Elegi Mencocokan Teori dan Praktek

Oleh Marsigit

Teori Berjalan Kaki:

Saya ingin menjaga stamina saya, maka saya ingin sedapat mungkin berjalan kaki jika bepergian. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun saya ingin jalankaki saja. Biar sehat gitu dheh.


Praktik Berjalan Kaki:

Waduh..orang naik sepeda kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak diriku, padahal aku sudah berjalan di pinggir. Uwes..orang naik sepeda, naik motor dan naik mobil kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor semua bajuku. Wah malu juga aku dari Pasar membawa barang-barang kayak gini bungkusan tas kresek pating pronyol. Wah..asap motor dan mobil..sangat pekat..bikin batuk. Rasanya juga nggak enak kalau jalan kaki kaya gini kehujanan, sudah harus pakai mantrol, tidak praktis lagi. Maaf saya terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor sambil berolah raga berjalan kaki, maaf juga aroma keringatku yang tak sedap. Wah tiap hari kok minta maaf, tidak tahan rasa-rasanya. Saya rasa-rasa sangat menderita diriku ini jika aku terus-teruskan berjalan kaki. Malah sudah mulai banyak orang menyindir bahwa diriku tidak lazim dan stress. Lagi pula ketika aku lewat, tak ada orang-orang mau menegurku, sepertinya saya ini tidak ada harganya. Tukang parkir saja malah kelihatannya curiga sama saya, semprul tenan. Apalagi wanita, jan blass tidak ada yang mau nglirik saya. Ternyata teoriku berjalan kaki tidak cocok, maka saya putuskan mulai sekarang saya akan naik sepeda saja.

Teori Naik Sepeda:
Saya ingin menjaga stamina saya, maka saya ingin sedapat mungkin naik sepeda jika bepergian. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun saya ingin naik sepeda saja. Biar sehat gitu dheh.

Praktik Naik Sepeda:
Waduh..orang naik motor dan mobil kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak diriku, padahal aku sudah naik sepeda di pinggir. Uwes..orang naik motor dan mobil kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor semua bajuku. Wah malu juga aku dari Pasar membawa barang-barang kayak gini bungkusan tas kresek pating pronyol. Wah..asap motor dan mobil..sangat pekat..bikin batuk. Rasanya juga nggak enak kalau naik sepeda kaya gini kehujanan, sudah harus pakai mantrol, tidak praktis lagi. Maaf saya terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor sambil berolah raga naik sepeda, maaf juga aroma keringatku yang tak sedap. Wah tiap hari kok minta maaf, tidak tahan rasa-rasanya. Malah sudah mulai banyak orang menyindir bahwa diriku tidak lazim dan stress. Lagi pula ketika aku lewat, tak ada orang-orang mau menegurku, sepertinya saya ini tidak ada harganya. Tukang parkir saja nggak mau senyum dengan saya, semprul tenan. Apalagi wanita, jan blass tidak ada yang mau nglirik saya. Saya rasa-rasa sangat menderita diriku ini jika aku terus-teruskan naik sepeda. Ternyata teoriku naik sepeda tidak cocok, maka saya putuskan mulai sekarang saya akan naik motor saja. Walaupun motor pitung, nggak apalah.

Teori Naik Motor Pitung:

Saya ingin hidup sederhana, maka saya ingin hidup murah meriah dengan motor pitungku ini. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun saya ingin naik motor pitungku ini. Biar hidup tampak prasaja gitu dheh.

Praktek Naik Motor Pitung:
Waduh..orang naik motor baru dan mobil kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak diriku, padahal aku sudah naik motor pitungku ini di pinggir. Uwes..orang naik motor baru, dan mobil kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor semua bajuku. Wah malu juga aku dari Pasar membawa barang-barang kayak gini bungkusan tas kresek pating pronyol. Wah..asap motor baru dan mobil..sangat pekat..bikin batuk. Rasanya juga nggak enak kalau naik motor pitung kaya gini kehujanan, sudah harus pakai mantrol, tidak praktis lagi. Maaf saya terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor naik motor pitung yang sering mogok, maaf juga aroma keringatku yang tak sedap. Wah tiap hari kok minta maaf, tidak tahan rasa-rasanya. Malah sudah mulai banyak orang menyindir bahwa diriku tidak lazim dan stress. Lagi pula ketika aku lewat, tak ada orang-orang mau menegurku, sepertinya saya ini tidak ada harganya. Tukang parkir saja nggak mau senyum dengan saya, semprul tenan. Apalagi wanita, jan blass tidak ada yang mau nglirik saya. Saya rasa-rasa sangat menderita diriku ini jika aku terus-teruskan naik motor pitung. Ternyata teoriku naik motor pitung tidak cocok, maka saya putuskan mulai sekarang saya akan naik motor baru saja. Walaupun saya harus kredit, tetapi kan penampilanku wah, motor baruu..uu.

Teori Naik Motor Baru:

Saya ingin memperbaharui hidup saya, maka saya ingin hidup seperti layaknya orang-orang itu, kalau bisa ya lebih dari mereka. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun..bahkan kemanapun..kapanpun tidak terasa lelah bagiku. Dasar motor baruu..uu.

Praktek Naik Motor Baru:
Waduh..orang naik mobil kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak diriku, padahal aku sudah naik motor baru ini di pinggir. Uwes..orang naik mobil kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor semua bajuku. Wah malu juga aku dari Pasar membawa barang-barang kayak gini bungkusan tas kresek pating pronyol, walaupun motorku baru. Wah..asap mobil..sangat pekat..bikin batuk. Rasanya juga nggak enak kalau naik motor kaya gini kehujanan, sudah harus pakai mantrol, tidak praktis lagi, walaupun motor baru. Maaf saya terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor cuma naik motor. Jika naik mobil, mungkin saya bisa lebih awal dan tidak terlambat. Maaf juga aroma keringatku yang tak sedap, bau debu dan air hujan, ya karena hanya naik motor. Wah tiap hari kok minta maaf, tidak tahan rasa-rasanya. Aku heran, kenapa orang-orang kok tidak pada heran denganku, pada hal motorku sudah baru. Oh rupanya di sana-sisni sudah banyak motor. Aku juga heran kenapa para wanita juga tidak ngelirikku, oh rupanya karena juga tidak heran dengan motor baru. Tukang parkir saja denganku cuma biasa-biasa saja, tak ada pertanyaan apalagi pujian. Saya rasa-rasa aku jadi kepengin naik mobil. Wah tetapi harga mobil itu kan mahal. Tetapi mobil lawas kan murah. Ternyata teoriku naik motor baru sudah tidak cocok lagi, maka saya putuskan mulai sekarang saya akan beli mobil saja, walaupun mobil lawas. Walaupun saya harus kredit dan hanya bisa mendapatkan mobil lawas, tetapi kan penampilanku wah, naik mobii..ill.

Teori Naik Mobil Lawas:
Saya ingin memperbaharui hidup saya, maka saya ingin hidup seperti layaknya orang-orang itu, kalau bisa ya lebih dari mereka. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun..bahkan kemanapun..kapanpun tidak terasa lelah bagiku. Dasar mobil, walaupun lawas ya gak apa-apa, tetapi kan tetap mobil.

Praktek Naik Mobil Lawas:
Waduh..orang naik mobil baru kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak diriku, padahal aku sudah naik mobil lawas ini pinggir. Uwes..orang naik mobil baru kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor mobilku ini. Mentang-mentang mobil baru bisa kencang jalannya. Wah malu juga aku ke Pasar membawa mobil lawasku ini, sebab aku dikira penjual sayur-mayur, ...asem tenan. Aku juga sering geram dengan mobil baru, mentang-mentang mobil baru..dengan lincahnya menyalip, main lampu jarak jauh, main klakson keras-keras. Aku juga lama-lama agak kewalahan merawat mobil lawasku ini, disamping bensinnya boros..onderdilnya mahal pula. Maaf saya terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor cuma naik naik mobil lawas. Jika naik mobil baru, mungkin saya bisa lebih awal dan tidak terlambat. Maaf juga aroma keringatku yang tak sedap, bau debu, ya karena hanya naik mobil lawas. Wah tiap hari kok minta maaf, tidak tahan rasa-rasanya. Aku heran, kenapa orang-orang kok tidak pada heran denganku, pada hal aku sudah naik mobil, walaupun mobil lawas. Oh rupanya di sana-sisni sudah banyak mobil, bahkan banyak mobil baru. Aku juga heran kenapa para wanita juga tidak ngelirikku, oh rupanya karena juga tidak heran dengan mobil lawasku. Tukang parkir saja denganku cuma biasa-biasa saja, tak ada pertanyaan apalagi pujian. Saya rasa-rasa aku jadi kepengin naik mobil baru. Wah tetapi harga mobil baru itu kan mahal. Tetapi mobil baru kan nyaman dan bergensi. Ternyata teoriku naik mobil lawas sudah tidak cocok lagi, maka saya putuskan mulai sekarang saya akan beli mobil baru saja, walaupun saya harus mencicil Bank seumur hidup, menjual tanah, ...pokoknya habis-habisan. Walaupun saya harus mentelantarkan anak dan isteri, tetapi kan penampilanku wah, naik mobil baruu..uu.

Teori Naik Mobil Baru:
Inilah saatnya yang kutunggu-tunggu. Ini pula puncak karirku. Ini pula puncak pencapaianku. Dunia seakan telah berada digenggaman tanganku. Ke pasar, ke warung, ke toko, ke Bank, ke bengkel, ke Pom Bensin, ..bahkan ke Kantor pun..bahkan kemanapun..kapanpun tidak terasa lelah bagiku. Dasar mobil baru..penampilanku pasti akan luar biasa. Dengan mobil baruku ini, sempurna pula rasa jantanku. Semua orang akan mengagumiku. Jangankan orang-orang..akar dan rumputpun pasti akan menaruh hormat denganku. Oh mobil baru ..mobil baru.

Praktek Naik Mobil Baru:
Waduh..orang berjalan kaki kok nggak hati-hati. Sembarangan lewat dia, hampir menabrak mobil baruku, padahal aku sudah naik mobil baruku ini di tengah. Uwes..orang naik mobil kok sembarangan, ngerti ada kubangan air diterjang saja, basah dan kotor mobil baruku ini. Mereka tidak pada menyadari bahwa mobil baruku ini sangat mahal dan segala-galanya bagi diriku. Wah sayang juga aku ke Pasar membawa mobil baruku ini, sebab tidak sepadan kalau hanya sekedar beli sayuran kok naik mobil baru. Lagi pula prkirnya sangat rumit. Aku juga sering geram dengan mobil lawas, mentang-mentang mobil lawas..dengan lincahnya menyalip, tidak takut nyrempet. Aku sangat mengkhawatirkan keamanan mobil baruku. Aku bahkan lebih khawatir dengan keamanan mobil baruku dibanding anak dan isteriku. Maaf saya masih terlambat ke Kantor, karena saya pergi ke Kantor pakai mobil baru, maka saya harus pelan-pelan. Tetapi ada satu hal yang saya tidak begitu suka. Cicilannya sangat tinggi. Saya heran kenapa hanya mobil seperti ini kok harganya sangat mahal sehingga, walaupun mobilku baru tetapi saya praktis tidak bisa pergi kemana-mana karena tak kuat beli bensin. Aku juga masih heran, kenapa orang-orang kok tidak pada heran denganku, pada hal aku sudah naik mobil baru. Oh rupanya di sana-sisni sudah banyak mobil baru, bahkan banyak mobil mewah. Aku juga heran kenapa para wanita juga tidak ngelirikku, oh rupanya karena juga tidak heran dengan mobil lbaruku. Tukang parkir kok ya masih biasa-biasa saja, tak juga bertanya tentang mobil baruku. Apanya yang salah dengan mobilku ini. Apakah teoriku naik mobil baru juga tidak cocok? Wah itu tukang parkir..walaupun hanya naik sepeda motor..kok temannya banyak sekali...setiap orang menegurnya. Hai tukang parkir..apa yang membuatmu banyak teman dan tampak bahagia dari hari ke hari?

Tukang Parkir:
Oalah mas..mas. Kebahagiaan itu tidak ditentukan oleh motor baru, mobil lawas, mobil baru atau mobil mewah sekalipun. Teman yang banyak juga tidak ditentukan oleh motor baru, mobil lawas, mobil baru atau mobil mewah sekalipun. Itu semua tergantung keiklhasan kita masing-masing.

150 comments:

  1. Hidup ini akan terasa indah jika dijalani dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur kepadaNya..
    ikhlas dan syukur yang dimaksud adalah makna ikhlas dan syukur yang sebenar-benarnya..
    Amien
    Reply
  2. Segala sesuatu apabila dilakukan dengan keikhlasan lahir batin dan selalu bersyukur insyaALLAH akan lebih terasa ringan dan mudah.

    Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu melakukan segala sesuatu dengan penuh keikhlasan dan syukur.


    AMIIIIN....
    Reply
  3. salam ikhlas

    praktek-teori, teori-praktek,
    praktek akan berjalan dengan lancar apabila dapat diimbangi dengan penguasaan teori yang memadai. apalah artinya teori apabila tidak dipraktekkan dengan semestinya. kedua hal tersebut saling berkaitan antara satu dan lainnya. ikhlah dalam menerapkan teori terhadap praktek dan ikhlas pula dalam mempraktekkan teori merupakan hal yang dapat membuat manusia bahagia dalam menerapkan teori dan menyesuaikan praktek.
    Reply
  4. ilmu ikhlas yang sungguh sulit untuk dicapai
    Ikhlas dalam segala hal.
    semoga kita termasuk orang2 yang dapat belajar dan menerapkan ikhlas dalam kehidupan kita
    amien..
    Reply
  5. Manusia memiliki kecenderungan untuk menjadi kaum yang menganut hedonisme dan utilitarisme. Mereka tidak menekankan pada guna atau fungsi dari apa yang mereka pakai dalam hidup mereka. Mereka lebih mengejar perhatian, pujian, sanjungan dari manusia lain. Akan lebih harmonis bila manusia dapat secara ikhlas menjalani hidup dengan apa yang mereka punya dan kemudian menjadi yang terbaik dengan apapun yang mereka miliki.
    Semoga saya juga dapat menjadi manusia yang lebih ikhlas. Amin.

    Terima Kasih Pak Marsigit atas bimbingannya selama satu semester ini dalam kelas Filsafat.Saya mohon maaf atas segala kesalahan yang telah saya perbuat baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saya juga telah melengkapi tugas di blog saya dan di blog Bapak. Saya mohon komentar dan bimbingannya. Semoga berkah yang melimpah menyertai Bapak sekeluarga. Amin.
    Reply
  6. Hidup itu "wang sinawang"
    Kita lihat orang lain dengan yang dia punya sepertinya bahagia, tetapi orang lain tersebut melihat orang lainnya lagi dengan kondisi yang berbeda lebih bahagia. Demikian dan seterusnya teori "wang sinawang" gak ada habisnya.
    Tetapi manakala kita menjadi orang lain itu kebahagiaan jauh dari kita.
    Baiklah kalau kita "nrima ing pandum" sambil terus berusaha.
    Reply
  7. Salam Kesyukuran
    kebahagiaan tidak akan pernah diukur dari materi.
    kecendrungan manusia yang tidak dapat mengendalikan hawa nafsu akan dunia tidak akan pernah habisnya mengejar kesenangan dunia yang sesaat
    Jalaluddin RUmi mengatakan :
    Dimanapun jalan untuk mensucikan hati ialah melalui kerendahan hati


    apakahlah arti dunia yang hanya fatamorgana dan sementara
    hanyalah padaNya tempat tujuan
    tundukkanlah Wajah dan hatimu hanya padaNYa
    Reply
  8. Ass.
    Sesungguhnya keindahan dalam hidupku adalah berbuat yang bermanfaat bagi orang banyak, mengedepankan saling hormat menghormati antara yang satu dengan lainnya.
    jika pola hidup seperti ini diterapkan dimasyarakat indonesia maka keanekaragaman bahasa dan budaya indonesia akan terjaga kelestariannya.
    Hidup harus mampu saling berbagi antar sesama.
    Amin.....
    Reply
  9. Ass.....

    daerah kami punya semboyan "Nggahi Rawi Pahu" yang artinya kalau sudah diucapkan harus di kerjakan dan ada bekasnya yang pasti semboyan ini akan mempunyai hasil yang baik apabila dikerjakan dengan penuh keikhlasan. elegi ini menurut saya sama dengan sembayan kami dan kalau diperluas lagi seorang guru kalau sudah pernah mengucap tentang KTSP maka harus dikerjakan proses pembelajaran sesuai dengan KTSP dan berharap hasilnya maksimal

    Wass......
    Reply
  10. salam super pak.....
    segala materi didunia tidak ada artinya, itu hanya bersifat sementara....
    maka pandai-pandailah menggunakan apa yang kita miliki untuk membahagiakan orang,,jangan pernah menilai orang dengan sudut pandang materi,,karena kita semua sama di hadapan-Nya...
    Reply
  11. Asslkm wr wb. Ada istilah yang menyebutkan bahwa jika nafas belum dicabut oleh Malaikat Izroil atas perintah Allah SWT maka manusia belum pernah merasa puas dengan segala kehidupannya. Manusia akan selalu merasa kurang walaupun banyak kenikmatan yang melekat pada dirinya. Manusia akan selalu melihat ke atas dan enggan melihat ke bawah.Pernak pernik dunia yang membutakan mata hatinya.Apakah semua manusia seperti itu? Tentu saja tidak mereka itu adalah manusia yang benar-benar memahami dan ikhlas bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara dan harus diniatkan dan berusaha untuk mempersiapkan kehidupan yang kekal abadi kehidupan di akherat nanti. Ikhlas menjalani semua takdir-Nya dan berusaha secara ikhlas, berdoa'a dan bertawakkal pada ALLAH SWT untuk kehidupannya yang lebih baik baik untuk di dunia terlebih lagi untuk di akherat kelak.
    Reply
  12. As.Wr.Wb.
    Praktek hasil kerja dari teori yang sinergis tanpa teori bagaikan Kapal yang berlabuh tanpa sauh. Tapi apa yang menjadi teori dan diucapkan oleh lisan haruslah sinkron dengan apa yang ada dalam praktek. Dalam kehidupan sehari-hari pasti realita praktek yang ada kita jumpai ini harus kita sikapi dengan real dan terbuka serta transparan. Yang kita ucapkan hasil dari teori haruslah kita sesuatu yang kita kerjakan sesuai dari apa yang sudah kita peroleh dari teori tersebut. Seseorang bisa bisa bicara hasil dari teori tapi jika prakteknya menyimpang dari aturan yang ada maka Alloh SWT akan marah dan marah jika itu ada kaitannya dengan masalah ubudiah atau ibadah begitu juga dalam masalah apa saja yang menyangkut tentang kehidupan baik itu politik, sosial, budaya dll semua akan bermuara ke pada tanggung jawabnya sebagai seorang yang pengemban amanah, jadi harus bertanggung jawab dan nanti akan dipertanggungjawabkan. Semoga bermanfaat, amiin.
    Reply
  13. selamat Pagi bapak...
    ikhlas dalam hati,pikir dan laku yang sekarang sudah mulai menipis dan kurang mampu untuk dipahami dalam kehidupan.
    jalankaki, naik motor (baru-lama), mobil (baru-lama) atau apapun itu hanya sebagai salah satu media untuk menyambung suau tujuan. bukan satu-satunya hal yang menjadikan penilaian akan hidup ini. karena rasa kadang manusia tidak lagi mampu mensyukuri rahmat, berkat dan anugerah Tuhan. kita bisa mengatakan namun masih sangat susah untuk menjalankan.
    jadi mari belajar untuk mensyukuri semua yang diberikan Tuhan dalam hidup ini.
    Reply
  14. Terkadang, ketika kita menyaksikan sebuah kesalahan dilakukan orang lain, maka dengan spontan kita akan memberi Cap Salah dan segala legitimasi keburukan. Namun ketika kesalahan itu sendiri kita lakukan maka kita akan mencari seribu alasan untuk membenarkan tindakan kita.
    Nafsu menggiring manusia pada kepuasan yang tidak terbatas. Ketika telah mendapatkan sepeda motor, maka mobil lagi yang diangan-angankannya dan seterusnya sampai penghujung hidupnya.
    Manusia yang kaya adalah manusia yang merasa telah cukup dengan apa yang dimiliki dan mensyukurinya.
    Reply
  15. UPY_Asri handayani(06410373)
    praktek akan berjalan sesuai dengan keinginan jika diimbangi dengan teorinya..menjalankan praktek yang tidak sesuai dengan teorinya akan sia-sia dan percuma,untuk menjalankan praktek dan teori harus di landasi dengan keikhlasan agar apa yang kita lakukan bermanfaat bagi kita di dunia maupun di akhirat..Amin...
    Reply
  16. Dona Ningrum Mawardi. 09709251006
    Assalamu'alaikum. W.W
    Setiap manusia memiliki keterbatasan dalam segala hal, dengan aakl manusia mencoba menyeimbangkan. Namun tidak semua orang dapat menyeimbangkan antara teori dan praktek, dengan apa yang sedang ia pelajari. Ada seseorang yang pandai akan teori suatu ilmu namun prakteknya atau aplikasinya ia kurang mampu. Semoga kita selalu dalam bimbingan-Nya. Amin..
    Reply
  17. SURYANI
    UPY ( 06410355 )

    jika orang ingin dihargai oleh orang lain, dan banyak teman, yang baik bukan karena seberapa kekayaan yang kita miliki karena jika hanya mengandalkan kekayaan kita untuk mencari respect dan banyak teman maka jika suatu saat kekayaan kita habis. habis sudah respect yang diberikan orang lain, teman pun akan banyak yang menghindar.
    Tetapi jika kita mempunyai sopan santun yang baik dan tutur kata yang OK, serta berbuat baik kepada semua orang maka yakin walaupun kita hanya berjalan kaki, bersepeda ataupun naik sepeda motor pitung kita akan mempunyai banyak teman dan kita akan dihargai orang.
    Reply
  18. 09709251024 PMB

    Ass

    Kebanyakan orang tidak merasa puas atas apa yang telah ia miliki, apa yang telah ia dapat. Sudah mempunyai kaki yang utuh, ia menginginkan sepeda. Sudah mempunyai sepeda, ia menginginkan sepeda motor. Sudah mempunyai sepeda motor,ia menginginkan mobil. Sudah mempunyai mobil, ia menginginkan pesawat, dan seterusnya.

    Banyak orang yang sudah bekerja, menginginkan jabatan. Sudah mendapatkan jabatan, menginginkan jabatan yang lebih tinggi. Sudah mempunyai jabatan yang lebih tinggi, menginginkan jabatan yang paling tinggi. Ketika seseorang merasa sudah menduduki jabatan yang paling tinggi, ia ingin kebahagiaan, ketenangan dan ketetraman dalam hidupnya yang mungkin belum ia dapatkan walau sudah menduduki jabatan yang paling tinggi.

    Ternyata bersyukur dan ikhlas kuncinya. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur atas nikmat Allah SWT dan ikhlas dalam beribadah dan menjalankan tugas di jalan Allah, amin.

    Wsl.
    Reply
  19. Assalamu'alikum...

    suksesnya hidup tak bisa diukur dari berapa banyak kekayaannya, setinggi apa jabatannya. kekayaan yang banyak, jabatan yang tinggi tiadalah gunanya jika tidak diimbangi dengan sifat dan sikap yang baik terhadap diri sendiri dan orang lain..

    "Bayang-bayang sepanjang badan". peribahasa tersebut mungkin dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita. lakukan atau raihlah sesuatu sesuai dengan kemampuan kita. maka kita akan ikhlas menjalani sesuatu,dan kebahagiaan pun akan menyertai. bersifat Qona'ah atas segala pemberian dari Allah, akan meningkatkan rasa syukur kita kepada-Nya..
    Reply
  20. Asslm..
    terkadang kita masih terbuai dengan impian sebuah teori yang menurut kita gampang...
    kita hanya berfikir pendek tentang itu semua...tetapi setelah menghadai sebuah lapangan(praktek)..ternyata aa yang kita teorikan terkadang tidak seperti apa yang kita bayangkan...
    Reply
  21. setiap orang memilki idealisme. idealisme ada di dalam pikiran setiap masing-masing orang. Idealisme mencoba untuk dipraktekkan. Ide yang ada di dalam pikiran dituangkan di dalam dunia nyata, kehidupan sehari-hari. Di sinilah idealisme itu diuji. Ketika orang memilki semangat, apakah semangat itu akan bertahan ketika dihadapkan dalam oleh suatu kenyataan. Apakah niat menjadi seseorang yang baik itu akan bisa bertahan jika sudah dihadapakan pada kenyataan hidup? Apakah niat untuk menjadi sehat, menjaga stamina, menjaga kebugaran tubuh itu juga akan bertahan jika dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak kendala orang berjalan kaki ke pasar dan ke kantor? Betapa sulitnya menjaga idealisme, betapa sulitnya menjaga niat awal yang baik agar seterusnya baik. Selalu perbaiki niat yang baik barangkali menjadi alternatif agar konsistensi terjaga, agar idealisme, rasionalisme tidak kalah dengan hedonisme dan materialisme. karena sejak dahulu beberapa isme tadi selalu berebut pengaruh. Mohon masukannya, terimakasih...
    Reply
  22. setiap orang memilki idealisme. idealisme ada di dalam pikiran setiap masing-masing orang. Idealisme mencoba untuk dipraktekkan. Ide yang ada di dalam pikiran dituangkan di dalam dunia nyata, kehidupan sehari-hari. Di sinilah idealisme itu diuji. Ketika orang memilki semangat, apakah semangat itu akan bertahan ketika dihadapkan dalam oleh suatu kenyataan. Apakah niat menjadi seseorang yang baik itu akan bisa bertahan jika sudah dihadapakan pada kenyataan hidup? Apakah niat untuk menjadi sehat, menjaga stamina, menjaga kebugaran tubuh itu juga akan bertahan jika dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak kendala orang berjalan kaki ke pasar dan ke kantor? Betapa sulitnya menjaga idealisme, betapa sulitnya menjaga niat awal yang baik agar seterusnya baik. Selalu perbaiki niat yang baik barangkali menjadi alternatif agar konsistensi terjaga, agar idealisme, rasionalisme tidak kalah dengan hedonisme dan materialisme. karena sejak dahulu beberapa isme tadi selalu berebut pengaruh. Mohon masukannya, terimakasih...
    Reply
  23. Manusia tak lepas dari kata tidak puas, akan selalu merasa kekurangan, akan selalu mencari dan terus mencari sesuatu demi memuaskan hasratnya. Yang mana dalam pencapaiannya antara niat, teori dan prakteknya tidak sinkron. Dan demi gengsinya ia tidak peduli, apakah hal yang dikejarnya itu merupakan kebutuhan primer atau bukan. Semua itu akan terus ada kalau manusia jauh dari kata syukur, jauh dari sikap nerimo/qonaah...
    Reply
  24. Assalam...
    Bpk Marsigit ingkang kawulo hormati...
    Ilmu Ikhlas merupakan ilmu yang memiliki tingkatan paling tinggi
    Karena orang ikhlas berarti rela hati, rela dunia dan akhirat demi Allah SWT...
    Ambisius, egois, tak sabar, dan grusa-grusu merupakan perwujudan dari orang yang tidak ikhlas.
    Menuruti sikap yang tidak ikhlas membuat setiap hal menjadi tidak stabil. Sesuatu yang benar kita anggap salah. Dan sesuatu yang salah justru kita kerjakan...
    Ada pepatah jawa "Nrimo ing pandum"
    semoga pepatah itu dapat membuka hati kita untuk tetap bersyukur atas karunia Allah SWT, karena dengan bersyukur insya Allah kita akan menjadi orang yang ikhlas.
    Amiiiiiiiinn
    Wassalam
    Rachmad Akbariarta_UPY_P.Mat_06410331
    Reply
  25. Assalamu'alikum, Wr, Wb
    Taurat, Zabur, Injil, Al-Qur'an, dan Hadits, Ijma' Qiyash, Istihsan, Istihsaf adalah merupakan teori hidup yang harus dipahami sehingga kehidupan ini bisa dijalankan dengan lapang dada dan ikhlas, tapi kebanyakan orang melupakan itu, malah teori barat yang dak mendasarkan dirinya pada konsep keimanan yang kita ikuti. plato, aristoteles, dan filusuf-filusuf lain yang memberikan teori-teori tentang kehidupan sejatinya belum bisa menjadi orang yang ikhlas karena konsep keilmuannya tidak dilandasi oleh konsep ketauhidan. menyatukan teori dengan praktik adalah sangat mungkin terjadi. tapi dengan satu tekad yaitu istiqamah dalam menjalani teori-teori yang ada. dalam perspektif saya bahwa doa adalah teori dan ikhtiar adalah praktik, dalam islam itu sudah dijelaskan dalam banyak ayat didalam al-qur'an bahwa sanya setelah berdoa maka bertebaranlah engkau dimuka bumi untuk mencari apa yang menjadi kebutuhan hidupmu, pada kenyataannya semua orang melaksanakan teori-teori al-qur'an itu dan alhamdulillah semua orang berhasil, tapi terkadang kita terlalu subjektif dalam menilai apakah dia sudah melaksanakan teori itu atau bukan, padahal sejatinya ia. masuklah kita pada teori-teori keikhlasan yang dalam al-qur'an banyak sekalli dibicarakan seperti pada surat al-hasyr ayat 59 : 9. dan dipertegas lagi pada kisah Nabi Ibrahim yang dengan sangat ikhlas beliau menyembelih anaknya ismail, dan keikhlasan itu tidak bisa kita setarakan dengan kehidupan biasa pada saat ini, keikhlasan sekarang mempunyai kadar atau timbangan.ukuran dan hasil tentang apa yang kita praktikkan dari teori-teori itu adalah keistikamahan. sehingga mendapatkan sesuatu yang Mubarokah. mohon untuk dikomentari komen saya ini pak! jaza kumullah
    Reply
  26. Orang yang tidak pernah bersyukur akan selalu merasa bahwa orang lain lebih nyaman dan senang hidupnya dari dirinya sendiri sehingga mendorongnya untuk berusaha mencapai apa yang dicapai orang lain, tetapi apapun pencapaiannya jika ia tidak iklas bersyukur maka ia akan selalu merasa tidak nyaman dan bahagia seperti yang ia harapkan semula. Maka pantinglah untuk selalu bersyukur.
    Reply
  27. perkuliahan di pasca ini adalah awal bagi kami untuk mendapatkan teori-teori dan insya Allah kami akan menerapkan nya di daerah kami dan temapat kami mengabdi masing-masing. dan semoga keikhlasan selalu menyertai kami. Amiin..
    Reply
  28. TAUFIK NOVANTORO (UPY)
    06411333


    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Membaca elegy dari Bapak saya jadi teringat dongeng anak yang berjudul “Tukang Batu Menjadi Raja”. Disana dikisahkan tentang orang yang serakah dan tidak puas dengan dirinya sendiri, ia menjadi pedagang, raja, matahari, awan, batu dan akhirnya kembali menjadi seorang tukang batu.
    Membaca elegy tersebut sebenarnya kita dituntut untuk memahami suatu teori dengan sedalam-dalamnya dengan pikiran yang logis dan jernih, kemudian baru kita praktekkan. Kita tidak boleh langsung menerima sesuatu hal secara setengah-setengah dan menyikapinya secara mentah. Di elegy tersebut dikatakan bahwa untuk menjadi orang sehat harus dengan berjalan kaki atau bersepeda, akan tetapi orang tersebut langsung menerima bahwa kemanapun dia pergi ia akan berjalan kaki atau naik sepeda. Berjalan kaki atau naik sepeda sangat bagus buat kesehatan kita, namun aktivitas tersebut hanya dilakukan pada waktu luang saja atau pas olahraga, bukan berarti kemanapun dia pergi ia akan berjalan kaki atau naik sepeda. Jadi teori yang bagus belum tentu cocok dengan prakteknya, jika kita memahami teori hanya setengah-setengah saja
    Selain itu orang akan dihargai dan dihormati bukan berarti ia harus menjadi orang kaya, pandai, atau kuat, orang akan dihargai dan dihormati jika ia mampu menghormati dan menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Dalam pepatah jawa mengatakan Ajining diri saka kedhaling lathi, Ajining raga saka busana.
    Begitu pula dengan kebahagian, kebahagiaan itu bukan dikarenakan materi yang banyak atau istri yang cantik tetapi kebahagian itu diperoleh jika kita pandai bersyukur. Semoga dengan banyak bersyukur nikmat kita kan ditambah oleh Allah SWT. Amin

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
    Reply
  29. ASS,,,

    kebahagiaan tidak bisa diukur dengan berapa banyaknya jumlah materi yang kita miliki. tetapi kebahagiaan akan datang dengan sendirinya apbila kita telah menjalankan segala perintah-NYA dan menjauhi segala larangan-NYA dan menyerahkan sepenuhnya kehidupan kita kepada Zat yang telah menciptakan kita.

    Apalah artinya hidup bila tidak dilandasi dengan keiklasan dan rasa syukur kepada Allah.
    Reply
  30. gambaran orang yang tidak belajar dari kesalahan
    dia tidak menggunakan pengalaman sebagai guru terbaik, malah menyalahkan orang lain, seandainya dia introspeksi mungkin dia nggak perlu ganti sepeda, motor bahkan mobil,kalo diabelajar dari masa lalu dia akan hati-hati ketika berjalan, dia akan berusaha agar tidak terlambat. rintangn bukanlah alasan untuk tidak belajar.
    Reply
  31. Teori Tukang parkir:
    saya harus jaga stamina agar saya tidak mudah lelah dan mengantuk.karena kalau mengantuk masalahnya bisa berabe . meskipun aku punya banyak motor dengan berbagai merek dan mobil-mobil mewah yang berderet rapi dan selalu berganti setiap hari, aku tetap berjalan kaki berangkat ke tempat kerjaku, karena motor dan mobil mewah ku itu kusewakan dengan harga murah cukup Rp;500 untuk motor dan Rp;1000,- untuk mobil mewahku. aku tetap bersyukur, meski aku tak tahu kapan mereka akan kembali lagi. semua orang menyapaku, dan meminta bantuanku..
    Reply
  32. Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta
    Reply
  33. Ass. wr wb.

    Apaun yang kita lakukan di dunia ini harus dijalani dengan penuh keiklasan akan tetapi, terkadang ikhlas itu sendiri agak begitu sulit tuk kita dapatkan kalau tidak dibarengi dengan kesabaran. Dalam menuntut ilmu pun antara sabar dan ikhlas harus tetap sejalan agar pintu hidayah dari Allah, SWT tidak tertutup. semoga kita semua selalu diberikan kesabaran dan keihlasan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin
    Reply
  34. P.Mat/UPY/06410348

    keikhlasan,,,,
    banyak orang mengartikan ikhlas itu nerima,,,
    pertanyaan dibenak saya, apa beda ikhlas dengan pasrah..???
    dan batasan orang dikatakan ikhlas itu seperti apa?..
    terimakasih sebelumnya,,,.,.,.,.
    Reply
  35. hehe...lucu...simplisitis..teori dan praktek kehidupan. Intinya: Semua bentuk kehidupan memiliki sisi terang dan sisi gelap...selalu begitu.
    Reply
  36. Benarkan "aku" selalu berpikir begitu? Bagaimana kalau "aku" adalah si tukang parkir? "Aku" bisa jadi siapa saja. Ia bisa menjadi kacamata subyektif yang bisa diekstensifkan ke cara pandang dari manusia-manusia sekarang dari pemulung hingga para menteri dengan aksidens impian yang tentu berbeda. "aku" mungkin saja dulu pernah tertanam di benak Robert Tantular yang memiliki impian barangkali "membeli seribu pulau dan ribuan gunung." Atau "aku" adalah mahasiswa yang bermimpi sekedar "membeli kasur untuk mengusir dingin" di musim hujan. Dan tukang parkir juga biasa saja...tergantung mana yang akan kita pilih. Jadi otak yang bijak atau nafsu yang selalu cemburu.
    Reply
  37. ass. elegi ini mengingatkan saya pada sebuah buku. Jalan kebahagiaan judul buku itu. ada sebuah cerita menarik dalam buku itu. cerita seorang yang kaya tapi tidak pernah tidur nyenyak karena kokokan ayam jantan tetangganya. suatu hari datanglah tamu dari tempat yang jauh bertandang ke rumah si orang kaya tersebut. orang kaya itu lalu meminta pembantunya untuk membeli ayam jantan tetangganya. tak lupa oarang kaya tersebut mengintruksikan agar menyembelih dan memasak ayam tersebut untuk tamuan tamu-tamunya. pembantu tersebut kemudian menjalankan perintah majikannya tersebut. tak di sangka ternyata pemilik ayam tidak mau menjualnya. karena harus ada yang dimasak maka membantu tersebut mencari ayam jantan di pasar. kemudian dia menyembelihnya dan memasaknya. setelah itu dia melaorkan hasil kerjanya pada tuannya tanpa menyebutkan bahwa di membeli ayam di pasar. "tuan ayam sudah saya beli, sembelih dan sekarang sedang di masak". mendengar laporan pembantunya tersebut sangat sumringahlah hati si oarang kaya tersebut, senang, riang-gembira jingkark sana jingkrak sini. PADAHAL AYAM JANTANG SANG PENGANGGU TIDURNYA BELUMLAH DISEMBELIH. IBRAHNYA: KESENANGAN, KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA ADA DALAM FIKIRAN KITA, PERSEPSI KITA. kita bisa bahagianya walaupun hanya dengan berjalan kaki ataupun sepeda butut. ataupun bahagia dengan mobil meawah. tapi baik berjalan kaki, sepeda butut maupun mobil mewah dapat juga menjadi 'neraka'dalam hati kita. semunay hanyalah SARANA UNTUK MENGHANTARKAN KEBAHAGIAAN TAPI BUKAN SUMBER KEBAHAGIAAN. KEBAHAGIAAN SEJATI ADA DALAM HATI DAN FIKIRAN KITA. Wallahu 'alam
    Reply
  38. Assalamualikum

    Teori dan Praktek atupun sebaliknya, Hidup takkan bermakna tanpa gagasan maupun tindakan, banyak orang berjalan menapaki hidup hanya sekedar teori ataupun gagasan semata dan menapaki hidup hanya sekedar bejalan tanpa arah dan pemikiran yang jelas, keduanya memang harus dijalankan secara seimbang, memang sulit tanpi inilah sebenarnya arti perjuanagan dan pengorbanan, banyak teori yang akan kita jumpai tetapi cobalah kita lakukan satu dulu dalami sedalam -dalamnya baru kalau sudah mengerti baru laksanakan dengan sepenuh hati, jangan seperti " Ganti orang / ganti pemimpin ganti kebijakan" dimana rakyat mau mengerti malah bingung jadinya.
    Reply
  39. Kebanyakan orang berharap orang lain memperlakukan dirinya sesuai dengan apa yang ada dipikirannya.....sedangkan pikiran orang lain adalah berada di dalam kendalinya masing-masing jadi.....susah pasnya.....yang jelas yang berada mtlak dalam kendali kita adalah ya pikiran kita sendiri, hati kita sendiri, tubuh kita sendiri, emosi kita sendiri, hasrat kita sendiri, mau kita sendiri...jadi kalau mau orang melihat( respect) ke diri kita ya intinya pengendalian diri disisi-sisi apapun dalam diri kita....untuk mewujudkan mau kita.....betul ga Pak Marsigit? Salam silahturahmi....
    Reply
  40. Ehem..iyalah bu Ruruh..kiranya begitu sih kecenderungannya. Pekerjaanku hanyalah ingin mengungkap hal-hal yang terabaikan banyak orang. Gitu aja kok bu. Salam silaturakhim kembali amin.
    Reply
  41. materi bukan segalanya artinya materi tidak seratus persen menjamin kebahagiaan seseorang
    Reply
  42. Nori Purwanasari
    LT A
    NIM 0970 6251 001

    Teori dan praktik, memang sering bersebrangan. Teorinya A ternyata praktiknya B. Berarti di sini ada ketidaksinkronan, tidak sejalan, dan pasti ada sesuatu yang membuat itu tidak sejalan. Ketidakikhlasan dalam menerima segala sesuatu yang terjadi dalam diri kita, mungkin itu yang membuat antara teori dan praktik tidak sejalan.
    Dalam menjalankan apa pun kuncinya adalah ikhlas. Ilmu ikhlas memang sangat sulit dipelajai, bahkan mungkin tidak bisa dipelajari. Kita tidak akan bisa berteori tentang ikhlas. Tidak ada orang yang mampu menjelaskan hakikat ikhlas, kecuali mencoba MENCICIPI seperti apa rasa ikhlas itu.
    Pada hakikatnya manusia tidak memiliki apa pun. Biasanya orang akan merasa memiliki sesuatu setelah ia kehilangan hal itu. Namun, orang akan menjadi semakin kaya jika ia mampu mensyukuri apa yang ada di hadapannya. Bukan begitu, Pak?
    Saya juga sedang belajar untuk itu. Mudah-mudahan kita semua mampu mencicipi rasa ikhlas. Amin.
    Reply
  43. pada prinsipnya secara teori manusia memahami bahwa segala bentuk rezki datang dari Allah akan tetapi pada prakteknya kita belum sepenuhnya ikhlas menerimanya.baik kurang ikhlas atas apa yang diperoleh oleh kita maupun apa yang didapatkan oleh orang lain.
    padahal sebagai manusia yang berakidah kita sudah diperingatkan untuk selalu ikhlas dan bersukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah kepada kita.
    Lainsakartum laajidannakum walainkafartum inna azabilasadid.
    semoga kita tergolong manusia-manusia yang selalu mensyukuri nikmat Allah, sehingga selalu mendapat limpahan rizki dariNya ami....n.
    Reply
  44. Wah! susah memang, kalo hidup selalu mengikuti selera, keinginan,keinginan tanpa mengukur kondisi diri. Akhirnya betapa lelah, karena begini susah, begitu susah, belum lagi rasa was-was dan harap-harap cemas menanti komentar yang datang dari mereka. Untung jika sekali waktu kita dipuji, terasa senag bisa berbesar hatilah kita, namun jika yang datang adalah makian, bisa kebakaran jenggot ankhirnya!:-)
    memang pencapaian keasadarna akan keberadaan diri yang diikuti rasa syukur adalah satu anugerah yang luar biasa. Karena untuk mencapai kondidi ini, bukanlah mudah,yah kita harus berjuang melawan keluh-kesah sebagai teman hidup kita.
    sebagai sifat dasar yang mengakar, maka menghilangkan atau meminimalisir adalah perjuangan.
    kesadaran ini pulalah yang mampu menghantarkan kita pada kemenangan yang sesungguhnya. berapa kali jika kita adalah seorang muslim diingtkan dan dijanjikan,
    karena kata ikhlas dan sabar terulang-ulang begitu banyaknya dalam AL-Qur'an.
    Reply
  45. Teori dan praktek jarang sekali yang akur. Malah cenderung bertolak belakang, sehebat-hebat apapun teori belum tentu seperti itu praktek dilapangannya. Yang penting dalam melakukan sesuatu, tujuan haruslah jelas, maunya apa. Masalah bagaimana caranya/ mempraktekannya itu tergantung kreatifitas masing-masing. Boleh pake helikopter, mobil limosin, bus Trans Yogya, mobil angkot, sepeda ontel, becak, ato jalan kaki, yah terserah saja. Yang penting tujuan yang ditargetkan tercapai. Amin.
    Reply
  46. praktek dan teory jika tidak imbang akan dapat mengacaukan susunan kehidupan yang sedang dijalankan. kehidup harus imbang, seperti halnya belajar juga harus imbang. tidak hanya praktek saja kan tetapi teori itu dulu yang di jalankan baru dilanjutkan dengan praktek. jika tidak maka akan merusak hasil belajar.
    Reply
  47. ANI ALKHAFI UPY 06410330
    Assalamu'alaikum w.wb.
    Bpk yang terhormat,
    kekuatan pada diri manusia terletak pada kekuatan batik yang tidak dapat diduga oleh manusia dan tidak dapat dilihat serta tidak dapat dipertahankan, oleh sebab itu kekuatan otot manusia yang kuat berjalan atau kuat dalam mengahadapi segala sesuatu yang dapat mengancam diri seseorang, terdapat dalam batin dan keyakinan, percayalah bahwa segala sesuatu kekuatan hanya Allah yang memiliki, manusia hanya bisa meminta. tapi mengapa manusia selalu dikecam kekawatiran dalam fisik diri, sehingga ingin melindungi dengan berbagai cara yang dianggap halal, tapi menyesatkan. wassalam wr.wk.
    Reply
  48. Manusia adalah makluk yang misterius. Pemenuhan kepuasan batinnya sulit diprediksi dan ditelaah. Dengan berkelal Otak, dan nuraninya menjadikan manusia menjadi sosok yang ”rakus”, ”menguasai”, dan ”tak pernah puas”. Penggolongan sifat dasar manusia menurut ”Maslow” kini tidak relevan lagi dengan kondisi di Indonesia. Budaya hedonisme telah melanda masyarakat indonesia. Pertimbangan logika telah jauh ditinggalkan hanya demi ’gengsi’ belaka. Salah siapa? Tugas siapa? Mungkin kurang tepat jika kita membesarkan dikotomi benar-salah dalam pemahaman masalah ini. Yang pasti dalam diri kita memiliki peran yang besar untuk merubahnya, setidaknya dari diri kita sendiri. Pribadi sederhana, dengan logika dan jalan yang urus akan sangat membantu ‘pemulihan’ kondisi ini. Semoga...
    Reply
  49. Ikhlas, satu kata namun butuh perjuangan untuk melaksananakannya. Teori dan praktek dua hal yang kontradiktif. Kadang praktek lebih rumit dari teori. Tetapi, teori merupakan dasar adanya praktek.
    Reply
  50. Kita sering memang mengajarkan teori kepada anak didik ,terkadang lupa praktek. Mempertanggungjawabkan teori tidak mudah apalagi praktek.Namun indah dan hebat apabila teori dan praktek terjadi harmoni.Dalam peribahasa Jawa ada WIT GEDANG AWOH PAKEL (omong gampang nglakoni angel=bicara mudah menjalani sulit),artinya teori saja mungkin mudah tetapi ketika predikatnya lain jadi sulit menjalani.
    Reply
  51. Dwi Astuti (UPY/07413081)

    Itulah sifat manusia. selalu dipenihi dengan nafsu, tidak pernah puas dengan nikmat Allah SWT dan selalu ingin merasa dipuji. jika manusia tidak bisa mengendalikan nafsu-nafsu tadi maka hidupnya tidak akan pernah merasa bahagia. karena manusia akan selalu kurang dan selalu kurang. meskipun dia sudah keliling dunia pasti dia ingin keluar angkasa. Dan tekadang kita tidak menyadari seberapa kemampuan kita untuk meraih keinginan kita itu, hingga kita tidak memperhatikan banyak orang yang harus terlantar karena kita ngotot untuk mencapai keinginan kita. memang benar apa yang bapak katakan, kita harus menjalani hidup ini dengan ikhlas. semua yang kita terima dihari kemarin, hari ini, dan hari esok adalah rizki dari Allah yang telah diatur. sekarang tinggal bagaimana kita akan menganggapai rizki itu. jalal satu-satunya adalh berusaha dan berdoa sebanyak-banyaknya. semoga kita semua tergolong sebagai golongan orang-orang yang bersyukur. amin....
    Reply
  52. Sigit Wahyu Wibowo
    Pend. Mat. UPY(06410342)

    Setelah membaca elegi diatas saya menangkap bahwa antara praktek dan teori harus seimbang.saling melengkapi merupakan komplement, Praktek tanpa teori berarti buta/ asal-asalan, sedangkan teori tanpa praktik artinya sia-sia, namun tidak semua teori dapat dipraktikkan tetap berusaha!!
    Reply
  53. tersenyum jg sy membaca elegi bapak dia ats juga skligus mentertawakan diri sy sendri mungkin juga orang lain mungkin....seringkali diri ini mengingingkan sesautu dan merasa akan menjadi bahagia atau terpuaskan saat sdah mencapai dan memiliki sesuatu itu...tetapi pada akhirnya stlah memiliki ssuatu justru bukan bahagia yg ada malah mengeluh dan menginginkan sesuatu yg baru lagi dan setersnya...hingga kata bahagia hanyalah semu bgi manusia saat diri ini tak mau mencoba bersyukur apa yg telah kita miliki saat ini...serta yg telah Allah telah brikan pda diri ini...udara, air, kesehatan, keluarga, sahabat dan semuanya tak terhitung
    Reply
  54. SUPRIYONO, PMAT-UPY, 06413334
    Kita belajar dari siTukang Parkir yang menjalani hidup dengan keikhlasan, sederhana, tidak gila hormat dan tidak silau oleh gemerlapnya kebendaan.Hidup penuh rasa syukur serta tidak "ngongso". Gampang mengucapkan namun tidak gampang melaksanakannya bukan?
    Reply
  55. nur ahmad arofiq / 07412033
    univ. PGRI yogkarta

    sungguh hati yang tidak qona'ah akan selalu merasa kurang. apapun yang kita lakukan jika tidak dengan keikhlasan akan menimbulkan sesuatu yang tidak baik. kita manusia jangan selalu melihat keatas..nanti bisa terjatuh. sekali-kali lihatlah ke bawah...maka akan lebih banyak yang lebih susah dari kita..
    Reply
  56. Prestigian Prita S_UPY_06410344

    Ilmu ikhlas memang tidak semua orang bisa menguasainya,teori dan praktek terkadang tak sejalan dengan kenyataan oleh karena itu salah satu cara agar bs menerima keadaan adalah dengan mensyukuri apa yang kita miliki.tapi bagaimana cara agar bisa selalu bersyukur saya rasa tak banyak orang bisa
    Reply
  57. UPY
    ass..
    setiap manusia punya kekurangan entah itu yang seperti apa kekurangannya.
    seperti halnya dalam elegi di atas, sudah punya dan memiliki segala sesuatu tapi masih saja kurang dan mengeluh, merendahkan yang di bawah dan masih saja kurang dengan apa yang sudah dimilikinya.
    padahal benar menurut tukang parkir di atas bahwa kebahagyaan tdak dapat diukur dengan memiliki mobil baru, sepeda baru dan apa-apa yang serba mewah.
    semuanya memerlukan keiklhlasan yang berdasar dari hati nurani kita masing-masing.
    bersyukurlah kepada Tuhan dengan apa yang kita miliki sekarang.
    Wass......
    Reply
  58. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Dengan membaca elegi di atas memberi makna bahwa ternyata manusia yang baik adalah "si Tukang Parkir yang ikhlas dan tidak gila "gembyaring donya"
    ada tembang macapat
    Poma-poma wekas mami
    anak putu aja lena
    aja katungkul uripe
    lan aja duwe karenan
    marang pepaes dongya
    siang ndalu dipun emun
    yen urip manggih handoko
    Itulah lagu macapat asmorondono yang intinya agar tidak tertutup gebyaring donya .
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb
    Reply
  59. NAMA : EKO SURYANTO
    NIM : 06410321
    PENDIDIKAN MATEMATIKA
    UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
    hidu tiu memang diciptakan berpasang-pasangan ada yang kaya dan ada yang miskin. dimata tuhan semua itu sama, mau presiden, pejabat, kiyai, ustad dan pengemis.semuaitu sama tapi yang membedakan hanya satu hal yaitu ke-Taqwaanya. hidup adalah permainan tapi kita jangan pernah bermain-main dalam hidup semua itu hanya dengan kesederhanaan dan keikhlasan kita, sehingga kita dicintai dan disayangi banyak orang.sebenarnya kita hidup itu untuk apa?
    Reply
  60. Susi Dwi Lestari
    07301244049
    Pend Matematika Swa C
    Filsafat Pend Matematika
    Rabu jam 09.00

    Tidak jarang kita menemui praktek yang tidak sesuai dengan teorinya. Apa yang menjadi tujuan teori tidak tercapai saat prakteknya. Tetapi apakah praktek yang tidak sesuai dengan teori itu merupakan hal yang sia-sia?
    Reply
  61. Vicki Purnama
    07301244017
    P.Mat Swa C 07
    Rabu, jam 09.00 R304

    semakin dia diatas maka semakin dia cendrung gengsi terhadap yang berada dibawahnya..
    sudah tak terpakai lagi "ilmu padi"....
    Reply
  62. Uki Rahmawati
    07301241003
    Pendidikan Matematika sub 07
    Filsafat Pendidikan Matematika
    Jum’at jam07.00-08.40

    Menuruti keinginan manusia memang tidaklah ada puasnya. Ketika suatu hal telah terpenuhi masih ada hal lain yang lebih yang ingin dicapai. Sebenarnya kita dapat merasa senang dan cukup dengan apa yang kita miliki yaitu dengan bersyukur. Ketika dalam cerita tersebut seseorang itu bersyukur dapat sampai dikantor dengan berjalan kaki dengan selamat maka dia sebenarnya tidak perlu memikirkan untuk memiliki sepeda untuk dipakainya. Masalah dia berkeringat, kotor atau bau, maka yang menjadi tugasnya lain hari adalah bagaimana caranya dia agar dapat hadir tepat waktu dan lebih berhati-hati dalam perjalanannya. Dia tidak perlu memikirkan para wanita akan meliriknya atau tidak. Jika tukang parker tidak menyapanya maka dia saja yang mengawali menyapa. Bukannkah seseorang akan ramah terhadap kita jika ramah trhadap mereka?. Oleh karena itu tidaklah penting memandang harta benda yang kita miliki di dunia, segalanya berawal dari niat dan keikhlasan kita. Orang akan menghargai kita jika kita juga ramah dan menghargai mereka.
    Reply
  63. NURINA HAPPY
    07301241027
    Pend Mat Sub 07
    Kuliah Filsafat Jumat Jam 07.00

    Tidak akan pernah berhenti mengikuti kata hati yang gengsi, selalu saja ada yang kurang, selalu saja ada yang salah. Rasa gengsi pada orang lain itu akan memicu hati yang tidak ikhlas untuk mencapai prestise di mata orang lain. Tetapi apa gunanya mempunyai prestise namun hati kita tidak ikhlas. Orang lain akan memandang kita baik jika perilaku kita baik pada orang lain tersebut. Mungkin sebagian orang yang termasuk matre akan senang dikeliling kita, tetapi sebenarnya bukan karena kita, mereka lebih suka materi kita. Harta benda di dunia itu bisa dicari dengan mudah asal kita mau berusaha, tetapi memiliki sahabat yang akan selalu ada di kala kita senang ataupun susah itu sangatlah sulit. Karena lebih banyak orang yang ingin ada sangat kita berbagi kesenangan, dan akan pergi ketika kita berbagi kesedihan atau kesusahan, karena pada dasarnya manusia itu tidak mau ada pada kondisi susah. Jadi, ketika kita memiliki sahabat yang ada kala kita susah dan senang, jagalah dengan baik-baik, karena mungkin suatu saat kita tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mendapatkannya kembali.
    Reply
  64. reni nur aini
    p.mat swa c 07
    07301244036
    filsafat pend
    rabu 09.00-10.40

    banyak sekali realita deperti itu,orang yang pas2 san ingin memenuhi segalanya hanya karena gengsi.padalah kalau kita bersyukur pada apa yang kita punya,kita tetap akan enjoy dan bahagia menjalani hidup ini.daripada mengikuti gengsi tapi malah terlilit hutang yang membesar,hidup juga tidak tenang.sifat dasar manusia memang begitu,selalu merasa kurang.
    Reply
  65. Agustyani Sari Ratna Dewi
    07301244053
    Pend. Mat Swa C
    Filsafat Pend. Matematika
    Rabu, 09.00-10.40

    Kadang antara teori dan praktiknya sangatlah berlawanan. Teori sangatlah gampang kita ciptakan akan tetapi praktek pada kenyataannya sangatlah susah untuk dijalankan. Ada saja kendala atau hambatan untuk mempraktekkannya. Begitu juga tentang sebuah kebahagiaan. Seperti dalam elegi ini, teori untuk mendapatkannya gampang saja dengan materi dan memiliki kendaraan bagus dikiranya kebahagian akan datang dengan sendirinya. Tapi dalam kenyataannya hal itu salah. Ternyata sebuah kebahagian tidak hanya sebuah materi ataupun kekayaan, tapi lebih penting dari semua itu yaitu kebahagian hati.
    Reply
  66. Keikhlasan. Itulah kuncinya. Keikhlasan terhadap apa yang kita miliki akan membuat hati kita tenang, hidup pun menjadi tenteram. Tidak perlu sakit hati melihat orang lain memiliki sesuatu yang lebih daripada kita. Karena semua sudah ada yang mengaturnya. Allah SWT. Kita tidak perlu khawatir tidak kebagian rizki. Allah memberikan sesuatu sesuai apa yang kita butuhkan, yang kadang tanpa kita mengerti mengapa Allah ‘hanya’ memberikan sedikit padahal kita ingin yang banyak.
    Yach, karena Allah Maha Mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Boleh jadi, jika kita diberi oleh-Nya sesuatu yang banyak, itu membuat kita semakin repot dan sengsara, mungkin juga hanya akan menambah kesombongan dalam diri kita. Jadi, berbaiksangkalah terhadap apa yang ada pada diri kita, bersyukurlah terhadap apa yang kita miliki, dan bersabarlah jika Allah belum memperkenankan kita untuk memiliki sesuatu. Karena semua akan indah pada waktunya. InsyaAllah. Amiin.
    Reply
  67. Nuning Melianingsih
    07301244019
    P. Mat Swa C'07
    Filsafat Pend. Mat
    Rabu, jam 09.00
    Elegi ini banyak memberikan pelajaran, salah satunya adalah tidak semua hal dapat dibeli dengan uang. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita memberikan nasehat kepada teman ketika mengalami masalah, tetapi ketika kita sendiri menghadapi masalah yang sama, kita tidak bisa menjalankan nasehat yang pernah kita berikan kepada teman. Teori memang sangat mudah kita ucapkan tetapi prakteknya yang susah. Bukan hanya dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga kehidupan sehari-hari. Selain itu elegi ini juga membicarakan tentang kebahagiaan yang tidak berdasarkan pada materi. Jika berbicara kebahagiaan berarti menyangkut tentang cinta. Saya pernah dengar dari teman bahwa cinta itu juga butuh uang. Uang disini memiliki banyak arti. Contohnya perhatian, sms atau telpon membutuhkan pulsa dan pulsa diperoleh dengan uang. Nah, itu bukti bahwa kebahagiaan juga membutuhkan uang tapi semua itu kita kembalikan pada pribadi masing-masing menanggapinya.
    Reply
  68. Dewi Fitrianing Lestari
    07301244011
    Pend Matematika SWA`C`07
    Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika
    Rabu, 09.00-10.40
    teori tanpa praktek adalah hal yang tidak pas. manun kadang teori nya seakan-akan emuanya munah tetapi kenyetaannya sangat lah sulit. konsistensi adalah kunci mengantisipasinya dengan konsisten bahwa dia akan melakukan dan percaya dengan teori tersebut maka haruslah ada hal yang meningkat pada dirinya.
    Reply
  69. Indra Setiyawati
    07301244006
    Pend.Mat Swa.c'07
    Kuliah Filsafat
    Rabu jam 09.00

    Harapan terkadang memang tidak sesuai dengan kenyataan,, begitu pula teori mempersepsikan suatu hal kadang berbeda dengan prakteknya.
    Seseorang yang bisa menerima tentang apa yang sudah mereka punya, dapat membuat diri seseorang tersebut menjadi lebih baik. karena dia bisa selalu bersyukur terhadap Allah SWT.
    elegi ini banyak memberikan pelajaran dan manfaat yang tidak dapat diukur besarnya.
    semoga saya dapat selalu ingat dan bersyukur terhadap Allah SWT atas karunianya.
    Reply
  70. Rahmatika GA
    07301244009
    Pend.Mat Swa.c'07
    Kuliah Filsafat
    Rabu jam 09.00

    saya sangat setuju dengan mb indra....segala sesuatu tak selalu seperti yang kita inginkan, tak selalu seperti teori yang ada. yang terpenting adalah bagaimana kita bisa menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan teori yang ada. bagaimana kita bisa ikhlas dalam menghadapinya.
    Reply
  71. RATNA INDRAYANI
    07301241019
    PEND.MATH.SUB.07
    FILSAFAT PENDIDIKAN
    JUM’AT 07.00-08.40 (302)

    Assalamu’alaikum wr wb

    Setuju. Seperti yang selalu dinasehatkan dari bapak saya kepada saya bahwa tak perlu malu atau minder sama orang kaya ataupun orang ganteng/cantik. Minderlah sama orang yang beilmu dan beriman. Karena dari situlah kedudukan dan derajat kita dibedakan menurut Allah. Malulah, minderlah, inginlah kepada orang-orang yang menuntu ilmu dan menjunjung tinggi agamanya.
    Subhanallah….

    Wassalamu’alaikum wr wb
    Reply
  72. Fina Hanifa Hidayati
    07301241026
    p.matematika 07
    jumat jam 07.00


    hahaha jadi teringat ketika berada di jalan raya begitu membaca umpatan2 orang itu terkena air karena orang yang tidak teratur mengendarai kendaraanya...hummm..teori dan praktik nampaknya tidak selalu seimbang dan benar adanya jikalau apa saja yang kita lakukan haruslah ikhlas..mau naik apa saja jika ikhlas pahalanya juga setimpal.dan yang pasti barokah...amiin
    Reply
  73. Rika Restudyastuti
    P.Mat Swa C/ 07301244030/ Filsafat PM/ Ruang 304 jam 9

    Ass,
    Teori dan praktek dalam elegi ini tidak mencapai kecocokan karena tidak adanya konsistensi dari orang tersebut. Selain itu, dalam mempraktekkan sebuah teori juga harus memperhitungkan ruang dan waktunya.
    Penampilan yang mewah belum menjamin pergaulan seseorang. Kita bisa berteman dengan siapa saja dan kapan saja. Asalkan kita mempunyai rasa ikhlas dan saling menghargai. Selama nyaman dan masih dalam arah positit, serta tidak merugikan orang lain
    Reply
  74. Nurel Amelya
    10708259016
    Pendidikan sains kalsel 2010

    Assalamu'alaikum...
    menurut pendapat saya
    ni'mat dan rasa nyaman itu bukan kita melarikan diri dari kejadian A ke B, dari kita tak merasa enak dengan A lalu ke B dan seterusnya, tapi ni'mat itu adalah ketika kita bisa mengemas kejadian A dengan hati ikhlas dan bersyukur, bukankah jika kita bersyukur ni'mat B,C, dan .... akan datang.
    kecocokan teori dan praktek juga tergantung hati...
    Teori dan praktek itu sama-sama anugerah, dua hal yang beda yang patut disyukuri. disebut teori karena adanya praktek, disebut praktek juga karena adanya teori.
    Reply
  75. ass...
    saya telah membaca percakapan antara tukang parkir dengan pemilik mobil baru diatas. sungguh luar biasa, saya salut dengan tukang parkir itu yang ternyata dia dapat mengetahui makna ikhlas dan cara untuk menggapainya (terlihat dari kata-katanya yang terakhir). tapi saya masih bingung, makna ikhlas yang sesungguhnya itu apa pak ya? apa dengan keterangan tukang parkir itu sudah cukup mewakili arti kata ikhlas yang sebenarnya
    Reply
  76. elegi ini adalah gambaran manifestasi rasa syukur dan hakikat kebahagiaan.. syukur dan bahagia snagat dekat..orang yg sllu pandai bersyukur dengan apa yang sdh dimilikinya akan sllu bahagia, tidK RISAU dengan kelebihan orang lain.. sebaliknya orang yang bahagia sebagian besar adalah orang yang pandai mensykuri nikmatNYA.. syukur mudah diucapkan, tp srg sulit untuk konsekuen..syukur bukan berarti tidak punya cita-cita besar utk hidup lebih baik, untuk kaya, untuk pandai, untuk terkenal.. smua boleh dimimpikan, tapi syukur adalah tidak memprotes apa yang sdh deberikan ALLAh utk kita saat ini, bahwa itu yang terbaik, ikhlas dg QadhaNYA, dg tetap Roja (berharap) dan Husnuzhan bahwa DIA akn membimbing kita utk mencapai bahagia dunia akhirat..konsep hdup yg sederhana ini mgk bnyak dimilikli org kecil seperti tukang parkir, mbok jamu, sopir bis, tukang sampah, dll. tapi bs jd tidak dimiliki org2 besar... smoga kt termasuk org pilihanNYA yang pandai bersyukur, amin
    Reply
  77. hendaknya dalam menjalani hidup ini menurut papu'ku harus melihat ke bawah jangan lihat ke atas,jadi dengan begitu kita tidak akan menjadi sombong dan akan merasa bersukur dengan apa yang kita miliki saat ini...apapun itu, wassalam
    Reply
  78. adalah sifat manusia yang ingin di hargai oleh sekelilingnya. dan adalah salah jika berfikir untuk mendapat penghargaan dengan menunjukkan harta.
    yang membuat orang di hargai secara hakiki oleh Tuhan dan mahluk adalah ilmu dan akhlaknya.
    Reply
  79. salam elegi, master of elegi...
    manusia memang tidak pernah puas.
    seperti orang jawa bilang 'diwenehi ati isih ngrogoh rempela'(bener ngga ya pak?)
    selalu ingin lebih, lebih, dan lebih supaya terlihat hebat jika dilihat orang lain..
    tapi jarang ada manusia yang ingin lebih, lebih, dan lebih dekat dengan Tuhan...
    Reply
  80. fauzirahmankalsel2010October 2, 2010 5:49 AM
    Ass..Pa Marsigit.
    Manusiawi memang keinginan manusia itu tanpa ada batasnya. Selalu saja ingin lebih dari orang lain. Sifat hasad (kedengkian dan iri hati) melihat orang lain senang, tetapi bangga melihat orang lain susah / lebih rendah dari dirinya. Naudzubillahi min dzalik. Hidup itu akan lebih enak jika kita berprinsip seperti tukang parkir. Semuanya yang ada yang diklaim milik kita sebetulnya hanyalah milik Allah. Lihat tukang parkir, datang motor atau mobil, dia jaga dan pelihara agar, tetapi kalau diambil pemiliknya, dia tidak marah.
    Reply
  81. Rostien Puput Anggoro
    S2 UNY P.Mat A 2010

    Manusia akan merasakan ketenangan dalam hal dunia jika dia miskin akan hal materi dunia.
    Dan manusia akan merasakan ketenangan dalam hal akherat jika dia kaya untuk bekal akherat..

    Hal ini yang sering terbalik pada diri manusia.. Di dunia manusia memperkaya diri, dan selalu kurang dengan apa yang ada sehingga dia merasa tidak tenang.. Tidak tenang dalam mencari kekayaannnya dan tidak tenang dalam menjaga kekayaannya..
    Padahal jika manusia selalu mencari kekayaan bekal akherat maka sebenarnya itu akan membuat tenang.. Dan manusia tidak perlu menjaganya, tetapi malah sebaliknya kekayaan itu yang akan menjaga manusia...

    Renungkanlah wahai manusia....Sabda Rasulullah SAW.. "Sebaik-baik dunia bagi seseorang apabila dunia dijadikan bekal untuk kepentingan akherat sehingga Rabbnya meridhoinya. Dan seburuk-buruk dunia bagi seseorang bila dunia dijadikan bertentangan dengan urusan akheratnya dan membuatnya jauh dari ridho Rabbnya,"
    Reply
  82. Nama: M. Taufik
    Prodi: S2 Pendidikan Matematika UNY 2010
    Kelas:A
    Sesungguhnya hakekat materi dunia hanyalah sementara, puaspun merasa sementara, hanya sebatas memamer, itulah kehidupan dunia hanya ingin dikagumi dan dipuji seandainya mobil baru itu lecet atau rusak, apakah masih ada harganya? jangan berharap dunia ini akan abadi
    Reply
  83. juwita PSn KS
    kuliah sabtu :13.00
    Ass..... setelah saya menbaca elegi mencocokkan teori dan praktek, hal seperti ini memang sering terjadi dikehidupan.. memang sulit dikala hati sudah ditutupi rasa ketidakpuasan, kita hanya selalu mengeluh,mengeluh dan terus mengeluh...hendaknya segala sesuatu yang kita dapat harus selalu kita "ikhlas" menerimanya...memang sulit untuk ikhlas jika kita menerima suatu kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita ingginkan...kita akan selalu merasa kurang dan kurang terus tanpa bisa mensyukurinya, karena keabadian tidak pernah kita dapatkan didunia
    Reply
  84. P.Mat A 2010
    Pasca Sarjana UNY

    Assalamu'alaikum Pak Marsigit..
    Elegi yang Bapak sampaikan di atas,cermin dari manusia jaman sekarang.tidak pernah puas dengan semua yang telah dimiliki.selalu melihat ke atas.padahal apabila kita bersikap seperti itu, kita tidak akan pernah merasa puas,tidak bisa bersyukur atas semua nikmat yang telah diberikan Allah SWT,dan hanya mementingkan dan ingin dianggap "wah" di dunia.

    hendaknya kita selalu bersyukur dan ikhlas seperti yang Bapak paparkan di atas. semoga kita termasuk orang-orang yang demikian.amin.
    Reply
  85. assalamu'alaikum pak marsigit
    Elegi yang bapak sampaikan merupakan pencerminan hidup konsumerisme masa kini. manusia sekarang ini berlomba-lomba seperti tak pernah puas terhadap apa yang dimilikinya.
    apakah ini tanda bahwa alam pikiran manusia sudah dirasuki iri dan dengki, sehingga tidak ada tempat menitip rasa syukur kepada Allah SWT.
    ataukah mungkin manusia meminta azab dari Allah.
    Ya Allah ampunilah kami yang tak bisa menyimpan rasa syukur dan ikhlas atas nikmat yang telah engkau berikan ?
    Reply
  86. Ass....
    Apabila teori dn praktek tidak sejalan mk seseorang akan berusaha untuk mencari teori-teori lain dan selalu berusaha mempraktekkannya walaupun harus mengorbankan orang lain,setelah tercapai keinginan akhir kenapa masih tidak sesuai dengan teorinya. Itulah salah satu sifat manusia yang tidak pernah merasa puas dengan apa yg dimilikinya dan apabila kita membiarkan otak kita mendominasi dan mengarahkan hidup kita kepada hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Seharusnya kita membiarkan hati nurani untuk menahkodai hidup kita agar seluruh diri dan hidup kita dipenuhi ketenangan,keikhlasan,kedamain dan berkat Allah. Bapa, mungkin pemahaman saya masih dangkal kalo ada yg salah saya minta maap...
    Reply
  87. Anggiyani Ratnaningtyas (PSn C-10708251039)

    kodrat manusia memang tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diraih. bahkan terkadang mereka lupa bersyukur atas apa yang telah didapatkan. semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang yang kufur nikmat. amiin . . .
    Reply
  88. elegi mencocokkan teori dan praktik, sebuah gambaran bagaimana orang punya teori tapi tidak dibingkai dengan rasa syukur terhadap nikmat yang diberikan, sehingga yang muncul dalam praktiknya adalah selalu tidak puas. Apa yang telah diberikan oleh Allah harusnya kita syukuri misalnya kita hanya bisa punya sepeda tentu lebih baik daripada kita jalan kaki dst
    Reply
  89. Mensyukuri terhadap nikmat yang Allah berikan dan dengan ikhlas menjalani hidup akan membuat hidup itu lebih hidup. Teori-teori (keinginan) yang tidak sesuai dengan praktek (harapan)akan selalu menimbulkan ketidakpuasan, akhirnya akan selalu mengejar yang lebih, dan ini menyebabkan ketidaktenangan dalam hidup...
    Reply
  90. Norhikmah, S. Pd
    PM KS

    Melihat ke atas terus tdk ada habis-habisnya. Walaupun tidak salah juga sih untuk mendorong kita mencapai sesuatu yang lebih baik. Tapi kalau tanpa keikhlasan, ketika semua sudah sampai dipuncak tetap tak akan ditemukan maknanya. Yang ada hanya kosong..hampa.
    Reply
  91. Assalamualaikum...

    elegi bapak adalah gambaran orang yang selalu tidak puas dengan yang dimilikinya, selalu menganggap milik orang lain lebih bagus tidak bersyukur dengan yang sudah dimilikinya.....kebahagiaan akan diperoleh apabila kita ikhlas dan bersyukur,seperti tukang parkir dalam elegi bapak.....semoga kita termasuk salah satu orang yang selalu ikhlas daan selalu bersyukur, Amin..
    Reply
  92. Ternyata teori tidak selalu sama dengan praktek. Jadi sebelum melakukan praktek atas suatu teori, kita perlu bersikap bijaksana, supaya tidak menyesal bila hasilnya tidak sesuai dengan teori yang ada.
    Reply
  93. Assalamu 'alaikum
    Terkadang harapan selalu berbeda dengan kenyataan. Setiap orang memang mempunyai cita-cita yang besar akan sesuatu, tetapi ketika hal tersebut kesampaian apakah mencapai sebuah kebahagiaan atau kesenangan. Belum tentu jawabnya, karena boleh jadi itu baik bagi orang lain belum tentu baik untuk diri kita. Barang kali baik bagi kita, belum tentu baik bagi orang lain. Kebahagiaan, kesuksesan adalah bersyukur dan ikhlas dengan apa yang telah diberikan. Cuma mencapai syukur dan ikhlas itu tidak semua orang dapat menjalaninya. Mudah-mudahan kita semua dapat senantiasa bersyukur dan ikhlas. Amien
    Reply
  94. Ibrahim, S.Pd. (10708251043)November 4, 2010 11:08 PM
    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Teori dan praktek ini, seperti kurikulum yang kita laksanakan ini. Bangsa Indonesia kira-kira sudah mencoba empat atau lima model kurikulum, tapi modelnya tidak jauh berbeda dari kurikulum 1968 atau sebelumnya. Hal ini disebabkan karena bangsa Indonesia semakin tahun semakin meskin, sehingga faktor finansial kurang mendukung pelaksanaan kurikulum. Banyak sekolah-sekolah kekurangan guru, Lab yang tidak memadai, jalan-jalan dari kota kabupaten ke pelosok belum bagus sehingga pengawas dari kabupaten ke sekolah terpelososk hanya 1 atau 2 hari dalam setahun. Ditambah lagi oknum-oknum di sekolah atau di pemerintah ada yang korupsi, sehingga pelaksanaan proyek di sekolah banyak yang mandek, yang penting SPJ-nya oke walaupun pelaksanaannya kurang dari 50%. Ini hanya teori saja yang berjalan, tapi prakteknya sama saja atau jalan ditempat.
    Reply
  95. Bismillah..wallahu'alam
    dan akhir semuanya dikembalikan ke hati dan keikhlasan...
    Radhitu Billahi Rabba wabil islamidina wabi muhammadinnabiya Wa rasula..
    Reply
  96. murni 10708251054

    teori adalah sesuatu landasan untuk kita melakukan praktek..pembelajaran di Indonesia lebih mengumatakan perolehan teori atau konsep tertentu tanpa diarahkan untuk mengaplikasikan teori itu untuk menciptakan temuan sendiri, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari..
    Reply
  97. Trisniawati(10709251030)
    PPs Pendidikan Matematika Kelas B

    Dari elegi ini saya dapat mengambil makna bahwa ilmu ikhlas memang sangat susah untuk diterapkan...kadang kadang kita kurang bersyukur dan selalu melihat kelebihan orang lain...padahal semua orang pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan...sehingga kita belajar ikhlas dan selalu bersyukur
    Reply
  98. assalamu'alaikum

    manusia memang tercipta dengan sifat yang tag pernah merasa puas. setiap ada sesuatu yang baru pasti ada keinginan untuk bisa mendapatkannya. apabila sesuatu itu tidak bisa didapatkannya, maka akan muncul rasa dengki terhadap orang lain yang kiranya bisa melebihinya. keikhlasan untuk bisa menerima kenyataan mungkin dirasanya sngat berat. memang benar adanya bahwa ilmu ikhlas itu sangatlah sulit untuk dilakukan.
    sering kali kita mendapatkan curhatan teman ketika dalam masalah,, kita pun berkata-kata dengan tutur kata yang lembut, begitu meyakinkan nasihat-nasihatnya, sepertinya mudah untuk menerapkannya. namun ketika kita sendiri yang mengalami masalah tersebut, belum tentu kita bisa tegar menghadapinya seperti nasihat-nasihat yang sering kita utarakan kepada teman. praktek memang tag semudah teori.
    setelah membaca elegi bapak ini saya sadar bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki saat ini.

    wss..
    Reply
  99. P.Mat Sub 2008

    Setelah membaca elegi ini, ternyata kadang teori dengan kenyataan sangatlah berbeda. Bagi saya ini merupakan sebuah kesempatan untuk belajar, belajar untuk memahami sesuatu yang mungkin akan terjadi.
    Reply
  100. Begitulah manusia, selalu merasa tidak puas, selalu merasa kurang. Selalu membandingkan yang dia punya dengan orang lain dan berpikir bahwa yang dia lihat dari orang lain itu lebih baik. Padahal belum tentu. Dan kenyataannya, tidak sesuai dengan yang dipikirkan. Semuanya tergantung dari bagaimana menjalaninya, yaitu dengan ikhlas..
    Reply
  101. hidup di dunia ini harus dilandasi dengan keihklasan supaya hidup kita bisa lebih damai tentram dan lebih bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada kita.
    Reply
  102. wiwit wahyu R.
    08301244012
    pend. Matematika NR 2008

    banyak yang berpendapat bahwa teori itu lebih mudah dari pada praktek...
    tetapi menurut saya jika kita sudah mengetahui teorinya kenapa tidak kita coba untuk mempraktekannya??
    hemmm,,,,tapi itu semua tergantung pada niat manusia masing - masing..
    Reply
  103. sekelumit makna dari banyaknya makna yang terkandung dalam elegi ini ''Tidak semua kebahagiaan diperoleh apabila kita mempunyai harta yang berlimpah. Kebahagiaan yang tidak hanya sekedar kebahagiaan adalah kekayaan hati mensyukuri segala nikmat dan karunia Allah SWT''.
    Reply
  104. Ass...
    Memraktekkan suatu hal tidaklah semudah teorinya. Banyak hambatan yang datang saat kita ingin melakukannya. Akan tetapi, apalah guna suatu teori jika tidak dipraktekkan. Seperti apalah guna ilmu tinggi jika tidak mampu mengaplikasikannya di dalam hidup. Meskipun pada kenyataanya memraktekan teori itu tidaklah mudah kita harus tetap berikhtiar serta diikuti keikhlasan atas hasil yang kita dapat.
    Reply
  105. Wisnuningtyas Wirani
    08301241011
    P. Mat Sub 08

    Manusia tidak pernah merasa puas, kadang hal ini bermakna positif tapi bisa juga bermakna negatif. Dalam makna positif, manusia yang tidak pernah puas akan berusaha sebaik-baiknya dengan kemampuannya. Dan makna negatifnya, manusia tidak bersyukur atas apa yang sudah ia punya. Manusia yang tidak bersyukur adalah manusia yang tidak akan merasa bahagia. Karena ia selalu merasa dirinya masih kurang kurang dan kurang.
    Reply
  106. etti khosyiah
    08301244029
    pend. mat NR 08

    sering terdengar bahwa teori tu lebih mudah dibanding dengan praktek.contohnya dapat kita lihat dari elegi di atas,teori jalan kaki lebih mudah dibanding saat kita mempraktekkan jalan kaki menuju kantor yang penuh dengan hambatan.Namun kalau praktek nya kita laksanakan dengan ikhtiar disertai rasa iklas dan rasa syukur kepada Allah,Insyaallah praktek kita akan semudah dengan teori yang melandasinya.

    kemudahan teori ketimbang praktek jelas akan kembali ke masing- masing individu yang akan mejalaninya,Tergantung seberapa iklas dan sebesar apa rasa syukur kita untuk menlaksanakan praktek itu.
    Reply
  107. NOKA SETYA MAHARANI
    08301244013
    PEND. MATEMATIKA

    Apalah artinya sebuah idealita jika sudah dihadapkan dengan kenyataan (realita). Berharap dengan berjalan kaki bisa sehat, tapi apa daya jika justru ketidakberuntungan di jalan yang didapatnya. Yaa… sebagai manusia wajar mempunyai sebuah idealita yang tinggi, pun mimpi yang besar pun tidak dilarang, tapi alangkah lebih baiknya jika dikondisikan dengan realita yang ada agar jatuhnya tidak terlalu sakit jika rencana kita melesat jauh dari apa yang diharapkan. Yang terpenting adalah bagaimana cara meminimalisir hambatan-hambatan yang siap menghalangi rencana kita serta selalu ikhlas dalam melakukan semua hal. Selain itu yang bisa saya tafsir dari elegy mencocokkan teori dengan praktek yang dijalan menemui berbagai hal yang secara kasat mata terbaca bahwa hal tersebut disebabkan kecerobohan orang lain, nah cobalah merefleksikan diri terhadap apa yang menimpa kita, mungkinkah kita pernah melakukan hal yang sama di waktu yang lain yang mengakibatkan hal tersebut menimpa kita pada saat sekarang. Sehingga, jangan pernah menyalahkan orang lain dalam hal apapun, toh yang tahu benar salah itu hanyalah Alloh SWT. Yaa memang wataknya manusia itu seperti itu, seperti peribahasa gajah dipelupuk mata tak tampak kuman diseberang lautan tampak . dengan seenaknya menilai orang lain salah, tapi kita sendiri tidak bercermin. Yaa… mereflleksikan diri dan memulai dari diri sendiri dalam memulai hal yang baik adalah kuncinya.. semoga kita termasuk golongan manusia yang senantiasa merefleksikan diri untuk menggapai hidup yang lebih baik… amienn…

    Terimakasiii ^^
    Reply
  108. Itulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. termasuk juga saya. terkadang kita hanya terpengaruh lingkungan, terpengaruh zaman. Sesuatu yang kurang bermanfaat malah dikedepankan terlebih dahulu hanya gara-gara mengikuti perkembangan zaman. padahal setelah ia memilikinya, manfaatnya terkadang tidak sesuai dengan yang ia harapkan. Tapi saya bersyukur, saya tidak terlalu seperti itu. marilah kita bersama-sama ikhlas dengan apa yang telah diberikan Allah kepada kita serta merasa cukup dengan apa yang ada (Qana'ah).
    Reply
  109. assalamu`alaikum

    dua hal yang saya dapat dari elegi ini...
    yang pertama yaitu tentang praktek yang tak semudah teorinya, ya seperti cerita diatas...
    teorinya sangat singkat namun dalam menjalaninya masyaAllah susahnya...namun jika teori itu didasari keikhlasan sebenarnya tak akan ada teori yang susah...
    yang kedua yaitu tentang ketidakpuasan manusia...
    itulah jadinya jika manusia hanya memikirkan kepentingan duniawi saja....
    tidak akan ada habisnya,, dan akhirnya dia tidak memperoleh apa2 dari usaha2nya selama ini....
    Reply
  110. Kebahagiaan tidak dapat diukur dengan materi. Kunci dari kebahagiaan adalah bersyukur. Dengan bersyukur kita akan merasa cukup karena orang yang bersyukur akan merasa ikhlas dengan apa yang dikaruniakan Alloh kepadanya. Orang yang bersyukur juga menyadari bahwa kekayaan duniawi hanyalah sementara, sehingga dia akan lebih bahagia jika dia dapat selalu bertawakal kepada Alloh SWT.
    Reply
  111. Miftakhus Sholikhah
    08301241016
    P.Mat Sub’08

    Pelajaran berharga yang saya dapat dari elegi ini adalah praktek memang tak selalu sama denga teori. Memang teori terkadang di gunakan sebagai acuan dalam praktek, namun tak semudah yang dibayangkan. Dan pelajaran kedua yang saya dapat yaitu bahwa segala sesuatunya harus dilakukan dengan penuh keikhlasan. Kunci dari keikhlasan adalah mensyukuri apa yang kita miliki dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
    Tak ada gunanya jika terus mengeluh dan menyalahkan orang lain...Harusnya kita bisa selalu bersyukur dengan apa yang kita punya...
    Reply
  112. Ria Intan Permatasari
    08301241017
    P. Mat Sub 08


    orang selalu tidak puas akan apa yang dimiliki..
    selalu merasa kurang, kurang dan kurang,,
    padahal jika kita mensyukuri apa yang telah kita punya tentu kita dapat menikmati hidup dengan lebih senang, tenang dan nyaman,,
    Reply
  113. Manusia sering tidak puas dengan apa yang telah dimiliki. Padahal dulunya tidak mudah dalam mendapatkan apa yang dia miliki itu. Dia tidak mensyukuri karunia yang telah diberikan. Dia tidak berusaha memanfaatkan secara maksimal apa yang telah dia dapatkan. Dia akan meminta lebih dan lebih. Dan pada akhirnya dia mendapatkan yang paling baikpun, dia masih merasa kurang dan sering menjadi 'eman'. Itulah hidup jika kita kurang bisa bersyukur dan ikhlas menerima semua yang Tuhan berikan. Padahal kita hanya butuh sikap syukur dan ikhlas agar bisa nyaman dengan kehidupan kita sekarang.
    Reply
  114. Pada dasarnya teori itu sangatlah mudah diucapkan namun untuk melaksanakan apa yang terkandung dalam teori tersebut sangatlah membutuhkan keberanian atau bisa dikatakan tidak mudah melaksanakan teori-teori yang ada dalam hidup ini.
    Rasa syukur terhadap rizki yang Allah berikan pada kita akan membuat hati ini tenang dan merasa cukup serta tidak ada rasa tidak puas. Walaupun rizki itu tidak seperti yang kita inginkan, sudah seharusnya kita bersyukur kepada Allah. Allah Maha Tahu.
    Orang yang paham akan agama tentunya tidak membeda-bedakan dalam bergaul dan memilih teman.
    Reply
  115. dari elegi bapak ini, saya jadi rau bahwa manusia memang selalu tidak puas akan apa yang telah dimilki, sifat itulah yang membuat orang tak mendapatkan kebahagiaan. jangankan hanya kendaraan, kekayaan, dan jabatan pun tak akan menjadikan orang bahagia apabila tak memilki hati yang ikhlas.. yang senantiasa bersyukur atas apa yang dimiliki, dan selalu berusaha mendapatkan yang lebih baik...
    Reply
  116. kadang teori dengan prakteknya itu beda,.dan pa yang kita harapkan dengan keyataan juga beda.,
    dalam elegi ini menyiratkan bahwa sebuah kebahgiaan tidak selalu didapat dari materi, kekuasan ataupun dengan pujian dari orang.,kebahagiaan yang sejati adalah kebahagian yang diperoleh dengan hati yang ikhlas dalam menjalankan semua hal dan apapun itu...,
    Reply
  117. Input kadang tidak sesuai dengan output. Teori kadang berbeda dengan praktiknya. Segala sesuatu yang kita anggap baik, belum tentu menurut orang lain baik. Segala sesuatu yang kita lakukan hendaknya atas dasar keikhlasan, karena dengan demikian hidup yang kita jalani akan bahagia serta ringan tanpa beban. Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah, tetap jalani hidup ini, untuk yang terbaik....(D'Masiv)
    Reply
  118. Hemi eviana fitri
    P mat sub 08
    08301241034

    Kebahagiaan akan datang jika kita dipenuhi keikhlasan dan rasa syukur terhadap nikmat yang kita peroleh. Kebahagiaan tidak diukur dari jumlah materi yang telah kita capai. Tapi dari seberapa besar rasa syukur kita terhadap nikmat yang kita peroleh.
    Reply
  119. aslkm,,,

    betapa pentingnya rasa syukur itu...nikmat sekecil apapun kalau kita syukuri pasti akan terasa nikmat...dengan mensyukuri nikmatNya maka insyaAllah Allah SWT akan menambah kenikmatan kita...tetapi jika kitak bersyukur, walaupun dibeerikan kenikmatan sebesar apapun tetap saja merasa kurang,,,padahal ada ancaman sendiri bagi mereka yang tidak bersyukur...semoga kita termasuk salah satu hambaNya yang senantiasa bersyukur...amin
    Reply
  120. Oni Pluntur A/08301241035

    semua hal memang ada kelebihannya dan kekurangannya, sehingga untuk melihat kelebihan dan menghilangkan kekurangnya perlu adanya rasa syukur. jika terus kita mencari alasan akan suatu hal maka kita akan bisa menemukan kekurangnya dan tidak akan pernah bersyukur.
    Reply
  121. mutiah rahmatil fitri (08301244003)
    pend. matematika 2008

    Banyak orang belum merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya,... mereka masih menginginkan lebih dan lebih lagi,.. selain itu, mereka kadang iri dengan milik orang lain,..mereka berusaha untuk melampaui apa yang dimiliki orang lain itu,... ini merupakan cerminan orang-orang yang hanya peduli dengan materi,..mereka tidak merasa ikhlas menerima semua yang telah diberikan padanya,..maka sebaik-baik manusia adalah manusia yang selalu mensyukuri karunia Tuhan dan menerima dengan ikhlas semua pemberianNya,..semoga kita termasuk di dalamnya,..
    Reply
  122. Saya tertarik dengan analogi Bapak tentang sikap manusia dalam melakoni kesehariannya, dimana keinginan dapat mengalahkan kata hati yang seharusnya benar sesuai dimensi ruang dan waktunya. Rasa ingin selalu ada dalam pikiran setiap manusia, namun jika itu berlebihan, dan sampai melewati dimensi hati, maka dapat menyesatkan akal sehat dan naluri rohani. Sehingga teori dan praktek dikendalikan oleh hati yang ikhlas bukan karena duniawi semata, serta dikontrol oleh pikiran yang sehat agar keduanya seimbang dan tidak melenceng pada hal yang negatif.
    Reply
  123. Sungguh praktek itu tak semudah teorinya. Banyak teori yang bermuluk-muluk tapi ketika praktek berlainan kenyataannya. Segala sesuatu itu tergantung dari niat awalnya, ketika niat awal kita semata mencari ridho Allah sungguh akan mulia hasilnya. Senantiasa ikhlas dalam menjalani setiap langkah kehidupan kita dan Bismillah Lahaula walaquwwata illa billah...
    Reply
  124. m. putrining tyas
    08301241037

    ketika praktek tak semudah teori, apakah masih akan ditelan mentah-mentah teori itu?
    kita boleh saja mengacu pada teori yang menurut kita baik. namun haruslah realistik dalam menerapkan teori itu pada kehidupan yang sebenarnya. ketika kesombongan itu diagung-agungkan, maka tak baiklah apa yang dicapai. namun jika ikhlas melakukan segala sesuatu, pastilah baik hasilnya.
    Reply
  125. (Nevi Narendrati/p mat swadana 2008)
    Ass.wr.wb.
    Manusia diberikan nafsu oleh Allah, maka ia menjadi makhluk yang tidak pernah merasa puas, ingin lebih dan lebih daripada apa yang telah didapatkan. Semua itu tidak akan selesai jika kita selalu melihat ke atas. Kalau melihat ke atas terus ‘kan ya tidak ada habisnya. Toh di sekeliling kita masih banyak orang yang kurang beruntung. Kita boleh mempunyai impian tertinggi, namun tetap mengusahakannya sesuai kemampuan, bukan memaksakan diri sendiri demi judgement dari orang lain, karena ingin lebih darinya, agar dipandang olehnya, diperhitungkan, dsb.
    Untuk diri saya sendiri dan teman-teman, teruslah berusaha menggapai ikhlas dan mensyukuri apapun yang Allah beri.
    Wass.wr.wb.
    Reply
  126. Elegi menggambarkan fenomena sarana akomodasi menjadi lifestyle...
    Dimana sarana akomodasi dapat dipandang sebagai salah satu indikator keadaan individu...
    Keadaaan seorang manusia dianggap sebagai daya tarik bagi manusia lain, tentunya pada masalah ini ada pada sudut pandang materi...
    Reply
  127. Segala sesuatunyang kita pilih atau kita lakukan hendaknya diperhitungkan dengan ilmu.Kalau pak kyai saya bilang segala sesuatuitu ada ilmunya.Jadi ketika kita memiliki sesuatu,sepatutnya kita selalu bersyukur,karena itu adalah pilihan dari alloh buat kita.Segala sesuat yang datangnya dari alloh adalah yang terbak buat kita.
    Reply
  128. Syukur, syukur disertai keikhlasan yang tulus dari dalam lubuk terdalam manusia, suatu tindakan tepat untuk mengungkapkan ucapan terima kasih kita akan nikmat yang telah Tuhan titipkan kepada kita. Semoga hambamu ini termasuk orang yang bersyukur. Amiin.
    Reply
  129. ANIF ARDHIANSYAH
    08301244027
    PENDIDIKAN MATEMATIKA

    Menarik sekali pertentangan teori dan praktek seolah tidak ada titik temunya, sungguh titik temu diantara keduanya adalah IKHLAS, yang jalan kaki ikhlas karena berjalan sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa berjalan. yang naik sepeda ikhlas karena sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa bersepeda. yang naik motor pitung ikhlas karena sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa naik motor pitung. yang naik motor baru ikhlas karena sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa motor baru. yang naik mobil lawas ikhlas karena sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa naik mobil lawas. yang naik mobil baru ikhlas karena sungguh anugrah yang tidak semua orang bisa lakukan, masih ada sodara2 kita yang tidak bisa naik mobil baru. Sungguh IKHLAS itu nikmat yang luar biasa.
    Reply
  130. Kiki Dhiwantami
    P Mat Swa 08
    08301244033

    Mengatakan suatu hal memang mudah namun prakteknya belum tentu mudah pula untuk dilakukan. Materi berlimpah tak menjamin tingkat kebahagiaan seseorang, tak menjamin pula banyak sedikitnya teman. Karena sesungguhnya kunci dari kesemuanya itu adalah sebuah Keikhlasan dari dalam diri kita masing-masing.
    Reply
  131. ASRI MULAT RAHMAWATI
    08301244036
    PENDIDIKAN MATEMATIKA SWADANA 2008
    Assalamu’alaikum

    Kebahagiaan saat menggunakan barang itu ketika kita ikhlas menggunakannya, dan bagaimana kita nyaman menggunakannnya. Manusia itu makhluk konsumtif yang tidak pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan. Mereka selalu menginginkan hal yang lebih baik – lebih baik dan lebih baik lagi. Jangan lupa bersyukur dengan apa yang kita punya, jangan sampai kufur nikmat dan tidak mau menghargai apa yang ia punya. Alloh akan memberikan mereka kebahagiaan yang sejati jika umatnya juga melakukannya dengan ikhlas.
    Reply
  132. Dari elegi mencocokkan teori dan praktek, digambarkan seseorang yang kurang ikhlas dan legowo dalam hidupnya, sehingga dia kurang bersyukur dengan apa yang dia punyai saat ini...
    Padahal jika seseorang itu belajar untuk ikhlas dengan apa yang dia punyai dan lakukan maka hidupnya akan tenang karena hatinya selaju berjaga-jaga untk mengevaluasi dan meluruskan niat dalam semua amal yang ia lakukan dan selalu dimudahkan dalam semua urusannya...
    Reply
  133. Meita Fitrianawati
    083012144015
    P.Mat Swa 08

    Hal yang dapat saya petik dari elegi ini adalah kebahagian tidak ditentukan dari jabatan, harta, tahta
    akan tetapi kebahagian berada di dalam pikiran kita yaitu ketika kita berpikir ikhlas,menerima apa adanya dan bersyukur...
    Reply
  134. Manusia memang tidak pernah merasa puas.Jika sudah memiliki sesuatu, masih pengen yang lebih. Jika terus merasa tidak puas, maka hidup ini tidak akan bahagia. Kebahagiaan hidup dapat diraih dengan mensyukuri semua nikmat Tuhan yang telah kita terima serta menjalaninya dengan ikhlas.
    Reply
  135. Manusia itu mempunyai sifat rakus,jarang bisa bersyukur dan menikmati apa yang telah diterima nya tetapi selalu saja merasa kurang dengan segala hal yang dipunyainya.
    Adalah suatu amanat yang berat untuk bisa menjadi manusia yang selalu bersyukur.
    Reply
  136. Nisa Ul Istiqomah
    08301244038

    assalamu'alaikum...
    kita sebaagai manusia kadang2 hanya 'omong doang' tanpa berpikir dahulu..
    mengganggap enteng apa yang belum pernah ia lakukan..
    hanya membayangkan saja...
    sebelum bertindak(dalam berbicara) sebaiknya berpikirlah dahulu..
    Reply
  137. Akibat yang harus diterima jika menjadikan-orang lain-sebagai-patokan memang mahal...
    Pernah membaca sebuah pengantar dari buku yang ditulis oleh Jaya Suprana yang berjudul 'PEDOMAN MENUJU TIDAK BAHAGIA', yang salah satu intinya adalah bahwa sumber kebahagiaan itu sebenarnya ada dalam diri, tak usahlah kita mencarinya dengan melihat orang lain.
    Reply
  138. Assalamu’alaikum wr. wb
    Menurut saya, inti dari elegi ini adalah teori yang kita miliki belum tentu benar. Bahayanya, jika teori yang belum tentu benar itu sudah sangat kita yakini. Lalu, bagaimana cara mengetahui kebenaran suatu teori jika teori tersebut bukan teori ilmu eksak?
    Reply
  139. Seorang ustadz pernah berkata 'jika kita tidak bersyukur dengan apa yg kita miliki, jika kita telah mendapatkan apa yg kita inginkan, kita masih merasa tidak bersyukur'. Orang yg paling bahagia di dunia ini bukanlah orang yg paling kaya, tetapi orang yg selalu bersyukur, orang yg bersyukur selalu merasa cukup dengan apa yg dimiliki dgn terus berusaha.
    Reply
  140. Siti Rahayu
    08301244055
    Pend. Matematika Swa ‘08

    Assalamu’alaikum…
    Suatu kebahagiaan tidak bisa diukur dengan seberapa banyak jumlah materi yang kita punya, tetapi kebahagiaan akan datang apabila hidup dilandasi dengan keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah atas apa yang telah Allah dianugerahkan kepada kita. Semoga kita senantiasa mengucap syukur atas nikmat yang telah kita terima agar ketentraman dan kebahagiaan senantiasa menghiasi kehidupan kita… aminn
    Reply
  141. Refleksi Oleh:
    P. Mat (A)11709251011

    Inti dari kebahagiaan manusia adalah Keikhlasan dan penerimaan diri apa adanya, dengan ucapan syukur atas apa yang kita punya.
    Reply
  142. This comment has been removed by the author.
    Reply
  143. Muhamad farhan (11709251034) PMAT C

    Kebahagiaan bukanlah diukur dari banyaknya harta/kekayaan, jabatan, istri yang cantik, martabat dan lain sebagainya, namun kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan hati yaitu hati yang selalu bersyukur dan ridho terhadap apa yang Allah karuniakan kepadanya, karena betapa banyaknya para pembesar-pembesar/para milyoner2 yang gelisah, gundah gulana atau bahkan setrees dalam kehidupannya.. itu lah sebenar-benarnya kebagiaan..
    Reply
  144. Oleh Marsigit
    Satriawan PM A (11709251035)

    Kembali saya tuliskan bahwa hidup ini adalah kontradiksi. Demikian juga dengan Teori dan Prakteknya. Terjadi kontradiksi antara Teori Berjalan Kaki dengan Praktik Berjalan Kaki, Teori Naik Sepeda dengan Praktik Naik Sepeda, Teori Naik Motor Pitung dengan Praktek Naik Motor Pitung, Teori Naik Motor Baru dengan Praktek Naik Motor Baru, Teori Naik Mobil Lawas dengan Praktek Naik Mobil Lawas, Teori Naik Mobil Baru dengan Praktek Naik Mobil Baru.
    Dalam elegy ini mencerminkan orang yang tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya. Manusia selalu memandang buruk setiap kejadian-kejadian yang menimpanya dan parahnya dia ingin melakukan hal yang sama untuk melakukan sesuatu yang buruk. Manusia tidak mau berbaik sangka kepada orang yang jalan kaki, naik motor butut, naik motor baru, naik mobil bitut, naik mobil mewah. Padahal ketika mereka mau bersyukur maka Allah akan menambahkan nikmat kepadanya.
    Reply
  145. ERNI GUSTIEN VIRGIANTI
    PPS UNY 2011 PMAT A(11709251046)
    Elegi Mencocokan Teori dan Praktek
    Teori dan praktek dua hal yang kalau menurut saya harus saling mendukung, Idealnya saat teori ini A maka prakteknya mestinya A. tetapi pada kenyataannya antara teori dan praktek ada perbedaan misalnya teori pejalankaki dan praktek pejalan kaki, teorinya untuk menjaga kesehatan memilih berjalan kaki, tetapi ketika dipraktekkan ternyata godaan dari luar begitu banyaknya.
    Dari elegy ini saya memaknai bahwa apapun teori yang kita pegang pasti akan banyak rintangan saat mempraktekkannya, dan apapun yang kita lakukan / praktekkan selama itu tidak bertentangan dengan keyakinan dan tidak mengganggu hak-hak orang lain, serta dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan kebahagian buat kita dan orang lain.
    Reply
  146. Terkadang teori-teori yang kita pikirkan belum tentu benar adanya pada prakteknya. Teori tersebut ideal bagi diri kita, pikiran kita, hati kita. Namun, bisa jadi orang lain memiliki teori yang berbeda dengan diri kita sehingga terjadi perbedaan antara teori dan prakteknya. Kita selalu memikirkan hal-hal yang idealis menurut kita tetapi belum tentu hal tersebut dibenarkan oleh orang lain. Oleh karena itu, dalam pergaulan kita perlu mengolah apa yang kita teorikan dengan kenyataan yang ada sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat signifikan.
    Reply
  147. Keingingan manusia memang tak ada habisnya, selalu saja masih merasa kurang. Dalam hal ini lebih saya khususkan pada pemenuhan materi. Seperti yang ada dalam elegy ini, awalnya dari jalan kaki, tidak puas, kemudian berganti menggunakan motor, masih terasa kurang puas, akhirnya menggunakan mobil. Secara materi, keinginan manusia tak ada ujungnya. Manusia akan merasakan cukup jika tlah mendapatkan kebahagiaan scara jasmani dan rohani. Jadi secara material, tidaklah cukup untuk dapat memberikan kebahagiaan. Jika kita dapat mensyukuri segala nikmat dan karunianya, mulai dari hal yang paling sederhana dan kecil sekalipun, maka akan menjadikan kita orang yang ikhlas. Sehingga mampu memberikan kebahagian yang sejati bagi diri kita pribadi. Dengan demikian, jika kita dapat mensyukuri dan ikhlas menerima segala nikmatnya maka apapun teorinya, maka dapat diupayakan sesuai dengan prakteknya. Namun kembali lagi pada hakikatnya, bahwa selalu saja ada kemungkinan bahwa teori tidak sesuai dengan praktek. Dan semuanya akan lebih baik jika kita kembalikan lagi kepada Yang maha Kuasa.
    Reply
  148. Ummi Aisyah 11709251049 PMAT A PPS UNY 2011
    Assalamu’alaikum
    Allah SWT. berfirman “Aku menganugerahkan al hikmah kepada siapa yang Aku kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak“ (QS.Al Baqarah (2) : 269). Ahli Hikmah ialah mereka yang dalam setiap detik dari hidupnya selalu bersungguh-sungguh meraih keutamaan–keutamaan amal sholeh sehingga semakin mengenal dan mendekati-Nya. Hati dan pikirannya benar-benar selalu disibukkan oleh ikhtiar bagaimana agar ia dapat menyempurnakan amal-amalnya, baik yang fardhu maupun yang sunnah. Hari-harinya pun akan dihiasi dengan berjuang sekuatnya agar terhindarkan dari kesibukan karena urusan dunia.
    Sedangkan bagi orang yang bersyukur Allah swt telah menjanjikan “Siapa yang bersyukur, maka nikmat Allah itu akan ditambah sebaliknya siapa yang kufur, maka azab-Nya teramat pedih “(Ibrahim (14 ) : 7). Ahli sedekah, selalu didoakan malaikat, seperti diterangkan oleh Rasulullah SAW “Setiap pagi dua malaikat turun dari langit. Malaikat yang satu berdoa, ‘Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang bersedekah.’ Sedangkan malaikat yang satunya lagi berdoa,’ Ya Allah, berilah kerusakan kepada orang-orang yang menahan hartanya“. Lebih-lebih bagi mereka yang mampu berwakaf, pahalanya akan mengalir tiada terputus. Untuk umat pun alangkah besar manfaatnya.
    Kemudian orang yang mengingkari nikmat Allah akan diberikan azab yang pedih di dunia dan akhirat. “Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah. Karena itulah Allah mengenakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka seorang rasul dari mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya. Karena itu, mereka dimusnahkan oleh azab Ilahi dan mereka adalah orang-orang yang zalim”.( an-Nahl ayat 112-113)
    Reply
  149. Alhamdulillah... rasanya lega dengan membaca elegi ini.
    Jadi lebih mantap mensyukuri atas apa yang diberikanNya.
    Harta benda yang diibaratkan dalam alat transportasi dalam elegi tersebut memangNya.
    Manusia akan merasa terus kekurangan meski dia telah diberi banyak hal.
    Jika manusia sudah berfikir materialistis tanpa diimbangi rasa
    syukur dan keikhlasan maka hal di atas lah yang terjadi.
    Reply
  150. Subhanallah
    Sebuah elegi yang menyadarkan arti hidup. Setidaknya menyadarkan rumput teangga tidak lebih hijau dari rumput di halaman sendiri.
    Hidup merupakan kombinasi dari teori dan praktik, niat dan tindakan, rencana dan pelaksanaan, ideal dan pragmatis. Manusia yang penuh keterbatasan seringkali memiliki prespektif yang berbeda dan harapan yang berbeda.

    Pesan dari elegi ini menurut presepsiku untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam setiap uasaha yaitu dengan cara usaha yang ikhlas dalam arti seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya

    Ikhlaskan aku dalam belajar ya Allah...
    Ya Allah, Lapangkanlah dada(jiwaku) dan permudahkanlah urusanku

Komentar

Postingan populer dari blog ini