yang lupa daratan, terlalu banyak orang tak berdaya. Dan kesalahan demi kesalahan telah menjelma menjadi sebuah budaya baru yang dianggap sebagai sesuatu yang wajar terjadi. Konsep benar salah telah terbungkus rapi dalam sebuah hegemoni kekuasaan. Tak ada satu orang pun yang dengan sportif mau mengakui kesalahan yang telah dibuat. Patung-patung bertebaran dimana-mana, layaknya sebuah negeri patung.
Siapa benar, siapa salah? Hati nurani masing-masing individulah yang mengetahuinya. Semoga filsafat tidak ikut-ikutan menjelma menjadi sebuah patung. Semoga dan semoga. Amin.... - 09709251024 PMBReply
Ass
wajar apabila manusia melakukan kekeliruan, akan lebih baik jika menyadari kekeliruannya dan memperbaiki kekeliruannya itu - Buyung Darmaji, S2 PMat UNYJanuary 18, 2010 11:46 AMsalam super pak...Reply
kegagalan adalah awal dari kesuksesan,,kekeliruan adalah awal dari pengetahuan untuk mengetahui kebenaran,,
maka jikalau engkau berada pada jalan yang tidak benar dan berada pada persimpangan jalan maka teguhkanlah hatimu dan ikutilah petunjuk yang ada pada ajaran keyakinan kita masing-masing... - salam super pak...Reply
kegagalan adalah awal dari kesuksesan,,kekeliruan adalah awal dari pengetahuan untuk mengetahui kebenaran,,
maka jikalau engkau berada pada jalan yang tidak benar dan berada pada persimpangan jalan maka teguhkanlah hatimu dan ikutilah petunjuk yang ada pada ajaran keyakinan kita masing-masing... - Dewi Sartika. P.Mat AJanuary 18, 2010 11:52 AMASsalamualaikum,,,Reply
keliru merupakan hal yang manusiawi dalam hidup, besar kecilnya kekeliruan ini tergantung dari takaran manusia. semua orang pernah melakukan kekeliruan baik itu yang disengaja maupun kekeliruan yang tidak disengaja. kekeliruan yang yang dilakukan dengan sengaja yang dapat merugikan orang lain harus kita hindari, nah bagaimana cara kita untuk meminimalisir kekeliruan yang ada dalam diri kita? - Ass...Reply
Orang yang takut melangkah karena takut salah, dialah yang gagal
Orang yang tak mau mengakui kesalahan dan kekalahan, dialah orang yang gagal
Orang yang menyalahkan orang lain dan tak mau mengoreksi dirinya
Orang yang gagal merenacanakan, dia sedang merencanakan kegagalan
Orang yang gagal membangun hubungan jangka panjang dalam berhubungan, pad umumnya
juga akan gagal membangun hubungan jangka panjang dalam berbisnis, pertemanan, cinta dsb....
Kegagalan adalah milik mereka yang melangkah setengah hati, tak jelas apa yang dicari, ....
Keagalan terjadi apabila terpotong oleh mitos-mitos yang menghalangi langkah, tak berani mengambil resiko, duduk manis menunggu hujan emas
Kegagalan adalah hiasan akrab bagi orang-orang yang manja, tak mau berusaha apalagi bekerja, tak punya motivasi dan percaya diri dan tak punya pemikiran dan hati yang jernih
Kegagalan itu untuk orang-orang yang berfikir negatif, berfikir pasif, mengalah pada keadaan, gampang menyerah, suka cari alasan
kegagalan adalah awal dari kesuksesan bagi orang yang mau memperbaikinya......
Wass - Keliru adalah mitos, musuh hati dan logos.Reply
Jika keliru menyelimuti hati maka syaitan telah bersarang padanya. Jangan biarkan hatimu menjadi hitam dan rusak karenanya. Segeralah memohon ampun kepadaNya. - Manusia tempatnya salah dan keliru.Reply
Tapi kita jangan pernah takut melakukan sesuatu hanya karena takut keliru.
karena kekliruan bisa dijadikan sebagai suatu peoses belajar.
Jika rasa keliru selalu membayangi jalan kita justru itu akan membuat kita semakin siap untuk menghadapi kekeliruan yang mungkin lebih besar.
Kita harus sebagai manusia hanya berusaha untuk memperbaiki kekeliruan kita atau paling tidak menguragi kekeliruan itu agar menjadikan kita lebih baik.
Dan kita harus selalu meminta petunjuk ALLAH agar kekeliruan itu tidak sampai membuat kita lupa padaNYA dan melanggar segala peraturanya.
Kita hanya berusaha untuk selalu lebih baik, menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA.
Semoga kita tidak sampai terbawa kekeliruan yang dalam.
AMIIIN..... - Susi Dwi LestariReply
07301244049
Pend Matematika Swa C
Filsafat Pend Matematika
Rabu jam 09.00
Manusia adalah tempat lupa dan salah. Kekeliruan tidak mungkin dapat dipisahkan dari manusia. Tinggal bagaimana kita mengambil hikmah dan pelajaran dari kesalahan tersebut sehingga kita terhindar dari kesalahan yang sama. Agar terhindar dari kekeliruan, kita harus mengenali sifat dan perilaku para keliru. Apakah mungkin kita mengenali sifat dan perilaku keliru tanpa merasakan kekelirun tersebut? - Agustyani Sari Ratna DewiReply
07301244053
Pend. Matematika Swa C
Filsafat Pend. Matematika
Rabu, 09.00-10.40
Sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia merupakan tempat salah dan lupa. Maka tidak akan mungkin manusia tidak pernah melakukan kesalahan ataupun kekeliruan walaupun sangat kecil sekali. Yang harus kita lakukan adalah mencari kebenaran sehingga kita bisa memebedakan mana yang benar dan mana yang salah. Dan salah belum tentu itu buruk karena salah merupakan bagian dari pembelajaran. Tanpa kita melakukan yang salah belum tentu kita tahu mana yang benar. Semoga Alloh selalu memberikan pertolongan dan petunjuk kepada kita. Amin.. - Ass.Reply
Kekeliruan adalah sikap yang ditunjukan atau pernyataan yang dibuat oleh seseorang saat sikap/ pernyataan tersebut memiliki alasan yang tidak benar. Kekeliruan juga sering disebut dengan salah atau kesalahan dimana istilah ini merujuk pada konsep dalam hukum, etika, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, kesalahan ataupun kekeliruan biasanya merujuk pada situasi dimana sesuatu itu salah, keliru, tidak tepat tergantung dari konteksnya. Secara rinci, kejadian "salah" merujuk pada situasi dimana seorang individu telah melakukan kesalahan ataupun mengambil keputusan yang tidak tepat.
Setiap manusia pasti pernah melakukan kekeliruan tetapi permasalahan sejauhmana kekeliruan dapat dijadikan pelajaran berharga untuk mencapai suatu kebenaran. Mudahan-mudahan kita selalu diberi petunjuk dari sang kholik agar terhindar dari kekeliruan. Amin - Assalamu 'alaikum wr wbReply
Terkadang kita membuat kekeliruan dan tidak menyadari akan kekeliruan tersebut.
Mungkin karena keeterbatasan ilmu kita.
Mudah-mudahan Allah mengampuni segala kekeliruan kita. Amien - Bismillah...Reply
اِلَهِي وَعَظتَنِي فَلَمْ اَتَّعِظْ، وَزَجَرْتَنِي عَنْ مَحَارِمِكَ فلَمْ اَنْزَجِرْ، فَمَا عُذْري، فَاعْفُ عَنِّي يَا كَرِيْمُ، عَفْوَكَ عَفْوَكَ.
"Ya Robb, Kau sadarkan aku, tapi aku belum juga sadar. Kau halau daku dari larangan-Mu, tapi aku belum juga terhalau, lalu apalagi alasanku? maafkan daku wahai Yang Maha Mulia, maafkan daku, maafkan daku. ." - Dalam hidup manusia tidak akan pernah ada satu manusiapun yang tidak pernah melakukan kekeliruan, kenapa karena kebenaran yang sejati hanya milik Allah SWT, sehingga kita para manusia sebagai hamba adalah tempatnya salah dan khilaf baik yang disengaja ataupun tidak, tinggal bagaimana kita mengelola agak bukanlah kekeliruan yang banyak bermain dalam hidup kita.Reply
Serta bagi yang melakukan kekeiruan agar segera menyadari segala kekeliruannya dan memperbaiki diri agar bisa lebih baik lagi dalam ruang dan waktu selanjutnya.
Demikian tanggapan saya, terima kasih - Ass...Reply
Banyak kekeliruan yang dilakukan tetapi tidak kita sadari, itulah strateginya syetan agar manusia selalu tersesat...jadi selalu gunakan pikiran dan hati untuk mengontrol segala tindakan...
Wassalam... - Assalamualaikum...Reply
Memang sudah ditakdirkan bahwa manusia itu tempatnya salah & khilaf, artinya kita tidak mungkin terlepas dari kesalahan & kekeliruan baik yang disadari maupun tidak disadari, yang harus kita lakukan adalah bagaimana meminimalisasikan kekeliruan & kesalahan tersebut agar tidak semakin salah & keliru.
Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita hidayah untuk selalu menyadari kesalahan & kekeliruan dan berusaha memperbaikinya... amin
Wassalam - elegi konferensi para keliru...Reply
Dengan mengenali dan mengetahui sifat-sifat dan ciri-ciri para keliru, moga kita dapat meminimalisasi berbuat kekeliruan. Sesungguhnya manusia tidak pernah luput dari kekeliruan.
wallahu'alam - Semoga dengan membaca elegi konferensi para keliru ini, kita bisa mengenali sifat dan perilaku para keliru agar terhindar dari rayuan yang mengakibatkan terjerumus dalam kekeliruan. Manusia tidaklah sempurna suatu saat akan mengalami keliru untuk itu selalu memperbanyak doa dan ikhtiar agar terhindar dari kekeliruan dan mendapatkan kebenaran.Reply
- 10708251041, PSn CReply
Ass. Wr. Wb...
Pada dasarnya apapun bentuk kekeliruan itu adalah tetap keliru, tinggal bagaimana kita dapat memahami dan mengetahui lebih dalam itu keliru. Elegi ini merupakan refleksi atas apa yang telah kita lakukan, pasti satu atau lebih dari kekeliruan di atas pasti telah kita perbuat. Karena itu ada baiknya di dalam setiap langkah yang kita lakukan hanya mengharap ridhO-Nya semata sehingga dapat meminimalisir kekeliruan di dalam kehidupan kita.
Moga kita menjadi lebih baik lagi setelah membaca elegi ini....Amin - keliru atau salah jika kita melanggar aturan yang telah disepakati,keliru atau salah jika berlaku tidak sesuai ruang dan waktu.belajar pasti ada salahnya untuk menjadi lebih baik lagi dan menuju arti sebuah kebenaran.Reply
- murni 10708251054Reply
kekeliruan adalah segala bentuk dari kekurangtahuan kita mengenai sesuatu hal..kekurangpahaman kita dalam mengartikan..kekurangtahuan dan kekurangpahaman kita karena keterbatasan ilmu kita..untuk itu marilah kita perbanyak ilmu kita agar bisa mengurangi kekurangtahuan dan kekeliruan kita tentang sesuatu.. - Assalamualaikum....Reply
Semua keliru yang mengikuti konferensi merupakan cara kita dalam mencari kebenaran... ini berarti bahwa dalam mencari kebenaran kita haeus sangat berhati hati supaya tidak terperosok dalam kekeliruan... hati dan logos adalah pegangn kita....
saya sangat tertarik dengan pernyataan dafid 'terima kasihlah pada kekeliruanmu,karena dengan itu kamu akan merasakan sungguh bertinya kebenaran'
terkadang kita baru akan mencari kebenaran jika kita mendpat akibat dari kekeliruan kita... bagi mereka yang kritis mungkin tidak perlu mengalami sendiri..belajr melalui kekeliruan orang lain...
saya juga setuju dengan pernyataan Enika bahwa kekeliruan berasal dari ktidaktahuan, ktidakpedulian, asal asalan...semoga kita dihindarkan dari hal semacam itu.... - Kekeliruan juga disebut dengan salah atau kesalahan dimana istilah ini merujuk pada konsep dalam hukum, etika, dan ilmu pengetahuan.Reply
Secara umum, kesalahan ataupun kekeliruan biasanya merujuk pada situasi dimana sesuatu itu salah, keliru, tidak tepat, ataupun salah hitung tergantung.
Secara rinci, "salah" merujuk pada situasi dimana seorang individu telah melakukan kesalahan ataupun mengambil keputusan yang tidak tepat.
tetapi dengan kekeliruan dapat mencari pembenaran dari hal tersebut. - neni.widyaningrum,Reply
upy (matematika)
ass,,,
setiap orang pasti pernah melakukan kekeliruan, baik kekeliruan yang fatal maupun yang ringan.
maka setiap orang harus berhati-hati dalam melakukan tindakannya . karena setiap kekeliruan juga harus di pertanggung jawabkan. - Trisniawati (10709251030)Reply
PPs Pendidikan Matematika Kelas B
Amin...semoga hati dan logosku bisa memerangi kekeliruan-kekeliruanku...amin - tiadalah manusia yang tanpa keliru, berintropeksi dirilah manusia atas kekeliruannya, jika merasa tidak keliru berarti ia menuju keangkuhannya,..Reply
- memahami sebuah kekeliruan merupakan awal dari kesadaran diri untuk mencari sebuah kebenaran...manusia adalah makhluk yang tidak terlepas dari kekeliruan...hanya dengan petunjuk dari sang maha sempurna lah...manusia dapat memahami dan sadar dari kekeliruan itu...Reply
- Suhartini S.Si ( Psn C0Reply
Manusia adalah tempatnya keterbatasan, , kekeliruan dan banyak kesalahan, MAnusia dalam hidup ini tidaklah sempurna penuh dengan kekeliruan.
kita hidup berdampingan dengan orang lain atau sebagai masyarakat secara sosial mempunyai tujuan untuk saling melengkapi. Apsbils kits salah maka kita akan diingatkan oleh orang lain. jadi kekeliruan yang kita buat adalah merupakan pelajaran yang sangat beharga. asalkan kita mau mengakui dan menyadarinya. - kekeliruan merupakan anti tesis dari kebenaran. kekeliruan adalah manusiawi. setiap manusia pasti pernah keliru/salah karena manusia tempatnya salah.Reply
yang terpenting adalah menyadari kekeliruan tersebut dan berusaha untuk tidak mengulanginya kembali. - Anggit PrabowoJanuary 28, 2011 3:37 AMAssl.Reply
Waspada sangat dierlukan untuk mengihindari kekeliruan. Pantas diingat bahwa setan telah bersumpah akan membujuk anak cucu Adam dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Namun Allah kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.http://barkahqordhofa.wordpress.com/2009/03/07/cerita-nabi-adam-as/
Maka marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita.... - kekeliruan bukanlah kebenaran.Reply
Kebenaran harus dicari untuk melawan kekeliruan.
Bagaimana melawannya?
Tentu saja dengan memohon kepada Tuhan untuk ditunjukkan pada jalan kebenaran tentunya disertai usaha dengan mencari ilmu kebenaran. - Assalamu’alaikum wr. wb.Reply
Keliru memang berbahaya, apalagi jika kita tidak menyadari kekeliruan kita itu sedangkan kita terlanjur meyakini bahwa itu benar. Kita harus menggunakan hati dan ilmu untuk mengakhiri atau bahkan mencegah kekeliruan. Namun, kekeliruan juga terkadang relatif seperti halnya kebenaran. Keliru menurut saya bukan berarti keliru menurut yang lainnya. Pada akhirnya semua harus dikembalikan pada penilaian kata hati. - Ria Intan PermatasariReply
08301241017
P. Mat Sub 08
menurut saya keliru adalah setan..
setan bisa berada dimana pun dan kapan pun,,
setan bisa hadir dengan beribu wajah dan bujuk rayu..
agar terhindar dari bujuk rayu setan kita harus menjaga hati dan pikirn kita..
berserah dirilah kepada Allah, karena hanya kepada-Nya kita meminta perlindungn,.
sEtan menggoda mnausia dengan nerngai cara dan dari berbagai arah.
Untuk itu kita perlu menjaga hati agar tidak terbujuk rayuan setan dengan mendekatkan diri pada Allah.. - Pertentangan antara “BENAR” dengan “KELIRU” merupakan awal dari munculnya “ILMU”. Jika kebenaran ilmu telah ditemukan maka tak akan terjadi kekeliruan, kecuali jika kebenaran itu tidak mutlak, maka akan ada pertentangan yang dapat memunculkan kekeliruan ilmu tersebut. Dan “HATI” sebagai pengontrol dari pertentangan tersebut.Reply
- Ass...Reply
Setiap orang pastilah punya kekeliruan. Kekeliruan orang itu juga bisa terjadi baik disengaja ataupun tidak disengaja. Kekeliruan yang disengaja itu merupakan suatu dosa. Sehingga jika manusia melakukan perbuatan kelitu dengan disengajaharuslah segera beltaubat sebab jika tidak segera bertaubat maka azab Allah SWT amatlah sangat pedik. Sedangkan kekeliruan yang tidak disengaja merupakan kekeliruan yang dilakukan oleh seseorang yang tidak menyadari kekeliruan yang ia lakukan.
Sehingga orang atau setiap orang yang hidup di dunia ini pasti mempunyai kekeliruan baik yang disengaja ataupun yang tidak disengaja. - ANDRIANI SUZANAReply
0831244043
Pend Matematika Swa 2008
Assalamu'alaikum wr wb
Mendekatkan diri kepada ALLOH merupakan jalan yang tepat agar kita tidak keliru, karena keliru yang saya tangkap dari elegi ini adalah Bujukan setan. Setan dapat melakukan apa saja agar kita terperangkap dalam jebakannya.
Ketika iman kita sangat lemah maka akan mudah sekali kita masuk dalam dunia setan. Untuk menghindari itu semua, maka marilah kita mendekatkan diri kepada ALLOH, senantiasa taat menjalankan perintahnya..
Hindari "KELIRU" atau "BUJUKAN SETAN" karena itu akan menjerumuskan kita ke lubang kegelapan..
Terimakasih ^^
Wassalamu'alaikum wr wb - Kekeliruan yang dilakukan manusia adalah hal yang tidak aneh, karena manusia memang makhluk yang tak sempurna.Reply
Tapi dari kekeliruan tersebut, yang terpenting adalah bagaimana caranya bangkit dan menjadi benar. menjadi tetap memiliki logos dalam pikiran kita, dan dibimbing hati agar selalu dapat bersih dan terhindar dari setan sebagai kotoran-kotorannya. amin - Winda OktaviaReply
08301244010
P.Mat Swa’08
Assalamu’alaikum…
Manusia adalah tempat salah dan khilaf sehingga pasti di dalam menjalani kehidupan ini, pasti ada dan mungkin akan ada kekeliruan yang kita lakukan, baik yang disengaja maupun tidak. Menurut saya, kekeliruan yang paling tidak bisa kita hindari adalah keliru karena lupa, sebab lupa adalah sifat yang pasti ada dalam diri kita. Pada hakekatnya lupa adalah hal yang tidak kita sengaja, namun ada juga orang-orang yang sengaja melupakan sesuatu demi kepentingan tertentu. Tetapi akan sangat merugikan bila kita sengaja melakukan kekeliruan, apalagi sengaja melakukan “keliru niat”. Karena niat adalah hal yang harus ada ketika kita akan mengerjakan sesuatu, jadi kalau niatnya saja sudah keliru pasti hal yang kita lakukan juga akan selalu keliru dan tidak akan ada nilai kebenarannya,juga tidak akan bermanfaat. Untuk menghindari kekeliruan meracuni pikiran kita, maka kita harus selalu mengikuti kata hati kita dan juga berfikir “logos”, dengan dilandasi keimanan kepada Allah SWT. - Manusia pada umumnya pernah keliru atau melakukan sikap yang kurang benar, memang itu tidak luput dari khilafnya manusia. Kekeliruan dalam bentuk apapun dan seberapa besar lingkupnya, asal kita menyesalinya , mohon ampun pada Alloh SWT , menyadari kekeliruan tersebut dan sungguh-sunggguh bertaubat serta berikhtiar untuk memperbaiki diri serta bertanggung jawab atas kekeliruan yang dilakukan, baik kepada individu, masyarakat, lingkungan atau bahkan diri sendiri.Reply
- MARIANA RUWIReply
08301244044
PEND MAT SWA 08
assalamu'alaikum wr wb
Hati yang tidak terjaga dengan baik akan mudah terluka. Godaan hidup begitu besar. Hidup adalah pilihan. Manfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya, jangan sampai tergoda dengan para keliru yang nantinya akan menyesatkan perjalanan hidup kita. - 08301244032Reply
tidak ada manusia yang sempurna, pasti tidak luput dari kekeliruan, akan tetapi kita juga harus berusaha meminimalisir kekeliruan itu...
manusia wajib berikhtiar dan berdo'a, dan hasilnya kita serahkan saja Kepada Yang Maha Kuasa, selagi kita berusaha yakinlah bahwa Alloh pasti akan memberikan jalan yang terbaik. - tiadalah yang sempurna selain Alloh, sekalipun itu manusia. namun dengan bangganya manusia bisa menyombongkan dirinya yang merasa sempurna di hadapan Tuhan padahal itu adalah kekeliruan yang amat besar.Reply
- kekeliruan yang terkadang dilakukan manusia itu wajar, karena memang tidak ada manusia yg luput dari kekeliruan.Reply
namun dari kekeliruan itu manusia bisa belajar agar tidak mengulangi kesalahan yg sama lagi.
itulah sebenar-benarnya musuh kekeliruan yaitu hati dan logos. - aslkm...Reply
manusia adalah mahkluk yang tidak sempurna...karena manusia itu tempatnya keliru...tiada manusia yang tidak pernah keliru...tetapi kita harus berusaha untuk tidak terjebak dalam jabakan keliru, salah satunya cara ialah dengan selalu ingat kepadaNya dan berdoa... - Kelas P.Mat Sub 2008Reply
Manusia tidak pernah luput dari salah, salah itu pun juga termasuk keliru. Hakekat manusia adalah berusaha agar tidak berbuat keliru, dan cara yang ditempuh adalah seperti belajar. Belajar mempelajari sebuah makna dari segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, belajar menafsirkan sesuatu dari berbagai sudut pandang. Semoga saja dari hal tersebut manusia dapat memperkecil skala kekeliruannya, amin. - Sungguh manusia itu tidak terlepas dari suatu khilaf atau salah. Akan tetapi, dengan ilmu yang kita miliki hendaknya keliru itu diminimalisir. Sesungguhnya keliru adalah bujuk rayu setan dalam diri kita, yang senantiasa mengajak untuk ingkar dan jauh dari ridho Allah SWT. Oleh karena itu senantiasa berdoa, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jangan sampai kita menjadi orang yang sombong karena tidak mau berdoa kepada Allah sehingga keliru ada dalam diri kita.Reply
- Meita FitrianawatiReply
08301244015
P.Mat Swa 08
satu hal yang sulit kita hindarkan adalah berbuat keliru. Dengan keterbatasan yang kita miliki kita memang wajar untuk berbuat keliru, akan tetapi tidak wajar jika kita selalu berbuat keliru. dan hanya dengan logos dan hati kitalah yang dapat menghindarkan keliru dalam diri kita.
Allah menciptakan pensil juga dengan penghapusnya begitu juga Allah memberikan mitos dalam diri kita tapi Allah juga memberi hati dan logos dalam diri kita - Mutiah rahmatil fitri (08301244003)Reply
Pend. Matematika 2008
Inti dari konferensi para keliru adalah untuk menggoda manusia agar melakukan kekeliruan,.. untuk menghindarinya maka kita harus selalu berikhtiar kepada Allah dan memanjatkan doa-doa agar kita selalu dalam lindunganNya dan yang terpenting terhindar dari bujuk rayu para keliru,... - Kiki DhiwantamiReply
P mat swa 08
08301244033
Kekeliruan sering dilakukan manusia, dari kekeliruan yang kecil sampai kekeliruan yang berakibat fatal. Kekeliruan adalah musuh dari hati dan logos, untuk itu kita sebagai umat manusia berusaha menghindari kekeliruan2 yang ada dan berusaha mencari kebenaran, terutama saat kita beraktivitas yang berhubungan dengan hati kita yaitu saat kita bersimpuh pada Sang Khalik. Maka sesungguhnya hanya Allah SWT yang dapat menolong kita untuk menghindari kekeliruan2 yang ada. - Kebenaran dan kekeliruan adalah sesuatu yang slalu berkaitan. Kebenaran dan kekliruan yang dimiliki manusia tidaklah absolut, dan tidak akan pernah absolut. Segala kekeliruan itu hanyalah penyimpangan kebenaran baik yang sengaja ataupun tidak disengaja. Kekeliruan yang terjadi karena human eror, dan itu bisa diperbaiki dengan terus belajar dan berusaha yang disertai dengan doa dan niat yang tulus serta ikhlas. Maka apabila itu dilaksanakan akan mendapat suatu kebenaran dan kekeliruan yang pernah dilakukan menjadi suatu pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran yang sangat berharga.Reply
- kekeliruan adlah sesuatu yang tak luput dari perbuatan manusia...Reply
kekeliruan tersebut bisa terjadi karena disengaja,tak disengaja maupun kkarena ketidaktahuan...
agar dapat mereduksi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin dilakukan, haruslah kita selalu berniat baik dan berdoa agar jauh dari perbuatan-perbuatan yang keliru...
Dengan kata lain, berusahalah untuk selalu ingat ALLAH SWT... - oktaviana Dwi MReply
08301244002
P.mat swa 08
Semoga saya menjadi salah satu orang yang dijauhkan dari kekeliruan. Walaupun kenyatannya sulit sekali untuk menjauh dari kekeliruan. - wiwit wahyu R.Reply
08301244012
pend. matematika NR 2008
setiap manusia pasti pernah melakukan kekeliruan, dan setiap manusia juga pasti sangat berpotensi untuk melakukan kekeliruan. manusia tidak bs lepas dari kekeliruan, karena sebenarnya tidak ada manusia yang sempurna, kekeliruan itu sebenarnya tidak pernah bis kita hindari, tetapi kekeliruan itu bisa kurangi,,kita kurangi,,,dan terus kita kurangi, sampai akhirnya tidak ada kekekliruan lagi. - etti khosyiah 08301244029Reply
ya manusia adalah tempat salah,tempat melakukan kekeliruan,baik disengaja ,tidak disengaja,disadari maupun tidak disadari.hal yang menarik dari elegi diatas adalah "kekeliruan karena lupa".ya kita selalu mengatasnamakan lupa.meambinghitamkan lupa atas kekliruan kita bahkan merasa aman jika sudah bilang lupa.itulah contoh sepele kekeliruan kita.tidak dapat dipungkiri ada benar ada salah,setidaknya kita meminimalkan kekeliruan kita,selalu memohon kepadaNya,karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun dosa. - Kekeliruan mungkin akan selalu ada saat kita mencari suatu kebenaran. Kebenaran yang kita dapatkan itu karena kita tidak keliru dalam memilih yang benar. Dan kekeliruan persepsi itu yang membuat kita seharusnya selalu melakukan komunikasi dan diskusi agar tidak tejadi kekeliruan.Reply
- kekeliruan adalah hal yang sangat manusiawi..dengan hati yang bersih dan pikiran yang jernih semoga dapat meminimalkan kekeliruan-kekeliruanku...AminReply
- seringkali seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah melakukan kekeliruan, karena menganggap bahwa apa yang dilakukan itu sudah benar padahal benar bagi dirinya belum tentu benar bagi orang lain. maka hal yang harus selalu kita lakukan adalah selalu mendekatkan diri pada-Nya dan selalu menginstropeksi diri agar kita bisa memperbaiki kekeliruan-keliruan yang pernah kita lakukan., sebaik-baik hidup adalah tidak melakukan kekeliruan yang sama untuk ke-2 kali ataupun kesekian kalinya.,Reply
- manusia adalah makhluk yang paling sempurna diantara makhluk Allah yang lain,, namun dibalik kesempurnaanya pasti terdapat banyak kekurangan, karena kesempurnaan sejati hanyalah milik Allah..Reply
salah satu kekurangan manusia adalah kekeliruan, manusia sering mengalamai kekeliruan dalam hidupnya...itu adalah hal yang manusiawi, namun jika kita selalu mengalami kekeliruan apalagi kekeliruan yang sama, maka itu bukan lagi manusiawi...manusia itu harus segera memohon ampun dan berinstropeksi diri kepadaNya...
selain itu berusaha untuk mendekatkan diri kepadaNya agar terhindar dari kekeliruan2 selanjutnya...
aminn.. - tak ada manusia yang bisa terhindar dari kekeliruan, sebab sesempurnanya manusia, dia pasti pernah mengalami kekeliruan....Reply
salah satu mengihindari kekeliruan adalah berusaha agar kita melakukan hal yang terbaik, namun kita harus tetap menyerahkan semuanya kepada Tuhan YME.. - Assalamu’alaikum...Reply
Semua kekeliruan yang terjadi dikarenakan kekeliruan pola pikir kita akan segala sesuatu. . .
Dan kekeliruan itu selalu hadir setiap apa yang akan, sudah dan belum kita lakukan. Maka agar kekeliruan ini tidak terjadi dibutuhkan kehati-hatian dan niatan yang besar dalam hati agar setiap tindakan kita tidak dihantui oleh kekeliruan. Maka kita harus lebih sering introspeksi diri akan apa saja yang kita lakukan... - (Nevi Narendrati/p mat swa 2008)Reply
Wajar apabila kita pernah keliru dalam melakukan sesuatu, karena kita diciptakan dengan kodrat seperti itu. Untuk meminimalisirnya, senantiasa kita memohon pada Allah agar diberikan jalan. Dan sebenarnya menurut saya, kadang kekeliruan adalah sebuah pengalaman (harta) yang berharga, untuk pembelajaran di masa datang. - Siti RahayuReply
08301244055
Pend. Matematika Swa ‘08
Assalamu’alaikum….
Setiap manusia pasti tidak akan luput dari kekeliruan,, sebaik-baiknya manusia pasti pernah melakukan hal yang keliru. Tetapi itu semua bisa diminimalisir, yaitu dengan kita mengikuti apa kata hati kita saat akan melakukan sesuatu dan menimbamg resiko baik dan buruk setelah kita melakukan sesuatu. Dan yang paling penting lagi selalu berdoa dan memohon kepada Allah supaya langkah yang kita ambil tepat dan terhindar dari kekeliruan…
Wassalamu’alaikum. - teryata banyak sekali macam-macam kekeliruan yang setiap saat dapat diderita oleh seseorang, sehingga untuk menghindarinya kita harus selalu berikhtiar dan belajar dari pengalaman yang laluReply
- HERU SUKOCOReply
11709251019
PPs UNY P. Mat 2011 Kelas B
Adab dalam memaknai ‘Elegi Konferensi Para Keliru’ :
Melanjutkan tentang apa yang bisa saya fahami mengenai filsafat ternyata sangat menarik untuk terus membaca elegi-elegi yang Pak Marsigit tulis. Saya cenderung membaca urut dari elegi pertama karena saya ingin membangun pola pikir secara teratur dan tidak sepotong-potong, sehingga nantinya tidak keliru. Kadang sebagai manusia biasa kita sering keliru sebelum akhirnya mendapatkan kebenaran. Kekeliruan adalah sebuah kontradiksi dari kebenaran. Jika kekeliruan itu dapat menyadarkan kita tentang suatu kebenaran, maka itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi dalam kenyataannya kekeliruan itu akan menyebabkan kekeliruan yang lain dan seterusnya begitu. Dan inilah yang terjadi di negara tercinta kita Indonesia saat ini. Segala aspek kehidupan telah keliru dan lebih ironinya adalah karena menganggap kekeliruan tersebut sebagai hal yang wajar. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah sepatutnya prihatin. Lalu, bagaimana cara untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan itu? Kita harus mulai dari diri sendiri dengan selalu menempatkan hati dan pikiran (logos/ilmu) secara bersama-sama untuk melawan godaan syaitan yang selalu berusaha membelokkan manusia supaya menjadi keliru. Jadi, sebenar-benarnya cara untuk menggalahkan kekeliruan adalah dengan selalu berserah diri dan mohon ampun serta memohon petunjuk hanya kepada-Nya karena Allah SWT maha segala-galanya. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu dalam lindungan-Nya, amien. - RAEKHA AZKA (11709251037)Reply
PPs PMAT C
Dalam proses berpikir selalu ada perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lain. Tentu saja ini wajar karena akal-pikiran, otak dan pengalaman yang berbeda pula. Namun sebagai manusia yang sama-sama mencari kebenaran sudah seharusnya jika ada suatu pemikiran yang ternyata terbukti benar maka diikuti. Karena sesungguhnya hanya Allah kebenaran sejati dan hanya Allah yang mengetahui pikiran kita semua.
Intinya kita harus terbuka dengan pikiran-pikiran yang lain dan justru dengan hal itu kita mampu mengembangkan pikiran kita ke arah yang lebih baik.
Mari kita senantiasa berefleksi diri karena sebagai manusia kita tak luput dari salah. Semoga Allah mengampuni dosa kita semua. Amiin. - NADZIFAH AJENG DANIYATIReply
11709251039
P. Mat C PPs UNY
Terkadang manusia sadar ataupun tak sadar telah melakukan kesalahan. Jika kita telah sadar melakukan kesahan, jangan sampai mengulangi kesalahan yang sama. Mohon ampunan kepada Allah, semoga Dia mengampuni dosa kita.. Amien. - Assalamu’alaikum Guru PikirankuReply
Kekeliruan adalah teguran yang diturunkan Tuhan untuk menguji kesadaran manusia akan aksistensi dirinya sebagai makhluk ciptaan Tuhan. Keliru akan nampak pada saat manusia tidak mampu lagi menangkap makna hidayah dan kurang menghiraukan hidayah itu sendiri. Sehingga muncullah Kekeliruan generalisasi, Kekeliruan spesifikasi, Kekeliruan arti karena sama bunyi , Kekeliruan karena lupa, Kekeliruan logika, Kekeliruan persepsi, Kekeliruan komitmen, Kekeliruan tindakan, Kekeliruan niat, Kekeliruan metode, Kekeliruan individu, Kekeliruan kolektif, Kekeliruan sistemik, Kekeliruan umum, yang semuanya itu memilki konsekuensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ada yang benar-benar sadar dengan kekeliruan itu sehingga segera dilakukan perubahan menuju kebenaran yang dianut, ada yang sadar dengan kekeliruan itu tapi tidak mau tahu untuk melakukan perbaikan, padahal selalu ditemani logos, ini mungkin yang kita kenal berilmu tapi sesat bahkan tidak punya hati, itu mungkin yang dicontohkan para koruptor itu. Ada juga kekeliruan yang dilakukan orang awam dengan keterbatasan ilmu yang dimilki dia selalu berusaha melakukan pembenahan diri dan memperbaiki diri setelah diberikan pencerahan terhadap bentuk kekeliruannya itu dia menggunakan hati untuk merasakan kelemahan yang dimilki, bahkan ada kekeliruan yang dilakukan oleh orang yang tidak memiliki hati & logos ditegur atau tidak ditegur dia tidak mau gubris, ini mungkin orang yang disebut dalam agama orang yang dibutakan hati, telinga, dan matanya. Orang baik bukan orang yang tidak pernah melakukan kekeliruan, tapi orang yang baik apabila dia menyadari yang dilakukan itu keliru setelah diberi pertimbangan oleh hati dan logos, maka dia segera bersujud merendahkan dirinya dihadapan pencipta kebenaran hakiki, dan mengakui kekeliruan itu, dan berjanji tidak akan mengulangi lagi dan akan mengganti dengan amal-amal baik sesuai dengan kebenaran yang diarahkan Tuhan.
Perlu disadari manusia tempat singgahnya keliru. Jika hati dan logos selalu mendapatkan pencerahan dari kebenaran hakiki (Tuhan), kekeliruan akan semakin diminimalisir dan bisa dirasakan kehadirannya dalam bentuk was-was. Sebelum beraktifitas berlindunglah kepada Allah sebagai Tuhan dalam keyakinan kita sebagai sumber kebenaran hakiki, sehingga kapan dan di mana saja keberadaan kita, kekeliruan bisa kita rasakan kehadirannya, dan kita dianjurkan untuk selalu bersama pecinta kebenaran.
Allah menciptakan keliru sebagai bentuk pernyataan bahwa manusia tidak mampu berbuat apa-apa tanpa pertolongan Allah (mempelajari, memahami, dan mengamalkan kebenaran hakiki yang Allah turunkan) dan mengikutkan hati dan logos yang berpatokan pada kebenaran sempurna. - NURINA HAPPYReply
11709251047
PMAT B PPS UNY
Membaca uraian mengenai kekeliruan-kekeliruan yang mungkin dapat terjadi menyadarkan kita semua bahwa tidak ada manusia yang bisa lepas dari kekeliruan. Bahkan dalam iman pun pasti terkadang terjadi kekeliruan. Yang dapat kita lakukan hanyalah selalu berikhtiar dan mendekatkan diri pada Sang Maha Benar. Memperbaiki diri setiap waktu akan menjadikan kita jauh lebih baik dari sebelumnya. - Tantri Mega SanjayaReply
11709251007
P. Mat B PPs
Membaca elegi ini saya teringat akan kisah kedurhakaan Iblis kepada Allah karena penolakannya terhadap perintah Allah untuk menyembah Nabi Adam. Hingga Allah mengeluarkan iblis dari surganya. Dan sejak saat itu Iblis berjanji untuk menyesatkan anak cucu Adam. Kekeliruan merupakan salah satu perangkap yang dibuat Iblis untuk menyesatkan manusia, manusia yang sengaja sadar dan terus melakukan kekeliruan menandakan tidak ada kemampuan untuk menyeimbangkan hati dan akal yang ia miliki dan sesungguhnya manusia seperti ini akan sesat dan berada dalam kerugian. Berbeda dengan dengan manusia yang melakukan kekeliruan baik secara sadar atau tidak sadar namun segera menyadari kekeliruannya dan melakukat taubat nasuha kepada Allah dan selalu senantiasa memperbaiki diri dengan meminta perlindungan kepada Allah, maka Allah akan mengampuninya kekeliruannya dan meninggikan derajatnya. Jadi kekeliruan merupakan perangkap Iblis yang selalu mengintai manusia, hanya dengan berdoa dan meminta perlindungan Allah maka manusia akan terhindar dari kesesatan akibat kekeliruan yang dilakukan. - Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)Reply
11709251041
Kekeliruan manusia terjadi karena keterbatasan manusia, keliru bisa disebabkan dua hal, karena tidak tahu, atau memang sengaja untuk keliru. keliru yang relatif itu juga disebabkan oleh karena tahu dan tidak tahu, seseorang yang keliru bisa jadi tidak keliru dimata orang lain, karena kekeliruan itu menguntungkan maka keliru itu dianggap benar, analog dengan itu kebenaran bisa dijadikan sesuatu yang keliru karena kebenaran tidak menguntungkan beberapa pihak. Keliru itu ternyata pada level normatif masih belum bisa dinyatakan keliru, keliru yang sesungguhnya keliru adalah keliru yang bersifat mutlak, yaitu keliru yang dimata Tuhan. Rugi atau untung jika itu keliru maka itu pasti bernilai salah - ERNI GUSTIEN VIRGIANTIReply
ELEGI KONFENSI PARA KELIRU
PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
Sama seperti kebenaran maka keliru juga bersifat relative atau subyektif. Manusia tidak bisa terlepas dari kekeliruan karena adanya keliru maka kebenaran dihargai. Dari elegy ini saya menjadi sadar bahwa keliru banyak macamnya karena keterbatasan manusia terkadang kita hanya mampu mengingat sebagian kecil dari kekeliruan yang kita lakukan. Kekeliruan adalah sifat manusia yang memang diciptakan tuhan untuk mengerti dirinya sehingga manusia tidak menjadi sombong, kadang-kadang kekeliruan tidak berarti menimbulkan sesuatu yang negative bahkan terkadang keliru bisa mengakibatkan munculnya sesuatu yang baru.
Keliru memang merupakan sifat dasar manusia dan bukan berarti kita tidak dapat meminimalkannya, berserah dan memohon ampun padaNya semoga kita terhindar dari godaan setan.. amin. - Komentar : elegi konfrensi para keliruReply
M. Syawahid
NIM : 11709251032
Pps UNY Pend. MTK kelas C 2011
“alinsanu mahallul khata’ wannisyan” manusia adalah makhluk yang salah dan lupa. Secara kodrat manusia terlahir dengan dua bawaan tadi. Tidak ada di dunia ini yang tidak punya kekeliruan. Akan tetapi sebaik-baik manusia adalah yang sadar akan kekeliruannya dan berusaha untuk tidak melakukan kekeliruan. Dengan jalan terus berdoa kepada allah swt dan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari godaan kekliruan maka insya allah kita bisa menggapainya. - Muhamad Farhan (11709251034) PM CReply
inilah dunia, manusia berada didalamnya, penuh dengan hiru pikuk kegermelapannya, manusia adalah makhluq yang dho'if (lemah) dengan segala sisi. hal yang sangat wajar dan sering dialami oleh semua insan adalah keliru dalam bertindak, penafsiran, persepsi, niat, terutama sekali dalam hal lisan (ucapan) dan lain sebagainya karena hakikatnya manusia memiliki bnyak sekali keterbatasan, namun sebaik-baik diantara manusia adalah yang berusaha memperbaiki segala kekeliruannya dan kembali pada hakikat kebenaran yang sesungguhnya, selalu mawas diri adalah langkah bijak dalam menapaki hitam-putihnya kehidupan..
yang perlu kita perhatikan adalah tentang lisan, banyak sekali manusia yang sulit menahan lisannya dari membicarakan orang, berkata kotor, kejam, menfitnah dan lain sebagainya, yang segala sumber kekeliruan, keburukan dan bencana adalah disebabkan oleh lisan yang tidak terjaga.
hendaklah kita senantiasa menjaga lisan-lisan kita dan hanya kepada Allah azzawajallah sajalah kita berserah diri dan memohon ampun atas segala tindakan khilaf kita.
semoga hari-hari, kita perbaharui diri sebagai bentuk taubat kita terhadap kekeliruan-kekeliruan yang telah kita perbuat dan hendaklah kita selalu berhati-hati dalam bertindak..
semoga kita sadar...
Aamiin - Satriawan PM A (11709251035)Reply
Manusia adalah makhluk yang tidak lepas dari kekeliruan. Paling tidak dapat diasumsikan bahwa ada empat kategori sifat manusia jika dikaitkan dengan keilmuannya :
Pertama adalah orang yang keliru dan tidak menyadari bahwa dirinya keliru.
Kedua, orang yang keliru dan menyadari bahwa dirinya keliru.
Ketiga, orang yang tidak keliru tetapi tidak menyadari bahwa dirinya tidak keliru.
Keempat adalah orang yang tidak keliru dan menyadari bahwa dirinya tidak keliru
Masing-masing diri kita menyadari dan berkeinginan untuk menggapai sifat yang keempat menjadi orang yang tidak keliru dan menyadari bahwah dirinya tidak keliru. Sebaik-baik manusia adalah bukan karena orang yang tidak pernah keliru tetapi sebaik manusia adalah orang yang perlanah keliru dan menyadari kekeliruannya dan mau memperbaiki kekeliruannya. dan menghidari sifat yang pertama yang menjadikan diri kita sombong karena sudah keliru kemudian tidak menyadari dirinya keliru dan bahkan tidak mau mengakui bahwa dirinya keliru. - Musuh dari poara keliru adalah hati dan logos. Oleh karena itu agar kita senantiasa terhindar dari godaan para keliru dan senantiasa teguh dan konsisten dalam mencari kebenaran maka jadikan logos sebagai bekal, hati sebagai komandan serta doa dan ikhtiar kita pada Alloh sebagai petunjuk bagi kita. Semoga kita senantiasa berada dalam ampunan dan lindungan Alloh SWT. AminReply
- 11709251036Reply
Kelas B P_Matematika 2011
Kita sebagia manusia yang di ciptakan oleh Allah lebih sempurna dari mahluk lainya tidak terlepas dari kekliruan dan khilaf, setiap manusia memang secara sadar atau tidak sadar selalu pernah berbuat suatu kekeliruan, baik itu diakuinya, ataupun tidak. Istighfar dan refleksilah yang seharusnya banyak-banyak dilakukan dilakukan setiap hamba-Nya kepada-Nya, agar kita senantiasa mendapatkan ampunan dari-Nya. - Manusia adalah makhluk yang diciptakan Tuhan paling sempurna, namun tidak ada satupun manusia yang sempurna. Manusia tak luput dari kekeliruan. Baik keliru yang disengaja maupun keliru yang tidak disengaja.Reply
Satu-satunya yang tak pernah keliru dalam diri manusia adalah hati nurani. Jika manusia ingin menjauh dari keliru, maka mendekatlah kepada hati nurani. Karena hati nurani selalu mengingatkan kita pada Allah Sang Pemilik segala Kebenaran. Ikuti kata hati, dekatkan diri kepada Allah, mohon ampunan dan perlindungan agar kita senantiasa dijauhkan dari kekeliruan… Amin. - Ummi Aisyah 11709251049 PMAT A PPS UNY 2011Reply
Assalamu’alaikum
Salah satu keterbatasan dari manusia itu adalah keliru. Betapapun rasanya kita berhati – hati untuk tidak keliru, tetap saja ada kekeliruan yang kita buat, bahkan kadang – kadang dalam masalah yang sama bisa kelirunya lebih dari satu kali. Tetapi pasti insyAllah ada hikmah dibalik kekeliruan yang dibuat oleh manusia, sebab dengan kekeliruannya akan membuat ia lebih berhati – hati melakukan berbagai macam permasalahan hidup yang lainnya, menyadari akan kekurangannya sebagai manusia, dan kalau seorang manusia tidak pernah keliru khawatir syathan membisikkan sesuatu dalam hati orang tersebut , merasa lebih dari orang lain, itu sudah merupakan kesombongan. Meskipun demikian kita harus terus berhati – hati dalam berbuat sehingga kekeliruan yang sama tidak sampai terjadi berkali – kali. Orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. - Tidak ada orang yang suka berbuat kekeliruan. Namun jika kita ingin melewati hidup dengan lebih baik, maka tidak ada jaminan bagi kita untuk tidak melakukan kekeliruan. Jika kita dapat belajar dari kekeliruan dengan tepat, maka kita akan mendapatkan bahan bakar baru untuk maju kedepan.Reply
Kita harus menyadari bahwa kekeliruan adalah bagian yang penting dalam pengembangan diri. Jangan termenung terus dengan rasa bersalah dan penyesalan, tetapi mempelajari pelajari bagaimana kita dapat belajar dari kekeliruan-kekeliruan tersebut. - Jika kita menjalani hidup dengan ketakutan untuk melakukan kekeliruan, maka kita akan menghabiskan hidup dengan tidak melakukan apa-apa. Bukan masalah jika kita melakukan kekeliruan, karena sekali lagi itu adalah bagian penting dari hidup agar kita terus maju. Semakin banyak tanggung jawab yang kita pikul, kemungkinan kita melakukan kekeliruan pun semakin sering.Reply
- Dari kekeliruan-kekeliruan yang telah kita buat, tentu saja kita akan semakin berkembang dan bijak. Kekeliruan-kekeliruan, dalam hubungannya dengan keberanian mengambil resiko, merupakan sesuatu yang krusial untuk sebuah kesuksesan. Hal yang terpenting adalah melihat kekeliruan sebagai batu loncatan untuk mencapai sesuatu yang lebih tinggi dan kehidupan yang lebih baik.Reply
- Komentar : elegi konfrensi para keliruReply
M. Syawahid
NIM : 11709251032
Pps UNY Pend. MTK kelas C 2011
“alinsanu mahallul khata’ wannisyan” manusia adalah makhluk yang salah dan lupa. Secara kodrat manusia terlahir dengan dua bawaan tadi. Tidak ada di dunia ini yang tidak punya kekeliruan. Akan tetapi sebaik-baik manusia adalah yang sadar akan kekeliruannya dan berusaha untuk tidak melakukan kekeliruan. Dengan jalan terus berdoa kepada allah swt dan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari godaan kekliruan maka insya allah kita bisa menggapainya - Muhamad Farhan (11709251034) PMAT CReply
manusia yang paling menyedihkan didunia ini menurut hemat saya adalah manusia yang tidak menyadari bahwa dirinya keliru sehingga ia terus melakukan keburukan-keburukan baik terhadap dirinya maupun kepada orang lain.
semoga kita sadar.. - Aku seorang anak kecil kelas satu SD. Waktu pulang sekolahku kira-kira pukul 10 pagi. Kakaku kala itu kelas 6 SD. Ibuku khawatir kalau aku pulang sendirian. Oleh karena itu aku harus menunggu kakak ku pulang pukul 12 siang. Begitulah instruksinya. Karena aku turut kata ibuku. Maka setelah waktu istirahat kakak ku habis, dia masuk lagi kekelasnya, dan aku ikut ke kelas kakak ku. Guruku pada saat itu menerangkan pelajaran Ilmu Bumi (kalau tidak salah). Beliau menerangkan tentang keadaan kutub bumi baik utara maupun selatan. Beliau mengatakan bahwa pada bulan tertentu dibelahan utara bumi dalam keadaan gelap, dingin dan bersalju, tidak ada matahari. Untuk menekankan kegelapannya beliau mengatakan kalau mencuci pakaian akan sulit untuk kering karena tak ada matahari(sebuah kekeliruan saya/beliau). 6 bulan berikutnya gelap pindah ke belahan bumi selatan dengan keadaan yang sama. Dalam benak saya kala itu kutub itu adalah burung besar yang berpindah dari utara ke selatan dan sebaliknya. Dengan sayapnya yang lebar ia menutupi daratan kutub sehingga kutub dalam keadaan gelap. Mengapa karena pada saat itu saya memperkirakan burung(kutub) itu berpindah dari utara ke selatan.Reply
Satu lagi peristiwa yang terjadi, kala itu saya melihat kereta api yang berjalan pada bantalan rel . Pada saat itu saya melihat roda lokomotif yang menggunakan eksentrik untuk roda penerus agar lajuh. Entah mengapa saya beranggapan roda kereta tersebut lonjong. Sampai suatu saat setelah besar saya melihat kembali kereta api dan melihat rodanya, saya melihat bahwa rodanya ternyata bentuknya bundar, saya heran karena beda dengan penglihatan saya waktu kecil.
Entah sampai kapan fikiran tentang kutub dan roda kereta berbentuk lonjong itu tertanam dibenak ini. Sekarang tinggal senyum tersungging kalau mengingat itu. Dan kenangan (yang keliru) itu tertanam difikiran sampai sekarang. - Ya ALLAH limpahkanlah padaku ilmu, hidayah dan hikmah-MU agar aku terhindar dari bujuk rayu para keliru yang selalu menggodakuReply
Tetapkanlah cahaya kebenaran dalam hatiku untuk menuntun jalan hidupku menuju jalan -MU yang lurus dan benar...Amiiiin - benar dan keliru hal kontradiksi yang harus dipilih oleh setiap manusia, hanya dengan ilmulah manusia dapat membedakan yang benar dan yang keliru, hal ini menjadikan setiap manusia wajib untuk menuntut ilmu.Reply
selain ilmu ada hidayah yang membentengi manusia untuk tidak melaksanakan hal-hal yang keliru karena pada kenyataanya banyak orang yang berilmu justeru berbuat kontradiktif, membenarkan yang keliru dan meng-kelirukan yang benar.
mudah-mudahan kita selalu mendapat hidayah dan pertolongan Allah SWT agar terhindar dari hal-hal yang keliru. aamiiin. - Asalamu'alaikum wr wb
Jika melakukan keliruan dan sadar akan keliruannya maka keliruan DAPAT diperbaiki menjadi kebenaran.
Semoga logika diatas tidak keliru. Manusia adalah subjek pelaku dari keliru baik sengaja ataupun tak sengaja.ersebut keliru.
Sadar telah melakukan keliru merupakan sadar bahwa perbuatan t
Sadar telah melakukan keliru merupakan sadar jika keliru tersebut di diamkan saja maka akan lahir keliru - keliru yang lain.
Sadar telah melakukan keliru merupakan sadar untuk segera malakukan pertaubatan memohon ampun akan kelirunya baik kepada Tuhan ataupun kepada sesama manusia dan makhluk2 lainnya.
Sadar telah melakukan keliru merupakan sadar keliru harus di perbaiki.
Namun bagaimana jika "sadar itu keliru" dalam artian keliru bukan dari diri kita karena kita benar.
Jika "sadar itu keliru" maka kewajiban kita untuk memperbaiki keliru tersebut.
Hal ini pun berdimensi dalam usaha memperbaiki keliru yang ada diluar diri kita. Memperbaiki keliru dengan perbuatan. Memperbaiki keliru dengan kata-kata. Sampai paling rendah memperbaiki keliru dengan sadar bahwa itu keliru dan hanya berdoa.
Setelah saya membaca elegi ini, saya jadi mengerti bahwa setiap manusia dengan sadar atau tidak sadar banyak berbuat kekeliruan. Namun dari sekian banyak kekeliruan, sedikit sekali yang diingat oleh kami. Semoga Allah selalu melimpahkan maafnya bagi kami.Amien.
Dari elegi tersebut, ada yang masih saya kurang mengerti tentang pemaknaan dari kekeliruan. Bukankah kekeliruan dapat dimaknai banyak seperti,tindakan memberikan uang kepada para peminta-minta. Mungkin dari sisi orang yang memberi, tindakan tersebut dianggap benar karena dapat membantu sesama. Namun dari pandangan orang lain mungkin dikatakan keliru karena hal tersebut dianggap membuat malas orang yang meminta-minta tersebut.dan masih banyak tindakan lain yang dapat menimbulkan opini yang beragam, seperti cara pembuktian sebuah teorema oleh mahasiswa dan dosen pembimbing, penggunaan media dalam proses pembelajaran antara mahasiswa dan dosen, serta masih banyak lagi. Adakah penilaian ataupun ukuran dari suatu kekeliruan ?
Terima kasih...