Elegi Ritual Ikhlas II: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah.

Oleh Marsigit:

Santri Kepala:

Ass...Bapak Ibu semua pada kegiatan Ritual Ikhlas II kita masih mempunyai kesempatan untuk mengadakan diskusi atau tanya jawab. Kemarin saya ditanya oleh Muhammad Nurikhlas perihal Taubat. Maka pada kesempatan ini saya mengundang Ustad M. Fadlun di dampingin Ustad M. Abdul Qadir dan Ustad M. Alaika Salamulloh. Silahkan



Muhammad Nurikhlas:
Ass..yang saya hormati Ustad M. Fadlun dan Ustad M. Abdul Qadir, bolehkah saya bertanya perihal Taubat. Apakah yang disebut Taubat itu?

M. Fadlun:
Kita menyadari bahwa betapapun giatnya manusia dalam memenuhi amalan-amalan Agama, tentu masih terdapat kekurangan dalam diri kita. Dari sekian banyak perintah Agama tentu ada sebagian yang belum dipenuhi. Oleh karena itu kita harus selalu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada dengan cara berTaubat kepada Allah SWT. Bukanah begiku M. Abdul Qadir?

M. Abdul Qadir:
Iya. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: "Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."

M. Alaika Salamulloh:
Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Apabila kita sudah menyadari dan menginsyafi bahwa kita ini makhluk yang hina berlumur dosa, tentu tidak ada lagi yang bisa kita lakukan kecuali kembali bertaubat kepada Allah SWT. Seperti disabdakan oleh Rasulullah SAW:"Setiap anak Adam itu berbuat dosa. Namun sebaik-baik orang berbuat dosa adalah orang yang bertaubat" (H.R. Tirmizi)

Cantraka Ikhlas:
Apakah yang disebut dengan Taubat Nasuhah itu?

M. Fadlun:
Taubat Nasuhah adalah Taubat yang sebenarnya. Allah berfirman:”Hai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan Taubat yang semurni-murninya” (Q.S. At Tahrin:8). Allah juga berfirman:”Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan yang hingga apabila datang ajal, kepada seseorang diantara mereka, barulah ia mengatakan sesungguhnya saya taubat sekarang. Dan tidak pula diterima taubat orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan sikas yang pedih” (Q.S. An Nisa: 18). Jadi Taubat Nasuhah itu adalah mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya.

Cantraka Ikhlas:
Bagaimanakah pendapatmu M. Abdul Qadir?

M. Abdul Qadir:
Itulah bahwa Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya. Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat, "Apakah penyesalan itu taubat?", "Ya", kata Rasulullah (H.R. Ibnu Majah). Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".

M. Alaika Salamulloh:
Inti dari Taubat Nasuhah adalah memohon ampun kepada Allah, meninggalkan perbuatan dosa tersebut, dan bertekad untuk menjauhi selama-lamanya. Sungguh Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat:"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. al-Baqarah:222. Rasulullah bersabda:"Sekiranya kalian telah berbuat kesalahan sehingga dosa-dosa kalian itu mencapai langit kemudian kalian bertaubat. Sungguh Allah akan menerima taubat kalian." (H.R Ibnu Majah)


Muhammad Nurikhlas:
Bagaimana jika kesalahanku itu adalah terhadap sesama umat? Apakah aku akan terhinakan dikarenakan permohonan Taubatku itu?

M. Abdul Qadir:
Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."

M. Fadlun:
Jikalau dosa itu berhubungan dengan kesalahanmu terhadap orang lain, maka engkau wajib minta maaf kepadanya. Maka sebagai seorang mukmin hendaknya bertaqwa dan bertaubat dengan memohon ampunan kepada Allah, seperti yang difirmankan sebegai berikut:”Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang didalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya. dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal” (Q.S. Ali Imran: 135-136)

Muhammad Nurikhlas:
Bagaimanakah menurut pendapat Ustad berdua, sikap Allah terhadap permohonan ampunanku itu? Dan bagaimana teknisnya permohonan ampun itu?

M. Abdul Qadir:
Taubat dalam Islam tidak mengenal perantara, bahkan pintunya selalu terbuka luas tanpa penghalang dan batas. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Seperti terungkap dalam hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat." Merugilah orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah dan membiarkan dirinya terus-menerus melampai batas. Padahal, pintu taubat selalu terbuka dan sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya karena sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha penyayang.

M. Fadlun:
Apabila kita telah melakukan perbuatan yang melanggar larangan Allah, hendaknya bergegas untuk minta ampunan segala dosa yang kita perbuat. Allah berfirman:”Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa akan Rakhmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa. Sesungguhnya dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Q.S. Az Zumar:53). Nabi Muhammad SAW bersabda:”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku selalu bertaubat kepada-Nya tiaphari seratus kali” (H.R. Bukhari dan Muslim)

A. Alaika Salamulloh:
Cara paling mudah untuk bertaubat adalah dengan membaca istighfar.Insya Allah, dengan istighfar maka dosa-dosa kita akan rontok dan kita mendapat ampunan dari Allah, maka Rakhmat pun tercurah kepada kita. Allah berfirman:"Maka aku katakan kepada mereka, Mohonkanlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai" Q.S. Nuh: 10-12)

Santri Kepala:
Baiklah untuk semuanya tanpa kecuali. Marilah sesi ini kita tutup dengan doa permohonan ampunan kepada Allah SWT. Astaghfirullaahal’azhiimi. Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wain lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriina. Rabbana aghfirlanaa dzunuubanaa wa kaffir’annaa sayyiaatinaa wa tawaffanaa ma,al abraari. Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadhdhaalimiina. Allahummaghfirlii dzanbii kullahu diqqahu wa jillahu wa awwalahu wa aakhirahu wa’alaa niyatahu wa sirrahu. Allahumma inni zhallamtu nafsii zhulman katsiiran kabiiran.Walaa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiimu. Artinya: “Aku memohon ampun atas segala dosaku kepada Allah Yang Maha Agung. Ya Tuhan Kami, kami terlanjur berbuat aniaya terhadap diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak mengasihi kami, pastillah kami ini tergolong orang yang rugi. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, serta wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik. Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim. Ya Allah, ampunilah dosaku semuannya, baik yang halus maupun yang kasar, yang terdahulu dan yang kemudian, yang nyata dan yang tersembunyi. Ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dengan aniaya yang banyak lagi besar, padahal tak ada yang dapat mengampuni dosaku selain Engkau, karena itu ampunilah segala dosaku dengan ampunan dari hadirat-Mu dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Amin


Santri Kepala:
Baiklah Bapak Ibu semua, menjelang penghujuang atau akhir kagiatan Ritual Ikhlas II ini perkenankanlah saya ingin mengumumkan penilaian transenden spiritual sebagai berikut. Alhamdulillah untuk Ritual Ikhlas II ini semua peserta dinyatakan lolos untuk mengikuti tahap berikutnya yaitu Ritual Ikhlas III. Hanya saja saya informasikan bahwa pelaksanaan Ritual Ikhlas III itu waktunya masih agak lama, oleh karena itu Bapak ibu semua diperkenankan untuk pulang dan menjalankan pekerjaan sehari-hari sebagaimana mestinya. Demkianlah saya atas nama fasilitator dalam kegiatan ini mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangannya. Amin.

195 comments:

  1. vicki purnamaMay 9, 2010 2:40 AM
    vicki purnama
    07301244017
    P.Mat Swa C 07
    Filsafat(Rabu,09.00,R304)

    Ketika hari ini kita bertaubat, apa akan berlaku untuk hari esok?.
    Bahwa sepengetahuan saya, bahwa sel tubuh ini berganti tiap hari dengan sel baru..maka hari ini berbeda dengan hari kemarin..
    Reply
  2. Fina Hanifa Hidayati
    07301241026
    Pend Mat R'07
    Jumat 07.00 R.302



    Alhamdulillah..ketika kita masih diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu,kesempatan untuk belajar bersama serta kesempatan untuk saling mengingatkan.
    tak ada kata terlambat untuk bertaubat,dan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mau berinstrospeksi diri...
    Reply
  3. Dyahsih Alin Sholihah
    07301244002
    P.Mtk Swa C
    Rabu 09.00/304

    Sering kali seseorang jika merasa dirinya telah berbuat doa dan menyadarinya lalu dia akan beristighfar dan berucap "Aku beneran tobat deh,,,taubatan nasuha". Tapi tidak jarang akan mengulang perbuatan itu lagi. Pertanyaan saya, bagaimana cara kita agar benar-benar bisa melaksanakan taubat yang telah kita ucapkan??
    Reply
  4. Rima Aksen C
    07301241048
    Pend Matematika Sub 07
    Kuliah Filsafat Pend Mat
    Jumat 07.00-08.40 Ruang 302

    Sunguh besar kuasa Allah hingga Dia mau mengampuni setiap dosa yang telah hambaNya lakukan.. Inilah sebuah motivasi baru dan semangat baru bahwa tiada alasan bagi kita untuk berhenti melangkah sekalipun kesalahan terlanjur dilakukan.. Sebaik-baik pembelajar adalah tidak takut salah.. karena salah pun suatu pengetahuan juga.. karena Allah akan mengapuni setiap kesalahan jika kita mampu menyadarinya kemudian berusaha tidak mengulanginnya.. Sungguh indah hidup ini, jika kita mau belajar, meski dari sebuah elegi..
    Semoga adanya Kemurahan hatiNya,, tidak kemudian kita jadikan alasan untuk seenaknya berbuat kesalahan. Karena segala sesuatunya pun kita lakukan semata untuk mendapat ridhoNya..
    Reply
  5. Vicki...anda harus lebih banyak lagi membaca elegi.
    Fina dan Rima...amin.
    Dyahsih..cermatilah, dan ikutilah dengan seksama kalau perlu hayatilah setiap episode pada Serial Ritual Ikhlas ini.

    Semuanya..amin.
    Reply
  6. Vicki ...tetapi pertanyaan anda tentang berlakunya doa dan ikhlas dalam kaitannya diri yang selalu berubah (diri yang tidak pernah menemukan diri) menjadi kajian penting dari sudut filsafatnya. Sedangkan dari sudut spiritualnya maka pertanyaan tergolong pertanyaan yang sia-sia. Itulah jarak antara spiritual dan filsafat. Ketika anda masuk ruangnya spiritual masih membawa unsur filsafat maka itulah termasuk kurang santunnya terhadap ruang dan waktu. Itulah mengapa saya sarankan untuk meningkatkan sopan santun terhadap ruang dan waktu maka baca, baca dan baca elegi ini sebanyak-banyaknya tanpa kecuali. Semoga kecerdasan hati dan pikir menyertai semua murid-muridku. Amin.
    Reply
  7. Masih untuk Vicki...jika sekarang aku hanya gunakan pikiranku untuk menjawab pertanyaamu itu, maka salah satunya adalah sebagai berikut. Jika sebuah sel mampu melantunkan doa sedangkan doanya kontinu hingga melampaui semua yang ada dan yang mungkin ada, maka insya Allah, jika Allah mengijinkan, doa itu masih tetap eksis hingga kita berada di akhirat. Amin. Padahal kesadaran dan hatiku itu meliputi semua sel-selku diwaktu yang lampau, sekarang dan yang akan datang, maka subhanallah...doa bersambung doa, secara kontinu saling berinteraksi memperkuatkan sehingga mampu menstransformir semua sel, tubuh dan hidupku menuju masa depan insya Allah, jika Allah mengijinkan, di ridhoi-Nya. Itu barulah kalau kita mentransformir hati kita kedalam sebuah sel dalam tubuhku. Padahal aku menyadari bahwa hatiku itu, insya Allah meliputi semua yang ada dan yang mungkin ada. Bayangkan saja, insya Allah jika Allah mengijinkan, betapa dahsyat dampak dari sebuah doaku itu. Maka jika Allah menghendaki dikarenakan doa seseorang maka gunungpun bisa runtuh dikarenakannya. Itulah pikiranku. Tetapi aku menyadari bahwa pikiranku itu tidaklah mampu memikirkan semua doa-doaku. Apalagi tulisanku ini. Tulisanku initidaklah mampu menulis semua pikiranku, apa lagi menulis doa-doaku. Maka renungkanlah. Amin
    Reply
  8. Astrid Amreta Sari
    07301244058
    Pend Mat Swa C 07
    Rabu 09.00-10.40
    Ruang 304

    Assalamualaikum Wr Wb

    Saya sependapat dengan mbak Rima. Bahwasanya sebaik-baik salah merupakan suatu pembelajaran. Jangan takut gagal dan terus mencoba. Itu yang saya renungkan Pak. Mencoba sepenuh hati melakukan hal-hal baru dengan berpikiran bahwa semua hal bisa dijadikan media kita untuk belajar.

    MaaF Pak Saya ingin menanyakan bagaimana agar kita bisa melakukan tobat yang sungguh-sungguh??? Hanya dengan niat yang penuh dan tidak akan mengulangi perbuatan yang dilarang lagi apa seperti itu Pak?? Dan Bagimana jika kita hanya punya niat setengah hati untuk melakukan tobat nasuha?? Apabila seperti itu, Bagaimana kita seharusnya menumbuhkan niat agar bisa sepenuh hati untuk melakukan tobat nasuha??

    Terimakasih...

    Wassalamualaikum wr Wb
    Reply
  9. Ass..Astrid Amreta Sari...pertanyaan anda saya jawab dengan himbauan agar mengikuti kegiatan Ritual Ikhlas dari awal hingga akhir secara ikhlas dan tawakal. Amin
    Reply
  10. Yayu Marissyafani
    07301241036
    Pend Mat R'07
    jumat jam07.00
    Filsafat


    Never late to be better...manusia adalah tempatnya salah, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah...tetapi berusahalah untuk tidak melakukan kesalahan, janganlah selalu berpikir bahwa Allah Maha Pengampun dan Penyayang. tentu kita ingin memberikan segala yang terbaik untuk yang kita cintai terutama Allah SWT. Janganlah tobat anget-anget tai ayam,..Jangan mempermainkan yang kita cintai, bertobatlah Nasuha.
    Reply
  11. Endah Widiastuti
    07301244005
    p.mat swa c
    filsafat pend.matematika

    hanya pada ALLAH kita mohon ampun...
    dan sesungguhnya ALLAH maha mengampuni bagi hambanya yang mau bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya
    ALLAH HUMMA AMIIN
    Reply
  12. Mega Kusuma Listyotami
    P.Mat SWA C 07
    07301244031
    filsafat pend.matematika
    Rabu, 09.00


    Dari elegi Bapak diatas, sungguh saya sangat tersentuh dengan hadis riwayat Imam Muslim dari Abu musa Al-Asy`ari: "SesungguhnyaAllah membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit dari barat."
    Subhanallah.
    Allah SWT selalu membukakan pintu maafnya pada orang yang ingin bertaubat.
    Selalu bukakanlah pintu maaf pada hamba ya Allah.
    Reply
  13. Ass..

    Dari elegi-elegi bapak yang bersifat kerohanian memberikan masukan bagi kehidupan,, ternyata berfilsafat juga bisa memberi siraman rohani.. amin..
    Reply
  14. Lusiana B
    07301244039
    P Mat Swa C 07
    Kuliah Filsafat, jm 9.00 (304)

    Setiap detik, menit manusia tidak akan luput dari berbuat kesalahan baik kepada diri sendiri maupun orang lain...
    Berbicara tentang taubat nasuha, berarti telah melakukan dosa besar... Astaqfirullah
    Semoga dijauhkan dari dosa-dosa semacam itu.. Amin
    Reply
  15. Ayu Artyana Putri
    07301244042 / Pend.matematika
    Filsafat Pendidikan Matematika
    Rabu, 09.00-10.40,ruang 304

    Taubat?? Taubatan Nasuhah,, mudah sekali manusia mengucapkan kata taubat. Mereka dengan entengnya mengucapkan kata taubat. Bahkan tak jarang ngomong sana,, ngomong sini, bahwa mereka telah bertaubat nasuhah setelah berbuat suatu kesalahan. Namun tidak lama kemudian tak jarang dari mereka melakukan kesalahan yang sama dan serupa. Taubat yang seperti ini pasti tidak disertai dengan niat yang sungguh-sungguh. Untuk itu jika kita hendak bertaubat, awali dengan niat yang ikhlas dan sunguh-sungguh agar mendapat ampunan dan hidayah Allah SWT.
    Reply
  16. Pendidikan matematika Swa C 07
    Hari Rabu,09.00-10.40, ruang 304

    Tapi terkadang karena taubat orang jadi menggampangkan perbuatan dosa "kan gampang besok juga bisa taubat" menurut bapak bagaimana?
    Reply
  17. Fajar Susilo
    07301244033
    Pend. Matematika Swa C 07
    Kuliah Filsafat Rabu jam 09.00 di R 304

    Setiap kali saya melakukan kesalahan saya selalu taubat meminta ampun.... Bahkan saya berjanji tidak akan mengulanginya kembali..... Tetapi, setelah berjalan beberapa hari/bulan, saya melakukan kesalahan lagi... Apakah Allah akan selau menerima taubat kita yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya????? Bagaimana agar setelah bertaubat, kita tidak akan mengulanginya lagi??????????
    Reply
  18. budi setiawan
    07301244025
    p mat swa c 07
    flsfat pend mat
    rabu 09.00 - 10.40

    ass..
    taubat nasuha adalah taubat yg sungguh-sumgguh.., pengalaman pribadi saya, biasanya setelah melakukan keslahan saya berjanji untuk tidak melakukanya lagi, akan tetapi pada lain waktu saya kembali melakukanya lagi dan saya sadar bahwa saya dulu telah berjanji untuk tidak melakukanya lagi, menuut bapak bagaimana cara kita agar dpat bnar-bnar bertobat nasuha?.
    Reply
  19. Eko Nur Aprianto
    05301244054
    p mat NR
    flsfat pend mat
    rabu 09.00 - 10.40

    Hadis riwayat Abu Hurairah ra:
    Dari Nabi saw. tentang yang beliau riwayatkan dari Tuhannya, beliau bersabda: Seorang hamba melakukan satu perbuatan dosa lalu berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosaku". Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau akan menghukum karena dosa itu. Kemudian orang itu mengulangi perbuatan dosa, lalu berdoa lagi: Wahai Tuhan-ku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menyiksa karena dosa itu. Kemudian orang itu melakukan dosa lagi, lalu berdoa: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku. Allah Taala berfirman: Hamba-Ku telah berbuat dosa dan dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dosa atau menghukum karena dosa itu serta berbuatlah sesukamu, karena Aku benar-benar telah mengampunimu. Abdul A`la berkata: Aku tidak mengetahui apakah Allah berfirman "berbuatlah sesukamu" pada yang ketiga kali atau keempat kali.
    Reply
  20. Mei Hardiyanti RMay 12, 2010 7:18 AM
    Mei Hardiyanti R
    07301244027
    P.Mat Swa’C 07

    Ass...
    Sungguh maha besar Allah dengan segala firmannya. Sungguh Allah itu tidak pernah pandang bulu dalam memberikan ampunan pada hamba-hambanya yang telah melakukan dosa dan kesalahan baik itu besar ataupun kecil. Seberapa besar dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan Allah pasti akan memberikan ampunan jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh atau yang sering disebut dengan taubat nasuha. Akan tetapi, jika Allah telah berfirman demikian tidaklah lalu kita dengan seenaknya berbuat dosa dan lantas memohon ampun. Bila kita memang telah mengakui kesalahan yang telah kita lakukan dan bertaubat maka kita tidak boleh lagi mengulangi kesalahan yang sama.
    Reply
  21. HAEFAH RUMIZAH
    05301244093
    P.MAT NR 05
    FILSAFAT PEND MATEMATIKA
    RABU,09.00-11.40

    Assalamualaikum bapak, bagaimana menurut bapak jika ada seseorang sudah melakukan taubat nasuha tetapi orang tersebut masih melakukan kesalahan kepada allah swt karena di dunia ini tidak pernah ada manusia yang sempurna.
    Reply
  22. NIRO ARSIHENA
    05301244121
    PEND.MATEMATIKA
    FILSAFAT PEND.MAT
    RABU,09.00
    RUANG 304

    Bertaubat adalah panggilan allah kepada umatnya untuk mendekatkan diri kepada Nya. Maka beruntunglah manusia yang telah bertaubat.semoga taubat yang kita jalankan adalah taubat nasuhah. Karena taubat nasuhah itu taubat yang sesungguhnya.
    Reply
  23. Nur Lina Hidayati
    07301244007
    Filsafat Rabu jam 09.00

    Aslm..hmmm, dalam elegi ini saya memperoleh jawaban dari pertanyaan saya di elegi sebelumnya..dan ternyata, untuk taubat nasuha itu butuh keberanian dan tanggung jawab yang besar agar tetap pada janji untuk tidak mengulangi lagi..Wslm.
    Reply
  24. Indra Setiyawati
    07301244006
    Pend.Mat Swa.C'07
    Kuliah Filsafat
    Rabu jam 09.00

    Ass
    saya mau bertanya ,, andaikan ada orang yang sudah bertaubat tetapi tidak sengaja mengulangi perbuatannya lagi,, lalu bagaimanakah balasan dari Allah SWT ?
    Reply
  25. Dewi Fitrianing Lestari
    07301244011
    Pend Matematika SWA`C`07
    Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika
    Rabu, 09.00-10.40
    Sungguh indahnya bertaubat. Karena akan dekat dengan Alloh. Namun bagaimanakah jika kita memperingatkan seseorang yang berbuat maksiat agar bertaubat namun tidak mau, ngeyel bahasa jawanya. Apakah kita jua bertanggung jawab terhadap pertaubatannya dia. Atau menunggu saja di akan mendapatkan ilham tersebut.
    Reply
  26. PALUPI SRIWIJAYANTI
    NIM.07301241034
    PEND. MATEMATIKA
    FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
    JUMAT R302 JAM 07.00

    Assalamu'alaikum ......
    setelah membaca tulisan ini, saya teringat dengan menuju insan kamil.untuk memperolehnya seseorang harus menjalani empat perjalanan yaitu syari'at, tarikat, hakikat, dan makrifat. begitu pula untuk memperoleh kesempurnaan hidup yaitu dengan bertobat, zuhud, sabar, tawakal, cinta, ma'rifah, dan terakhir ittihad(bersatu dengan tuhan).
    sedang menurut Dr. M.Iqbal untuk menjadi insan kamil seseorang harus memperkuat kepribadian.
    Reply
  27. Annisa Nur Muliana
    07301244023
    P. Matematika Swa C 07
    Filsafat Pendidikan Matematika
    Rabu, pukul 09.00-10.40

    Setelah membaca elegi di atas, saya jadi mengerti bahwa dengan mengucapkan istighfar pun sudah termasuk taubat. Semoga kita selalu ingat dengan-Nya, Amin…
    Reply
  28. Ass..untuk semuanya..amin.
    Untuk...Palupi Sriwijayanti..saya ingin menggaris bahawi pernyataan anda bahwa untuk memeproleh insan kamil maka seseorang harus menjalani empat perjalanan yaitu syari'at, tarikat, hakikat, dan makrifat. Begitu pula untuk memperoleh kesempurnaan hidup yaitu dengan bertobat, zuhud, sabar, tawakal, cinta, ma'rifah, dan terakhir ittihad(bersatu dengan Tuhan). Pernyataan anda semakin membuktikan dan memperkokoh Ilham saya perihal "ayat bertemu ayat"...wujudnya bisa berupa iklhas ketemu ikhlas, doa ketemu doa, ilmu ketemu ilmu, ibadat ketemu ibadat, hakekat ketemu hakekat, tarikat ketemu tarikat, makrifat ketemu makrifat. zuhud ketemu zuhud, sabar ketemu sabar, tawakal ketemu tawakal, cinta ketemu cinta, ma'rifah ketemu ma'rifah, dan ittihad ketemu ittihad.
    Allah hu Akbar..Allah hu Akbar ..walillah hilham. Amin.
    Reply
  29. Maratul K
    07301241041
    Pend Mat R'07
    Jumat 07.00 R.302

    memang tidak ada kata terlambat untuk bertaubat,,akan tetapi alangkah lebih baiknya jika ketika kita menyadari bahwa kita telah melakukan kesalahan,,,sesegera mungkin kita segera baertaubat.
    Semoga Alloh senantiasa menyayangi umat-Nya.
    Amin.
    Reply
  30. Rolina A.F_07301244021
    Kuliah Filsafat Rabu jm9 ruang 304
    Ketika seorang hamba sudah mengatakan bertaubat, sesungguhnya masih akan diuji apakah taubatnya itu nasuhah atau hanya sebatas di bibir saja.
    Bertaubat memang butuh pengorbanan, yaitu mengorbankan kebiasaan buruk yang sudah sangat melekat pada diri kita untuk digantikan dengan sikap yang lebih baik.
    Reply
  31. RANI PUSPITASARI
    07301241023
    Pend Mat R'07
    Jumat 07.00 R.302

    Semakin lama semakin tinggi saja tingkat pembelajaran filsafat....dan tentunya semakin susah saja....
    Manusia memang tempat salah dan dosa....Cara agar dosa-dosa kita yang tak terhitung banyaknya dapat di ampuni oleh Allah adalah dengan bertaubat yaitu tidak mengulangi lagi dosa tersebut dan berusaha untuk selalu lebih baik....Oleh karena itu setiap waktu kita sebaiknya beristighfar memohon ampun atas degala dosa...
    Reply
  32. risca erviana
    06301241004
    pend matematika sub 06
    filsafat pend mat
    jumat jam 07.00

    manusia tak pernah luput dari dosa, entah itu dosa kecil, maupun dosa besar. begitu banyaknya hingga manusia tidak mampu menghitung dosanya, yang bahkan mungkin jika ditumpuk bisa melebihi gunung Everest. tapi Alloh Maha Pengampun. Alloh mengampuni dosa setiap hambaNya yang Ia kehendaki. Astaghfirullohal'adziim. saya teringat dosa-dosa saya. yang saya lakukan sejak saya masih kecil berumur sekitar 5 atau 6 tahunan, sampai saat ini saya berumur 20 tahun. tak terbilang berapa banyaknya. semoga Alloh Yang Maha Penyayang mengampuni dosa-dosa kita. amiin.. satu hal yang bisa mengendalikan kita dari perbuatan dosa adalah denagn selalu mengingat adanya malaikat yang nencatat setiap perilaku kita. sehingga kita akan selalu berhati-hati dalam melakukan perbuatan, agar tidak melakukan hal-hal yang berdosa.
    Reply
  33. RATNA INDRAYANI
    07301241019
    PEND.MATH.SUB.07
    KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
    JUM'AT 07.00-08.40 (302)

    Assalamu'alaikum we wb

    manusia adalah tempat salah , lupa dan dosa,,, bertaubat adalah salah satu cara untuk kembali ke jalan yang benar setelah melakukan kesalahan,,, tapi herannya setelah bertaubatpun terkadang manusia lagi-lagi melakukan salah,,,,


    wassalamu'alaikum wr wb
    Reply
  34. Ass..Maratul, Rolina, Rani, Risca ...amin.
    Ratna Indrayani...maka aku menemukan bahwa hidup kita adalah ladang bagi pertobatan kita. Amin
    Reply
  35. “Baru saja aku berbuat kesalahan. Kemarin aku berbuat salah. Kemarinnya lagi aku pun salah. Dulu berbuat salah. Dulunya dulu salah. Salah, salah, dan salah. Banyak sekali kesalahan yang telah kuperbuat”.
    Begitulah yang namanya manusia. Salah, lupa, dan dosa memang menjadi langganannya. Sedetik yang lalu sudah berbuat salah, ternyata semenit kemudian salah pun kembali diulangi. Tumpukan dosa-dosa bertambah seiring umur yang semakin membuncit.
    Namun begitu, Allah SWT yang menciptakan manusia sangat pengampun kepada para hamba-Nya. Meski tiap hari bahkan tiap detik manusia di dunia ini melakukan dosa, masih saja Dia membukakan ampunan untuk para hamba-Nya. Bahkan kasih sayang-Nya melangit luas untuk seluruh hamba-Nya. Maka masih pantaskah kita menyombongkan diri di hadapan-Nya dengan terus berkubang dalam dosa-dosa?
    Semestinya kita pun harus berubah, berbenah diri, dan segera berlari kepada-Nya. Bertaubat kepada-Nya, menyambut ampunan-Nya, mengharap luas rahmat-Nya. Dan sebaik-baik taubat adalah taubatan nasuha. Taubat yang sebenar-benarnya. Diantaranya: memperbaiki amalan-amalan, mengerjakan semua kewajiban, menghormati orang lain, meminta maaf kepada orang lain atas kesalahan yang telah lalu baik yang disengaja maupun tidak, berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi lagi kesalahan, serta memaksa diri untuk beribadah. Dan hal yang tidak kalah penting adalah dengan memperbaiki cara makan, minum, dan berpakaian sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Selayaknya cerminan seorang Muslim. InsyaAllah. Amin.
    Reply
  36. Iin Syam Anggraini
    07301241031
    P MAt Sub 07
    Filsafat jumat jam pertama

    Bertaubat memang tak mengenal jangka waktu. Sedalam-dalamnya makna taubat adalah berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dna menjadi insan yang lebih baik lagi
    Reply
  37. Mirsa Kristiningtyas
    07301241017
    P Matsub 2007
    Filsafat jum'at jam 7 di 302

    Assalamu'alaikum pak ...
    Ritual ikhlas sungguh benar membawa kita ke arah yang lebih baik ,, banyak pelajaran yang saya petik ,,, dari kekhusyukan shalat sampai ke taubatan nasuhah ...
    Ternyata untuk kita menjadi ikhlas itu mencakup banyak hal ,,,
    taubatan nasuhah yang berarti kita berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama dan benar-benar memohon ampun kepadaNya ... Agar kita selalu menjadi pribadi yang lebih baik lagi .. amiiiin ....
    Reply
  38. Deni Setyarti
    07301241038
    P.Matematika 07
    Jum’at jam 07.00

    Manusia tak luput dari kesalahan baik kepada sesama makhluk atau kepada Allah. Untuk menebus kesalahan, dia perlu meminta maaf, menyesal, dan berniat tak akan mengulangi kesalahan yang sama. Meminta maaf kepada sesama bukan berarti menurunkan harga dirinya. Justru dengan keberaniannya untuk meminta maaf , menyesal, dan berniat tak akan mengulanginya dapat meningkatkan kualitas dirinya.
    Allah Maha Pengampun bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat dengan sunguh-sunguh.ada sebuah cerita pembunuh 99 orang. Pembunuh ini membunuh 99 orang yang terpelihara. Lelaki ini berlumuran darah di sekujur tubuhnya. Suatu ketika dia menyadari kesalahannya. Bagaimana dia dapat mempertanggungjawabkan segala perbuatannya yang telah menhabisi nyawa orang-orang yang terpelihara? Kemudian dia bertanya kepada orang dengan berlumuran darah,”apakah aku bisa diampuni?” kemudian orang-orang menyarankan dia untuk bertanya kepad seorang rahib. Lalu, ditanyakan kepada rahib, apakah ada jalan baginya untuk bertaubat?. Rahib menjawab bahwa tiada taubat baginya. Pembunuh lalu berputus asa dan dibunuhlah rahib sehingga tergenaplah 100 orang yang dibunuh. Lalu pembunuh tersebut bertanya pada orang-orang lagi dan ditunjukkan kepasda pembunuh itu untuk menemui seorang ulama. Dengan segera, pembunuh itu menemui ulama dan bertanyalah pembunuh itu, apakah masih ada jalan taubat baginya yang telah membunuh 100 orang? Ulama tersebut menjwab,tidalah hal yang mampu menghalangimu untuk bertaubat.kemudian ulama menyarankan pembunuh untuk meninggalkan kampungnya yang jahat meuju kampong yang lingkungannya baik. Pembunuh merasa bahagia karena masih ada jalan untuk bertaubat. Dengan cepat-cepat dia meninggalkan kampungnya menuju kampung yang baik. Di perjalanan, skaratul maut datang menjemput.diucapkannya La ilahaillah, kemudian dia meninggal. Kemudian malaikat adzab and rahmat dating untuk menerima nyawa. Mereka terlibat perselisiha, apakah nyawa diterima malaikat adzab atau rahmat mengingat mantan pembunuh tak pernah salat dan beribadah namun dia bertaubat sebelum ajal menjemput. Lalu diturunkan malaikat untuk memberi solusi dengan mengukur jarak dia dengan kampung yang jahat dan kampung yang dituju. Atas seizin Allah, lelaki itu dekat dengan kampung yang baik. Sehingga nyawa lelaki itu menjadi bagian dari malaikat rahmat.
    Bertaubatlah dengan segera dan bersungguh-sungguh.
    Reply
  39. Budiono
    07301244032
    pend mat swa c 07
    filsafat pend mat
    rabu (09.00-10.40), R.304
    Ass.wr.wb
    Tobat Nasuhah??? saya berkeyakinan bahwa seorang manusia untuk melakukan hal ini sangatlah sulit, tak jarang seseorang yang mengucapkan kata "Tobat Nasuhah" tak selang lama mengulangi lagi apa yang ditobatkannya itu. saya berfikir bahwa seseorang yang pernah melakukan suatu kesalahan tapi begitu orang tersebut sadar dan tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama, padahal pada awal setelah ia sadar tidak mempunyai niatan untuk melakukan "Tobat Nasuhah" tetapi tanpa ia sadari telah melakukannya hal itu lebih baik daripada ada niatan untuk melakukan "Tobat Nasuhah" tetapi dalam perjalanannya ia tidak sama sekali mempraktekkan apa yang pernah ia katakan.
    semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung yaitu seseorang yang diterima taubatnya oleh Allah SWT...Amien
    Wass.wr.wb
    Reply
  40. TRI WIJAYANTI
    07301241004
    PENDIDIKAN MATEMATIKA R 07
    FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
    JUMAT, 07.00-08.40, R.302

    Membicarakan taubat sangatlah abstrak, karena berhubungan dengan hati manusia. Ibarat pepatah….dalamnya laut bisa diukur tetapi dalamnya hati siapa tahu. Itulah misteri taubat hanya Allah dan orang yang bersangkutan yang tahu. Allah bersifat Rahman dan Rahim seperti yang telah ditulis dalam elegy sebelumnya yaitu jalaliyah dan jamaliyah wujud Allah. Dengan sifat yang dipunyai Allah tersebut, maka Allah adalah penerima maaf dan pemberi maaf yang sangat luas pengampunan-Nya. Memang dengan sifat Allah yang maha Pengasih dan penerima taubat, seberapa banyak dosa yang diperbuat manusia jika manusia bertaubat, Allah berjanji akan mengampuni. Tetapi terkadang manusia menyepelekan hal tersebut, dengan maha pengasih-Nya dan pengampunan-Nya, membuat manusia menganggap enteng jika berbuat dosa karena manusia beranggapan bahwa Allah senantiasa memaafkan apabila kita bertaubat. Manusia dengan mudahnya melakukan dosa dan segera bertaubat, setelah itu berbuat dosa lagi dan bertaubat lagi. Hal itulah yang terus menerus dilakukan manusia karena mereka menganggap Allah luas dengan pengampunan-Nya. Taubat yang kita lakukan haruslah taubat yang sebenar-benarnya taubat yaitu taubat nasuha, yaitu menyadari dosa yang diperbuat,mengakui, menyesali dan berjanji tidak akan melakukan dosa itu lagi. Namun, ibarat kaca jika berdebu maka harus segera dibersihkan, sehingga tidak akan menumpuk dan menyebabkan kerak yang sulit dibersihkan. Begitu pula hati kita, jika ada sedikit kotoran atau dosa maka sesegeralah mungkin untuk segera bertaubat karena akan mempermudah membersihkannya. Karena manusia juga tidak tahu kapan Allah akan memanggil kita, jadi kita hendaknya segeralah bertaubat jika kita melakuakn dosa, asal berjanji tidak akan mengulangi lagi.
    Reply
  41. Ass..Deni S ..good ceritanya.
    Tri Wijayanti...good uraiannya.
    Yang lainnya..amin.
    Reply
  42. NURINA HAPPY
    07301241027
    Pend Mat Sub 07
    Kuliah Filsafat Jumat Jam 07.00

    Manusia itu letaknya salah dan dosa, untuk itu kita senantiasa harus meminta maaf atas kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan, baik itu secara horisontal maupun vertikal. Meminta maaf atau meminta ampun kepada Alloh wajib kita lakukan setiap saat karena kesalahan yang kita lakukan itu bisa saja yang secara sadar maupun tidak kita sadari. Taubatan nasuha itu bukan sembarang taubat, karena disana ada sumpah kepada Alloh untuk tidak mengulang perbuatan salah kembali. Sumpah kepada Alloh memberikan konsekuensi yang berat pula, yaitu dosa yang sangat besar. Semoga kita terjaga untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.
    Kesalahan kepada sesama manusia dapat ditebus dengan meminta maaf kepadanya. Terkadang secara sadar atau tidak perbuatan kita, ucapan kita, atau yg lain telah menyakiti perasaan atau raga orang lain. Untuk itu, sebaiknya jangan malu untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah kita perbuat. Dan jangan pelit untuk memberi maaf kepada sesamanya. Hidup kita akan lebih bermanfaat jika tidak ada salah di dalam hati kita dan dalam hati orang-orang yang ada disekeliling kita. Semoga ketika kita meninggal kelak, kita tidak menyisakan perasaan luka di hati orang-orang yang kita sayangi. Amin.
    Reply
  43. dedy irfan n
    07301244008
    p mat swa c 07
    filsafat pendidikan matematika
    r 304 09.00-10.40

    Bertaubat tentunya menjadi harapan bagi setiap hamba Allah untuk melakukannya setiap kali berbuat dosa dan tak akan mengulangi lagi. Maka hendaknya kita dapat terus memohon ampun karena kita tidak tahu kapan akan menjemput kita.
    Reply
  44. Hani Dwi Hastuti
    07301241015
    Pendidikan Matematika R 07
    Kuliah Filsafat Jumat jam 07.00

    saya teringat dengan ucapan guru agama saya saat duduk dibangku SMA bahwasanya saat kita beribadah, sholat, mengucap syukur itu merupakan taubat tanpa kita sadar. namun apakah benar taubat yang sebenarnya hanya pada saat kita benar2 sadar ingin bertaubat???
    Allah maha mengetahui apa saja yang ada di bumi dan langit.
    Reply
  45. Nur Hera Utami
    07301241022
    P-Mat R'07

    Manusia memang tempat salah dan lupa. Wajar jika seperti itu karena pikiran dan kemampuan kita terbatas.Saat kita merasa telah menyimpang dari Sgala perintahNYA dan ,malah mendekat pada sgala bentuk laranganNya, kita harus segera meluruskan arah jalan kita. Melalui evaluasi diri sendiri raihlah pintu taubat Allah SWT karena pintu taubat ALLAH SWT selalu terbuka bagi umatNYA.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun.....
    Reply
  46. Ass..Nurina, Dedy, Hani, Nur Hera...amin
    Reply
  47. Supriyanti
    07301241054
    P Mat Sub 07
    Filsafat jumat jam 07.00

    Assalamu'alaikum.
    Setelah membaca elegi ini,benar2 menyentuh hati saya bahwa selama ini saya merasa banyak sekali dosa2 yang telah saya perbuat baik yang sadar maupun tidak. Saya harus perbanyak istighfar dan segera bertaubat. Semoga kita bisa melakukan taubat nasuha dan semoga Allah selalu menjaga kita dari hal2 yang tercela. Amin
    Reply
  48. Ass..Supriyanti...aku menemukan bahwa salah satu ciri orang yang ikhlas adalah mampu melihat dosa-dosanya walaupun sekecil zarahpun. Maka ketika kita sudah mulai bisa mengenal dosa-dosa kita itu segeralah mohon ampun dan istighfar. Maka kemudian aku juga menemukan bahwa sebenar-benar hidup itu adalah ikhtiar manusia yang terus menerus untuk memperoleh pengampunan-Nya. Amin
    Reply
  49. FIBRIANA DWI ARYANTI
    07301241025
    PEND.MAT SUB '07
    KULIAH FILSAFAT,JUMAT JAM 07.00

    assalamu'alaikum...
    Seseorang yang hanya taubah d mulut saja,saya menyebutny seperti pepatah Jawa:'Isuk dhele,s0re tempe'.sblmnya berkata saya taubah,namun lain hari tetap melakukan d0sa lagi.tidak k0nsisten dgn 0m0nganny..
    Reply
  50. Yuli Sulistyowati
    07301241043
    Pend.Mat Sub 2007
    Kuliah Filsafat, jumat jam 7.00

    Assalamu’alaikum...
    Pak, mau bertanya. Bagaimana caranya kita mengembalikan niatan kita hanya kepada Allah? Sering kali dalam perjalanan hidup ini kita tergoda dengan kesenangan-kesenangan duniawi yang membuat kita lalai pada niatan ibadah kita karena Allah. Terimakasih.
    Reply
  51. ADI RAHMAN
    07301241014
    P Mat Sub 07
    Filsafat jumat jam 07.00

    Alhamdulillah dengan mengikuti ritual ikhklas II yang terakhir ini seolah saya berada di taman surga banyak pencerahan yahng saya dapatkan ndari elegi memahami makna taubat dan taubat nasuha. tapi ada sedikit tambahan yang ingin saya sampaikan lewat tulisan ini yakni terkait taubatan nasuha, memang telah disebutkan secara jelas dalam Q.S At-Tahrim bahwasannya hendaklah orang-orang yang beriman itu bertaubat kepada Allah atas segala dosanya dengan taubat yang semurni-murninya. namun kita sebagai manusia biasa yang lemah bukan berarti kita dapat terhindar dari godaan syaitan yang menjerumuskan kita untuk berbuat dosa. taubatan nasuha itu sendiri berarti telah mengazamkan dalam hati dengan sebenar-benarnya untuk tidak mengulangi perbuatan dosa kita yang terdahulu, tapi bukan berarti kita tidak mungkin berbuat dosa lagi, jika suatu saat Allah menghendaki maka kita pun akan berbuat hal yang sama yang menjerumuskan kita dalam dosa itu, hanya saja bedanya ketika kita telah bertaubat nasuha lalu kita kembali berbuat hal yang sama kita akan cepat mengingat Allah karena sebelumnya kita telah berazam dan berjanji kepada Allah untuk tidak mengulanginya, beda halnya sebelum kita betaubat nasuha. kita kembali berbuat hal yang sama itu karena sudah sunnatullah bahwa kita tidak bisa terlepas dari dosa dan kasalahan sebagai bukti bahwa kita mahluk yang lemah. namun dosa-dosa yang kita lakukan tidaklah se-ekstrim/seburuk yang dulu sebelum kita bertaubatan nasuha. dan juga bisa jadi Allah menghendaki kita kembali berbuat yang demikian itu agar kita selalu waspada dan waspada terhadap bisikan-bisikan keburukan. juga bisa jadi Allah menegur kita untuk terus meningkatkan iman atau amal kita. dan juga dengan kesalahan-kesalahan itu kita menjadi lebih kuat mengingat Allah dibanding sebelum kita berbuat kesalahan. semoga kita menjadi hamba yang Istiqomah, tidak menjadikan uraian saya diatas sebagai alasan untuk kita agar bisa berbuat dosa dengan seenaknya. Smangat!!!!!
    Reply
  52. Ass..
    @Fibri dan Yuli S...salah satu godaan besar dalam beribadah berasal dari persepsi diri yang menggunakan ukuran kedirian sebagai tolok ukur atau pembanding. Sehebat-hebat dan setinggi-tinggi pikiran kita, maka itu adalah ukuran kita. Maka serahkanlah sepenuhnya kepada kasih sayang dan kekuasaan Allah SWT segala urusan kita itu, semata-mata untuk menggapai ridha-Nya. Amin
    @Adi Rahman...amin
    Reply
  53. Fety Herira A
    07301241024
    Pend Matemetika'07
    Jumat, 07.00

    tak ada manusia yang sempurna, yang dapat kita lakukan adalah berusaha memperbaiki kekurangan dan kesalahan.Saya sependapat dengan kalimat yang kurang lebih berbunyi : dalam bertaubat tidak memerlukan perantara. Maha Besar Allah.
    Untuk bertobat tak hanya dengan mengucapkan istigfar saja, selain lisan, hati juga harus beristigfar.Tanpa hati dan hanya lisan ibarat Tong kosong bunyinya nyaring.
    Reply
  54. aslm.

    Begitu menyukai kalimat ini, "...membenci perbuatan dosa sebagaimana pernah mencintainya."
    i must do it...
    tarry,

    wslm
    Reply
  55. Anniy susilowatiy
    07301241018
    Pend. Mat sub’07
    Jum’at jam7

    Apakah ritual ikhlas seperti halnya dengan kajian-kajian agama? Sehingga pengadaannya perlu dijadwalkan. Diterimanya taubat atau tidaknya hanya Allah yang tahu. Kita diwajibkan setiap saat untuk memohon ampun kepada Allah karena seperti kata ustadz di atas, manusia itu tempat salah.
    Reply
  56. Agustyani Sari Ratna Dewi
    07301244053
    Pend. Mat Swa C
    Filsafat Pend. Matematika
    Rabu, 09.00-10.40

    Saya ingin menanyakan, bagaimana pendapat bapak apabila ada seorang yang telah kafir apabila pada saat sakaratul maut, dia ingin bertaubat tetapi tidak sempat mengucapkan kalimat “Laillahaillalloh muhammaddarrosullaloh”?Apakah sudah termasuk bertaubat? Dan apakah taubatnya bisa diterima?Terimakasih...
    Reply
  57. ERNIWATI
    07301241020
    P.Matematika 07
    Jum’at jam 07.00

    Ya ALLOH kenapa sekarang saya mudah sekali dikuasai amarah dan amarah itu telah menjadi kekhilafan serta penyakit hati dalam diriku dan menjadi manusia malas hanya mau enaknya tanpa bersusah-susah
    Maaf pak jika komen saya hanya berupa keluh kesal saya tapi inilah yang sedang saya alami kegonjangan dalam diri hati saya.Semoga ALLOH membukakan jalannya kembali u tuk saya Amien...
    Reply
  58. Isti Nur Chasanah
    Pendidikan Matematika R'07
    07301241005
    Perkuliahan jumat pukul 07.00-08.40

    Manusia setiap hari berubah, dan juga menghadapi permasalahan yang berbeda mungkin manusia tidak hanya akan melakaukan kesalahan satu kali saja, akan tetapi mungkin berkali-kali..,seperti itulah mungkin yang dimaksudkan dari sabda Rasulullah, ”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku selalu bertaubat kepada-Nya tiap hari seratus kali”, maka semakin sering kita memohon ampun dengan tulus kepadaNya, semakin kesempatan kita untuk mendapatkan ampunan dan ridhoNya...
    Reply
  59. ENI MAWARTI
    07301241011
    PENDIDIKAN MATEMATIKA SUB'07
    FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
    JUM'AT, 07.00 - 08.40 DI 302

    Manusia itu tidak luput dari dosa. Pasti setiap manusia pernah melakukan kesalahan, karena mausia itu tidak ada yang sempurna. Selalu ingtalah kepada Allah ketika melakukan kesalahan sehingga kita tidak akan mengulanginya lagi. Allah menyukai orang yang menyadari akan kesalahan yang sudah dilakukannya. Dan cepatlah bertaubat ketika melakukan kesalahan. Karena allah menyukai orang yang bertaubat dan mau mensucikan diri.
    Reply
  60. Latiefatut Taqiyya
    07301241013
    Pend Matematika R 07
    Kuliah Filsafat Pend. Matematika
    Jumat, jam 07.00-08.40
    Assalamu’alaikum Wr.Wb
    Jika kita pernah melakukan kesalahan, lantas menyesali perbuatan salah kita dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi, itu dinamakan taubat. Akan tetapi, untuk mencapai taubat nasuhah atau taubat yang sebenar-benarnya memang sangat sulit, apalagi bagi orang yang sudah menjalani atau menganggap biasa perbuatan dosa yang telah dia lakukan, kecuali bagi mereka yang benar-benar dari lubuk hati yang terdalam dan niat yang tulus untuk berubah menjadi lebih baik, akan diberi kemudahan oleh Allah.. Taubat nasuhah membutuhkan kemauan yang kuat dan hati yang ikhlas…
    Reply
  61. Susi Dwi Lestari
    07301244049
    Pend Matematika Swa C
    Filsafat Pend Matematika
    Rabu jam 09.00

    Taubat adalah satu hal yang mudah untuk diucapkan tapi sulit untuk di praktekkan. Taubat nasuhah merupakan solusi dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang pernah berbuat kesalahan/dosa dan kemudian menyadarinya, serta ingin kembali ke jalan yang benar dan tidak melakukan/mengulanginya di kemudia hari. Hal ini dikarenakan tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat kesalahan karena syaitan, selaku musuh manusia, akan selalu menggoda manusia ke dalam perbuatan maksiat dan melanggar aturan Allah SWT, hingga akhir jaman. Sungguh nikmatnya hamba Allah yang diterima taubatnya karena Allah SWT akan menghapus kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya.
    Reply
  62. TRISNAWATI
    07301241050
    P.MAT SUB'07
    Filsafat Pendidikan Matematika
    Jum'at jam 07.00-08.40

    Assalamu'alaikum Wr.Wb
    Semua manusia pasti pernah berbuat dosa. Akan tetapi pintu taubat ampunan masih sangat terbuka lebar bagi mereka yang mau bertaubat. Bukan sembarang taubat tentunya, percuma kalau bertaubat sambal yaitu jera tetapi masih diulangi lagi. Taubat yang diterima adalah taubatan nasuha yaitu taubat yang sebenar-benarnya.
    Reply
  63. Annisa Halimatus S.
    07301241021
    P. Matematika Sub’07
    Jumat, 07.00

    Bertobat,, ada dua hal yang perlu dilakukan untuk mengiringi pertaubatan, yaitu tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki diri untuk menjadi lebih baik. Terkadang susah untuk menjalankannya,, tetapi dengan niatan yang kuat dari hati yang terdalam, kita pasti bisa melakukannya. Sebelum berbuat, tanyakanlah pada hati terdalam. InsyaAllah kata hati yang terdalam adalah kata2 yang mampu membedakan baik dan buruk.
    Reply
  64. Herlia Dwi Normalasari
    07301244040
    P.Mat Swa C 07
    Kuliah Filsafat Pend.Mat
    Rabu jam 09.00-10.40, ruang

    ikhlas -----> taubat
    saat seorang ikhlas untuk bercermin dan mengerti jika dirinya salah maka rasa ingin bertaubat akan segera menyelimuti..subhanallah
    Reply
  65. Rina Yulianingsih
    07301244024
    P.Match Swa C 07
    Rabu (304), 09.00-10.40

    Taubat sering sekali dikatakan dan diikrarkan oleh manusia yang benar-benar merasa rugi atas apa yang dilakukan. Tetapi saat keadaannya berubah normal kembali, kadang taubat tersebut dilupakannya begitu saja. Bagaimana dengan keadaan yang seperti ini? Apakah taubat yang seperti ini juga dapat diterima Allah SWT?
    Reply
  66. dian krismayanti
    07301244018
    p.mat swa c
    rabu, 09.00-10.40, 304

    Dialah Allah Tuhan semesta alam Maha pengampun lagi penyayang,,berapapun banyaknya dosa manusia pintu ampunan selalu terbuka lebar. Astagfirullah al-adzim.
    Reply
  67. ERNI PUJI ASTUTI
    07301241010
    PENDIDIKAN MATEMATIKA SUB 2007
    FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA
    JUMAT 07.00-08.40

    Taubat adalah mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Kita sadar bahwa manusia adalah tempatnya salah dan dosa, oleh karena itu untuk mendapat ampun dari yang Maha Pencipta kita wajib bertaubat. Taubat tidak hanya dalam lisan tapi juga penyesalan dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan. Karena Alloh mencintai orang- orang yang bertaubat.
    Reply
  68. Rahmatika GA
    07301244009
    Filsafat Rabu jam 09.00

    Taubat dari segala kesalahan tidaklah membuat seorang terhina di hadapan Tuhannya. Hal itu justru akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
    Reply
  69. Hengkang Bara Saputro
    O7301244010
    Pendidikan Matematika Swa C 07
    Filsafat Pend. Mat
    Rabu, 09.00-10.40

    Sungguh Manusia adalah tempat khilaf dan dosa, namun Allah adalah tempat sebaik-baik memohon pertolongan. “apaila kamu datang membawa dosa sebesar gunung, maka ampunanku lebih dari itu…” . Namun saya yakin, konsep taubatan nasuha ini tidak semudah yang kita bayangkan, mengingat konsekuensi dan konsistensi yang harus kita jaga…
    Jujur pak, sampai saat ini saya masih sangat awam dengan pemahaman taubatan nasuha ini… mohon bimbingannya…
    Reply
  70. Noviana Anggraini
    07301241037
    P. Mat Sub 07
    Jumat jam 07.00 R.302

    Allah begitu Maha Pemaaf dan Pengampun terhadap hambaNya.Melalui pintu taubat, Allah mengampuni dosa-dosa hambaNya yang bersungguh-sungguh memohon ampun.
    Tetapi mengapa kadang-kadang ada manusia yang angkuh yang tidak mau memaafkan kesalahan sesamanya. Astaghfirullah...
    Reply
  71. Hutri Prastasiwi
    07301241042
    Pendidikan Matematika Sub
    Kuliah Filasafat Pendidikan
    Jumat jam 07.00 di ruang 302

    bertaubat merupakan salah satu jalan agar seorang hamba yang penuh dengan lumuran dosa dapat membersihkan dirinya. tetapi tidak sekedar kata taubat cukup dikatakan melalui mulut tetapi taubat juga butuh diniatkan dari hati dsn diungkapkan dengan perbuatan. taubat yang sangat adalah taubat nashuha. Alloh Swt adalah dzat yang maha pengampun untuk umat-umatnya, jika kita bisa melakukan taubat nashuha, sungguh beruntunglah kita. semoga kuta termasuk hamba Alloh yang bertaubat nashuha,. amin
    Reply
  72. Uki Rahmawati
    07301241003
    Pend. Matematika Sub 07
    Filsafat Pendidikan matematika
    Jum’at jam 07.00-08.40

    Marilah di dalam hidup ini kita senantiasa meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan selalu mengevaluasi diri dan bertaubat kepada Allah dengan memperbanyak istighfar, memohon ampunan dari segala kesalahan dan dosa-dosa agar kehidupan kita selalu dipenuhi keberkahan dan keselamatan, di dunia maupun di akhirat.Dalam firman Alloh dikatakan
    “…. dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”.
    Semoga Alloh senantiasa mengampuni segala dosa-dosa kita melalui tubatan nasuha kita, taubat yang sebenar-benarnya.. Amin
    Reply
  73. Siwi Anjaryani
    07301241039
    P. Mat Sub 07
    Filsafat, jumat 07.00

    Taubat, memang mudah untuk diucapkan, akan tetapi sangat tidak mudah untuk dilakukan..
    Kadang hari ini kita memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya, bahkan bertaubat nasuha, akan tetapi esok kadang kita mengulangnya..
    sungguh ironis memang diri kita ini yang masih kalah dengan nafsu yang ada dalam diri kita..

    semoga kita tergolong orang-orang yang mau bertaubat, taubat nasuha untuk tidak mengulangi kemaksiatan yang sama. Amiin..
    Reply
  74. Alfian Tyas K
    07301244016
    Pend.Mat.Swa.C

    Kadang kita tidak merasa telah melakukan dosa dan terus mengulanginya. bahkan fenomena yang berkembang saat ini adalah kebanyakan orang telah menganggap dosa adalah hal yang biasa, tanpa rasa malu, dan bersalah untuk dilakukan.Penipuan,pencurian,dan korupsi dimana-mana merupakan salah satu buktinya.
    Jika sebuah dosa sudah menjadi sebuah kebiasaan,akan sulit untuk melakukan taubat.Untuk itu mari kita niatkan dari awal untuk senantiasa beristighfar,memohon ampun kepada Allah kapanpun dan dimanapun itu.Insya Allah, Allah akan mengampuni dosa kita dan menjaga kita dari perbuatan dosa.amien..
    Reply
  75. Sanni Merdekawati
    07301241047
    Pendidikan Matematika R 07
    Kuliah Filsafat,Jumat jam 07.00

    Assalamu'alaikum

    Taubat nasuhah yaitu sebenar-benarnya tobat. jujur pak, saya masih sulit untuk
    benar-benar meakukannya.tetapi saya yakin jika kita berniat kuat, kita benar-benar sanggup
    untuk meninggalkan semua dosa dan kesalahan yang kita pernah lakukan, untuk tidak terulang kembali. amin
    Reply
  76. Lilis Arifah Fitriana
    P Mat Swa C 07
    07301244034
    Filsafat Pendidikan Matematika
    Rabu 09.00-10.40, Ruang 304

    Allah SWT senantiasa akan mengampuni dosa umatnya jika dia benar benar melakukan taubat nasuha kecuali dosa syirik. Jika kita mempunyai perbuatan dosa terhadap sesama manusia maka hendaknya kita meminta maaf pada orang tersebut, namun jika kita telah melanggar larangan Allah SWT hendaknya kita memohon ampun kepada Allah SWT dengan semurni-murninya atau disebut dengan taubat nasuha.
    Reply
  77. NOOR SYAMSU RIZA
    Pend. sains KALSEL 2010

    assalamu a'laikum...
    orang yang diberikan ALLAH keberkahan, jikalau hidupnya hari ini lebih baek dari pada hidupnya yang kemaren,,,
    ini menunjukkan hidayah ALLAH sampai pada dirinya, begitu pula apabila taubatnya diterima oleh ALLAH, keberkahan itu akan datang padanya,,,
    semoga hidup kita semua beberkah... amiieennn,,,
    Reply
  78. Nurel Amelya
    10708259016
    Pendidikan sains kalsel 2010

    Assalam...
    Orang yang bertaubat...harus benar-benar ikhlas, maka dia akan menggapai taubat nasuhah, ke ikhlasan itu dengan dia benar-benar menyesal, minta ampun dan tidak mengulangi lagi perbuatan dosanya.

    Saya pernah mendengar :
    Ketika orang menganggap bahwa kesalahan itu tiada lain dan tiada bukan atas kehendakNya..sehingga dengan kesalahan itu dia merasa tak mampu untuk meminta ampun.

    Bagaimana pendapat bapa...?

    Semoga kita semua selalu di jalanNYa...Amien...
    Reply
  79. Isna Hayati,S.Pd
    PsN Kalsel 2,Jum'at jam 15.30

    Assalamualaikum wr.wb.
    Manusia adalah tempat segala hilaf dan dosa.Bagaimanakah caranya kita dapat mencapai taubat Nashuha? sedangkan bagi saya masih merasa kesulitan untuk melakukan hal tersebut.
    Reply
  80. Faujiah Herlina PMat2010 Kelas BOctober 11, 2010 7:10 AM
    Sebenarnya bertaubat tidaklah selalu harus menunggu kita telah berbuat salah, berzikirlah.., bertaubatah setiap waktu, setiap saat. Nabi Muhammad sendiri sebagai manusia pilihan selalu bertaubat kepada ALLAH.
    Reply
  81. muhammad syamsuri
    10708259022
    PSN KS 2010
    sabtu (13.00 - 15.20)

    "Taubat" menurut saya sama artinya dengan mendapat "Hidayah" dan menemukan "kesadaran diri". hampir sama dengan ungkapan bang napi "kejahatan terjadi karena ada "niat" dan "kesempatan". yang paling dominan berperan dalam taubat ini adalah hidayah, karena bagaimanapun seseorang diingatkan untuk bertobat, tetapi Allah belum memberikan hidayah, maka dia akan tetap melakukan perbuatan jahatnya. orang yang mendapat hidayah ini adalah orang - orang "pilihan", bukan sembarangan orang, maka beruntunglah orang yang mendapat hidayah itu. ibarat kata " biarpun ditongkrongi Kiai sekalipun, kalau Allah belum memberikan hidayah, maka dia akan tetap dalam kesesatannya". yang kedua adalah "kesadaran diri" saat orang mencapai kesadaran diri ini, maka dia akan teringat dengan segala dosa yang dia lakukan, dan mengerti bahwa yang dia lakukan itu adalah sebuah dosa, sehingga dia akan tersadar dan terbangun dari tidur "sesatnya" menjadi terjaga dalam "SerahNya". menurut saya kedua hal inilah yang dapat menjadi penyebab utama datangnya taubat. terima kasih..
    Reply
  82. Assalamualikum,
    taubat tidak cuma diniatkan dengan hati dan diucapkan dengan mulut bahwa tidak akan melakukannya lagi.tetapi lebih kepada perubahan tingkah laku/perbuatan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi seraya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada kita agar menjadi orang yang diterima taubatnya.amin
    wassalam.
    Reply
  83. Anggiyani Ratnaningtyas (PSn C-10708251039)

    terkadang instropeksi diri/menyadari kesalahan kita menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, namun kita menjadi pandai dan sangat ahli ketika kita mencari kesalahan orang lain, seperti sebuah peribahasa : "gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan nampak"
    berangkat dari kenyataan tersebut terkadang taubat menjadi hal yang sangat berat, karena kita enggan untuk instropeksi diri. Menurut Bapak, bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tersebut?
    Reply
  84. Suhartini S.Si ( Psn C UNY '10)

    Taubat menurut saya seharusnya dilakukan setiap hari, karena kehidupan kita ini tidak lepas dari dosa-dosa yang kita perbuat , maka kita harus setiap hari mengoreksi diri kita dan minta ampun kepadaNYa................
    Reply
  85. Nurhidayat PSN C (10708251042)October 18, 2010 10:01 PM
    Ass.
    dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. yang menyangi hambanya yang senantiasa menyadari kesalahan dan selalu memohon ampunan dan bertaubat kepada Nya serta tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat dan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang tidak diridhoi-Nya.
    itulah salah satu ciri manusia yang akan mendapat safaat oleh Allah SWT
    Reply
  86. Kusnaeni P. Mat B 10709251024October 26, 2010 7:45 AM
    Ya Allah, ampunilah dosaku semuannya, baik yang halus maupun yang kasar, yang terdahulu dan yang kemudian, yang nyata dan yang tersembunyi. Ya Allah, aku telah menganiaya diriku sendiri dengan aniaya yang banyak lagi besar, padahal tak ada yang dapat mengampuni dosaku selain Engkau, karena itu ampunilah segala dosaku dengan ampunan dari hadirat-Mu dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Amin
    Reply
  87. Ass.
    dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. yang menyangi hambanya yang senantiasa menyadari kesalahan dan selalu memohon ampunan dan bertaubat kepada Nya serta tidak akan mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat dan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang tidak diridhoi-Nya.
    itulah salah satu ciri manusia yang akan mendapat safaat oleh Allah SWT
    Reply
  88. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari elegi ritual ikhlas II ini, bukan hanya sekedar membaca tapi benar-benar memahami dan mengamalkan makna yang terisirat dalam elegi ini
    Reply
  89. Assalamualaikum Wr.Wb.
    Seringkali kita merasa bersalah dan berdosa karena telah melanggar Larangan dan lalai menjalankan perintah Allah dan bertaubat dalam doa kita, tetapi selanjutnya kita mengulangi dan mengulangi lagi kesalahan yang ada karena taubat kita hanyalah taubat sesaat, perasaan penyesalan yang hanya sesaat dan akhirnya kita lupakan begitu ada yang yang lebih menyenangkan dan menguntungkan kita. Taubat yang sebenar-benarnya taubat adalah taubatan nasuha yaitu taubat dengan sepenuh hati, jiwa dan perasaan sehingga kita tidak akan mengulangi lagi kesalahan dan kekhilafan yang sama. Semoga taubat kita diterima Allah. Amin
    Wassalam
    Reply
  90. PSn KS 2
    10708259001

    Manusia adalah tempatnya salah dan dosa.Kita harus menyadarinya bahwa manusia makluk yg hina dan berlumur dosa,oleh karena itu wajib hukumnya untuk kita bertaubat kepada-Nya.Taubat adalah rahmat Allah yg diberikan kepada hamba-hambaNya agar mereka kembali kejalan yg benar.Taubat harus dilakukan dengan sebenar-benarnya yaitu dng memohon ampun kepada Allah melalui lisan dan penyesalan dlm hati terhadap suatu dosa yg telah dilakukan dan meninggalkan dosa tersebut dengan disertai niat tdk akan mengulangi lagi.
    Reply
  91. Ass...
    Alhamdulillah dengan elegi ritual ikhlas II ini kita diingatkan kembali akan dosa dan kesalahan kita sehingga dari sini sesegeralah kita bertaubat mohon ampunan-Nya, dan semoga dosa-dosa dan kesalahan kita bisa diampuni...
    Dzikir...dzikirlah selalu....
    Wassalam...
    Reply
  92. Ass.Wr.Wb
    Tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus dan tidak ada dosa besar jika di lakukan dengan istighfar dan bertaubat nasuha.
    Sesungguhnya Allah maha Pengampun dan Pemaaf bagi para umat-Nya...
    saya pernah mendengar cerita ada seseorang yang telah melakukan dosa besar lalu dia memutuskan untuk bertaubat nasuha namun pada suatu ketika dia mengulangi perbuatan dosa besar itu lagi kemudian dia bertaubat nasuha lagi,suatu saat lagi dia lagi-lagi mengulangi perbuatan dosa besar kemudian dia taubat nasuha lagi.....
    jika kita lihat kisah tersebut seolah-olah orang tersebut mempermainkan taubat....
    berarti dia blm bisa memaknai apa taubat nasuha sesungguhnya....
    Dimana kita tahu taubat nasuha adalah mohon ampun kepada Allah dengan lisan dan penyesalan di dalam hati terhadap suatu dosa yang telah dilakukan dengan jalan meninggalkan dosa tersebut disertai niat tidak akan kembali lagi mengulanginya.
    semoga kita termasuk hamba yang selalu bertaubat kepada Allah dengn selalu istighfar dan taubat kepada-Nya.
    Ammmmmiieeeeeeeennnnnnnn Ya Rabbalalamin
    Reply
  93. Allah SWT maha pengampun dan penyayang bagi umatnya. Ketika kita sengaja dan tidak sengaja melakukan kesalahan maka segeralah bertaubat. Karena sebaik-baiknya orang berbuat dosa adalah orang yang bertaubat. Namun sebenar-benarnya taubat adalah taubat nasuhah yaitu taubat yang murni dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.
    Reply
  94. Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.
    Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni.Taubat Nasuha adalah bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesal atas dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa mendatang.
    Reply
  95. murni 10708251054

    taubat adalah memohon ampunan dari Alloh atas segala salah dan khilaf dan dosa yang kita lakukan kepada Alloh..sedangkan taubatan nasuhah adalah memohon ampunan kepada Alloh atas dosa-dosa yang telah dilakukan dan berjanji untuk tidak melakukannya lagi..
    dengan taubat, berarti kita mendekatkan diri kepada Nya yang semula kita jauh Nya..semoga kita selalu menjadi orang-orang yang selalu bertobat kepada Alloh dan tidak menjauh dari rahmatNya..
    Reply
  96. menyadari dengan sepenuh hati akan kesalahan yang telah diperbuat adalah awal mula dari bertaubat.. selanjutnya setelah sadr akan kesalahannya harus diniatkan dengan sungguh-sungguh untuk meninggalkan/tidak mengulamgi lagi.. setelah itu harus dibuktikan dengan perbuatan sungguh tidak mengerjakan kesalahan tersebut dan menggantinya dengan kebaikan-kebaikan.. inilah hakekat taubat nasuha.. intinya bersunguh-sungguh dengan ikhlas meninggalkan keburukan dan mengganti dengan kebaikan...
    Reply
  97. Ken Budiarti .H._07410057_Pend. Mat UPY

    Assalamu'alaikum wr. wb.

    Manusia adalah makhluk yang selalu khilaf dan tidak akan luput dari salah dan dosa. Jika Allah berkenan untuk menampakkan semua dosa yang pernah diperbuat oleh manusia maka betapa mengerikan dan menakutkannya hal tersebut. Berapa tahunkah kita telah hidup dan tentunya tiap menit bahkan tiap detik kita tidak pernah luput dari khilaf dan dosa. Akan tetapi Allah adalah Maha Pengampun, Allah telah membukakan maghfirohnya untuk setiap hamba yang benar-benar bertobat(taubatan nasuha) dari kesalahan dan khilaf yang telah dilakukannya. Sebagai seorang hamba yang lemah kita seharusnya sadar diri bahwa kita harus senantiasa selalu menyadari akan kesalahan dan kekhilafan yang telah kita perbuat, setelah itu bersegeralah untuk memohon ampunan kepada Allah dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Kita tidak akan tahu kapankah ajal akan menjemput kita, oleh karena itu segeralah bertobat jika melakukan suatu kesalahan. Jernihkanlah pikiran dan perbanyaklah berdzikir dan mengingat Allah, perbanyaklah istighfar dan mohon ampun kepada-Nya.

    Wassalamu'alaikum wr. wb.
    Reply
  98. Assalamu'alaikum
    Liswijaya (Pend.Sains C'2010)
    Alhamdulillah, kita harus selalu bersyukur karena ALLAH masih memberikan kita kesempatan untuk bertaubat agar tidak melakukan kesalahan -kesalahan yang dulu pernah kita perbuat. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat tetapi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya dan hati yang ikhlas. ALLAH akan selalu memberikan kesempatan kepada hambanya untuk bertaubat tetapi harus dilandasi dengan keikhlasan karena tidak ada manusia yang sempurna yang luput dari kesalahan. Oleh karena itu marilah kita selalu senantiasa menyadari kesalahan kita dan memohon ampun kepada ALLAH. Semoga taubat dan ampunan kita diterima oleh ALLAH. Amien.
    Reply
  99. assalamualaikum Wr.Wb...
    Bismillah...

    Heran...elegi ini tak mengandung kata-kata indah klayaknya karya satra...tapi SubhanALLAH, tiba-tiba saya menagis...entah kenapa tak bisa dan tak mampu saya definisikan perasaan ini.Tiada kata yang mapu mengungkapkan rasa Terima Kasih kita kepada ALLAH Maha Baik engkau yang Maha penerima taubat dan memberikan ampunan...entah berapa banyak dosa dan kesalahan yang kita perbuat entah sengaja ataupun tidak tapi allah selalu membuka pintu taubat...maka dari itu semoga taubat yang kita lakukan mampu mengantarkan kita pada taubatan nasuha...taubat yang sesungguhnya taubat, sehingga tak akan kita lakukan kesalahan yang sama. AstagfirullahHaladhzim.....mohon ampun atas semua dosa Hamba Ya ALLAH....

    KARINA PPS PSN KIMIA 2010
    Reply
  100. Assalamu’alaikum, Wr. Wb
    Manusia memang benar adanya tempat khilaf dan pelupa. Suatu hal yang sangat wajar jika manusia khilaf dan pelupa karena pikiran dan kemampuan manusia sangatlah terbatas. Saat manusia merasa telah menyimpang dari segala perintah-NYA dan kebanyakan memilih mendekat pada segala bentuk larangan-Nya, kita harus segera meluruskan arah jalan kita. Alhamdulillah..ketika kita masih diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu, kesempatan untuk belajar bersama serta kesempatan untuk saling mengingatkan. Bertaubat tentunya menjadi harapan bagi setiap hamba Allah untuk melakukannya setiap kali berbuat dosa dan tak akan mengulangi lagi. Maka hendaknya kita dapat terus memohon ampun karena kita tidak tahu kapan Allah akan menjemput kita. Melalui intropeksi diri sendiri raihlah pintu taubat Allah SWT karena pintu taubat Allah SWT selalu terbuka bagi umat-NYA. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi maha penyayang.....
    Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
    Reply
  101. Assalmu'alaikum...

    bertaubat menghapus kesalahan
    mengucap Astaghfirullahaladzim...
    tapi saya jadi terkadang takut Pak,,
    Apakah taubat saya diterima atau tidak..
    saya ingin sekali memastikan bagaimana tobat saya diterima..
    walaupun saya belum tau jawabannya,,
    tapi saya tau bahwa Allah Maha Penyayang dan Pemurah bagi makhluk- makhluknya.. termasuk manusia..


    Husna Arifah
    P Mat Sub 08
    Reply
  102. aslmkm.Pak, menurut saya tobat nasuha itu sangat sulit untuk dilakukan..Bukankah iman seseorang itu selalu naik turun?Lalu bagaimana jika iman kita dalam keadaan turun?
    Apakah tobat nasuha bisa tetap terjaga? tiadalah manusia yang sempurna di dunia ini. Semua pasti pernah melakukan salah dan dosa..
    Ya Allah berikanlah kami jalan yang lurus,jalan yang Engkau ridhai..Amin
    Reply
  103. Assalamualaikum

    Bertaubat merupakan salah satu hal tersulit yang bisa dilakukan setiap ummat nabi Muhammad. Akan tetapi tidak sedikit orang yang bertaubat, bahkan taubat nasuha. Dari elegi ini, saya ingin bertanya misalkan ada orang yang melakukan dosa besar kemudian dia bertaubat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Akan tetapi pada suatu saat dia melakukannya lagi, dia sebenarnya tidak ingin mengulanginya, namun karena pengaruh teman dia tergoda dan melakukannya lagi. pertanyaan saya apakah orang ini telah bertaubat nasuha meskipun dia melakukannya lagi karena sudah berniat dan berjanji? Mohon penjelasan bapak atas pertanyaan saya. Terima Kasih.
    Reply
  104. Kelas P.Mat Sub 2008

    Taubat yang sebenar benarnya adalah taubatan nasuha, kita masih beruntung karena masih bisa bertaubat kepada Allah SWT karena nyawa belum melewati tenggorokan. Mungkin elegi ini memberikan saya sebuah pelajaran bahwa ada cara agar taubat kita terjaga agar tidak rusak yaitu dengan mengingat kematian, karena batas kita dapat bertaubat adalah sebelum ajal menjemput. Semoga kita semua temasuk orang yang bertaubat dan tidak merugi dikemudian hari, amien.
    Reply
  105. Nisa Ul Istiqomah_038_p.matSwa08

    Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan – kesalahanmu.. (QS. At Tahrim : 8 )
    Seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits shahih, bahwa Allah SWT membuka pintu ampunanNya di siang hari untuk mengampuni mereka yang berdosa di malam hari, Dia juga membuka pintu ampunanNya di malam hari bagi mereka yang berdosa di siang hari. Dan itu berlangsung sampai matahari terbit dari barat. (HR. Muslim)
    Reply
  106. Assalamu ‘alaikum Bapak...
    Pelajaran yang bisa saya ambil dari tulisan Bapak bahwa taubat bukan sekedar taubat tetapi lebih pada taubat yang nasuha yakni taubat yang sebenar-benarnya. Taubat nasuha dilakukan dengan memohon ampun kepada Allah SWT diikuti dengan penyesalan yang luar biasa, berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ketika kesalahan yang kita perbuat berhubungan dengan manusia (hablumminannas) maka taubat itu sendiri ditambah dengan meminta maaf kepada orang yang telah kita sakiti. Taubat yang paling mudah adalah dengan mengucap istighfar sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT. Hendaknya sebagai umat Nabi Muhammad kita meneladani Beliau karena Beliau beristighfar setiap harinya 100 kali. Mudah-mudahan saya pribadi bisa meneladani Beliau.
    Reply
  107. Manusia adalah tempat berbuat dosa, baik secara sadar atupun dosa yang tanpa kita sadari. Oleh karena itu kita harus selalu memohon ampun kepadaNya. Hal yang paling mudah adalah dengan beristighfar... Namun taubat bukanlah sekedar kata. Taubat harus diniati dari hati. berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. Semoga Allah berkehendak menerima taubat saya. Amin.
    Reply
  108. nisa syakrina
    08301241022

    assalamu`alaikum
    sesungguhnya setiap hari, manusia melakukan dosa yang di sengaja maupun tidak..
    oleh karena itu manusia wajib bertaubatt setiap saat...dengan beristighfar kepadaNya, memohon ampunanNya...dengan niat dari hati, ikhlas memohon ampunanNya..
    Reply
  109. Miftakhus Sholikhah
    08301241016
    P.Mat Sub’08

    Manusia memang tidak ada yang sempurna, sering melakukan kesalahan dan tidak luput dari dosa. Dengan bertaubat akan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Memohon ampun atas segala kesalahan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan, dan berniat untuk tidak mengulangi kesalahan itu lagi di masa yang akan datang. Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari hari ke hari...
    Reply
  110. hemi eviana fitri
    p mat sub 08
    08301241034

    hal yang paling saya takutkan sekarang adalah jika kita merasa sudah bertaubat,tapi ternyata taubat kita belum diterima oleh_Nya..tapi siapalah diri saya, yang mampu saya lakukan sekarang adalah melakukan yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk tetap mengharap ridho_Nya..astaghfirullahal'adzim...saya seringkali takut jika ingat akan kesalahan yang pernah saya lakukan..semoga komitmen saya untuk tidak mengulanginya bisa terlaksana.aminn..
    Reply
  111. 08301241037

    taubat (tobat) dalam ajaran saya, Katolik, merupakan sebuah sakramen yaitu tanda kehadiran Tuhan dalam diri manusia itu sendiri. jadi setiap manusia pada dasarnya telah memiliki tobat itu sendiri. hanya sebenarnya manusia itu tau arti tobat ini atau tidak. seperti yang bapak ceritakan di kelas, memang ada upacara pertobatan yang disebut ibadat tobat. disana kita mengakui dosa-dosa yang sekiranya kita lakukan dan mengakuinya di hadapan Tuhan melalui pastur yang kita hadap. lalu Tuhan memberikan penitensi(denda) melalui denda yang diberikan pastur berupa doa-doa atau lainnya sesuai dengan tingkat dosanya. setelah denda itu dijalankan, maka kembalilah kita ke awal seperti saat setelah dibabtis. suci tanpa dosa.dan pantas mengikuti perayaan suci seperti natal ataupun paskah (perayaan besarnya). pengakuan dosa dapat dilakukan kapan saja. jadi kita dapat mengakui dosa pun kapan saja.
    Reply
  112. Assalamu’alaikum wr. wb.
    Jangankan untuk taubat, seringkali manusia tidak mengakui kesalahan yang sudah ditunjukkan oleh orang lain.Mungkin penilaian ini subjektif, tapi saya sering melihat penyakit ‘selalu merasa benar’ tersebut pada orang tua yang sepatutnya lebih bijak karena kematangan umur dan pemikirannya. Namun, kutipan ayat yang Bapak cantumkan membuat saya berpikir betapa besar cinta Allah untuk kita sehingga Ia mengampuni sebesar apa pun kesalahan kita, asal kita mau bertaubat.
    Reply
  113. Asri Mulat Rahmawati
    08301244036
    Pend.Matematika Swadana 2008
    Assalamu’alaikum

    bertaubat,,sangat dekat dengan kita tapi kita jarang melakukannya. padahal kita sering melakukan kesalahan akan tetapi untuk bertaubat itu sangat sulit. padahal Alloh akan mengampuni dosa mereka jika mereka bertaubat.

    satu hal yang bisa kita ambil hikmah dari elegi ini, bahwa Alloh yang menciptakan dunia ini dan yang mempunyai kekkuatan tak tertandingi bisa mengampuni dosa hambanya jika mereka bertaubat, kenapa kita sering tidak memaafkan teman kita jika teman kita menyakiti kita??bukankah Alloh sudah mengajarkannya?
    Reply
  114. subhanallah..
    elegi ini sangat bagus untuk dipelajari. sebagai manusia tentunya kita tak akan pernah luput dari kesalahan. Maha Suci Allah yang telah memberikan jalan kepada kita untuk berbenah diri, yaitu lewat jalan taubatan nasuha,yaitu taubat yang sebenar- benarnya.
    semoga Allah menerima taubat kita semua..
    Amin YAA RABB..
    Reply
  115. ika mahanani
    08301244045
    pend. math swa '08
    pelajaran yang dapat saya petik dari elegi ini adalah: tidak ada kata terlambat untuk kita taubat karena ALLAH Maha pemaaf apalagi untuk kita yang benar-benar ingin taubat dan akan memperbaiki perbuatannya dikemudian hari.... taubat nasuha butuh keberanian dan tanggung jawab besar untuk bejanji akan memperbaiki dan tidak akan mengulangi perbuatannya.
    Reply
  116. Setiap yang dilakukan perlu dikirkan terlebih dahulu, karena “ Al jaza minjinsil ‘amal , bahwa balasan itu serupa dan selaras dengan amal yang kita perbuat. Juga perlu diketahui bahwa “ seseorang dihalangi rezekinya karena dosa yang ia lakukan.” (HR. Ibnu majah), sehingga esensinya memohon ampun kepada Alloh atas segala dosa yang dilakukan, baik disengaja maupun tidak, yang terang-terangan maupun yang tersembunyi. Dan sebenar-benar taubat dengan taubatan nasuha.
    Reply
  117. taubat???sebuah kata yang gampang di ucapkan namun sulit untuk di buktikan.
    jadi marilah kita bertaubat sebelum ajal menjemput kita.karena sesungguhnya Allah Maha Pengampun atas segala dosa yang telah kita perbuat.
    Reply
  118. Tutik Shahida" P mat Swa 08"March 2, 2011 7:19 PM
    TUTIK SHAHIDAYANTI
    08301244031
    P MAT "SWA 08"

    Aslmkm...
    Kehidupan dunia penuh dengan tipu daya. Sering kita melakukan kesalahan yang bahkan tidak kita sadari. Maka segeralah beristighfar, mohon ampun kepada Illahi, memohon dengan hati yang ikhlas.
    Perbanyaklah beristighfar... dalam jalanmu, dalam belajarmu, dalam bersepedamu, dalam kegiatanmu, bahkan dalam tidurmu.
    Selalu mengingat dan memohon ampun kepada Allah Yang Maha Pengampun.
    Semoga kita selalu di tunjukkan jalan yang lurus. amin..
    Wslmkm.....
    Reply
  119. Siti Rahayu
    08301244055
    Pend.Matematika

    Assalamu'alaikum

    Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, jadi pasti diantara kita pernah berbuat kesalahan terhadap keluarga dan kerabat bahkan terhadap Allah. Namun dengan segala rahmatnya, Allah selalu memberikan ampunan karena Allah Maha Penerima Taubat. Allah selalu menbentangkan tangan-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang ingin kembali kepada-Nya. Jadi tidak ada kata terlambat untuk bertaubat sealgi masih ada kesempatan..

    Wass....
    Reply
  120. Taubat merupakan cara kita mengevaluasi dan mensucikan diri dari kesalahan-kesalahan yang telah manusia lakukan. Taubatan nashuha merupakan sikap kita sebagai pengakuan atas dosa yang kita buat,lalu memohon ampun kepada Allah setulus-tulusnya bahwa kita memang salah dan berusaha tidak melakukan kesalahan atau dosa kembali. Namun, manusia tidak bisa langsung 100% menjadi manusia suci sesudah itu, karena masih banyak godaan dan bisa membuat kita melakukannya lagi. Tapi kita harus percaya pintu taubat akan terus terbuka.
    Reply
  121. Faidatul Hasanah
    P. Mat. R'08
    08301241036

    Mencuplik tulisan Pak Marsigit, 'Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".'

    Allah SWT Maha PengampuN, Maha Pemurah
    Maha Menyayangi hamba-hambaNya, tanpa terkecuali.
    hingga hambaNya yg telah melakukan dosa sekalipun, Ia masih mencintai kita karena Allah memberi kita kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki akhlak kita
    subhanallah...
    betapa Allah itu (selalu saja) amat sangat begitu baik kepada kita, hamba-hambaNya..
    dan kita, apa yg sudah kita (saya) lakukan???

    astaghfirullah....
    hanya diri yg dapat menjawabnya...
    astaghfirullahal'adziim..

    Rabbana dholamna anfusana
    wailamtaghfirlana watarhamna
    lanakuunanna minal khasiriin...
    aamiin...
    Reply
  122. ANITA MAYASARI
    08301244026
    PMATSWA 08
    Taubat mampu mendekatkan diri seorang hamba dengan Tuhannya, karena Allah menyukai orang yang taubat dan mensucikan diri.
    Reply
  123. Sungguh Allah itu maha Pengampun..
    Bahkan Ia masih mau mengampuni segala kesalahan hambanya..
    Tapi saya mau tanya pak, Saya suka mendengar istilah 'Dosa yang tak termaafkan'...
    Apakah dengan bertaubat, dosa-dosa yang tak termaafkan itu pun bisa dihapuskan???
    Misalnya dosa karena Syirik...
    Reply
  124. Janu Arlinwibowo
    08301241021
    Pendidikan Matematika UNY 2008
    Filsafat Pendidikan Matematika


    Istiqfar menjadi komponen utama dalam bertaubat, sebagai langkah awal dalam membenci berbuatan buruk yang lalu sempat dicintainya.
    Reply
  125. Budiono
    07301244032
    kelas P.Mat sub 08
    Filsafat Pend Mat
    Kamis, 13.00-14.40
    Assalamualikum...
    sungguh hati saya tergugah setelah memahami pengertian tobat nasuhah yang diutarakan transenden spiritual. seperti yang tertulis di dalam elegi ini bahwa "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya", sungguh berat dan butuh waktu lama menjalaninya, hanya niat yang sungguh-sungguh untuk mengawali ini semua, semoga saya menjadi bagian orang yang dapat menerapkannya...amien.
    Reply
  126. Ni Kadek Dianita
    08301241004
    P.Mat Sub 08

    Elegi Ritual Ikhlas II: Memahami makna Taubat dan bertobat Nasuhah.

    Setiap manusia selalu memiliki kesalahan baik secara disengaja atau tidak, baik kepada sesama, lingkungan atau Tuhan. Hal ini karena kita, manusia, merupakan makhluk yang tidak sempurna. Oleh karena itu, pertaubatan sesungguhnya dilakukan setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik karena sering kita bisa berpikiran jahat dalam satu detik atau bahkan sepersekian detik saja itu sudah merupakan sebuah kesalahan/dosa. Meski pada akhirnya kita tidak men=lakukannya, tapi jika sudah memikirkannya maka juga merupakan dosa.

    Tuhan Maha Pengampun akan selalu mengampuni kita, oleh karena itu kita tidak boleh ragu untuk memohon ampun. Selain itu, kita juga harus bisa saling memaafkan sesama karena kita adalah bagian dari Tuhan sendiri.

    Terima kasih.
    Reply
  127. setelah membaca elegi ini saya merasa dosa saya sangatlah banyak dan tak terhitung jumlahnya dan seringkali setelah saya sadar saya berdosa saya tidak langsung beristighfar.....Astaghfirullohal'adzim.... terima kasih atsa eleginya yang sangat menggugah hati pembacanya. inilah salah satu bentuk tolong menolong dalam kebaikan.
    Reply
  128. Terkadang kesalahan kita yang -mendzolimi diri sendiri- sering terlupakan. Terlebih lupa lagi (sering sekali saya-mungkin kita- melupakan)adalah mendzolimi Allah.
    Kita seringnya menuntut segala yang kita inginkan, gusar ketika doa kita tidak dikabulkan, dan sedih jika mendapat 'ujian'. Pernahkan kita tengok kembali ke dalam diri bahwa kita sudah sering memenuhi hak Allah?
    Mendengar panggilanNya saja sering sekali kita abaikan....ya Rabb,,semoga masih banyak jalan untuk kami..memenuhi kembali hakMu...
    terima kasih banyak pak Marsigit, elegi ini sangat dalam rasanya jika direfleksikan...
    semoga ke depan, keistiqomahan itu ada..amin..
    Reply
  129. Niluh Sulistyani (08301241029/ P.Mat Sub'08)

    Tobat merupakan jalan menuju kuikhlasan, karena dalam bertobat membutukhan keikhlasan.
    Bertobat berasal dari hati kita. Tobat sesungguhnya adalah bertobat dengan kerendahan hati, ikhlas, dengan menyesali segala dosa yang telah kita peerbuat dan berjani tidak akan mengulanginya.
    Tuhan mohon pengampun,
    Adalah lebih baik jika manusia berani bertobat, dari pada terus memendam dosa karena malu ataas perbuatan kita....
    Reply
  130. Vicki Purnama
    07301244017
    P.Matematika Swa C
    Filsafat P.Matematika
    Kamis, pukul 13.00-14.40

    Penanggapan terhadap elegi ini, Saya hanya berfikir bahwa kita berusaha menjalani sesuatu yang sesuai dengan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA, maka mudah-mudahan segala tobat yang kita lakukan diterima oleh-NYA..Amin
    Reply
  131. penyesalan penyesalan penyesalan pastilah akan menghadap pada kita,kadang manusia hanya memikirkan duniawi,kepuasan sesaaat astaghfirullah,Ya Rab ampunilah dosa hamba Mu ini semoga diakhir kelak nanti penyesalan dr perbuatan zhalim tidak terlalu berat.Yab Rab hanya kepadaMu kami meminta ampun.
    Muhammad Aziz (08301241007 )
    Reply
  132. aslkm,,,

    manusia memang tidak ada yang sempurna, maka kita harus selalu memohon ampun kepadaNya...dalam elegi ini mengajarkan kepada kita mengenai taubat, diawali dengan meminta maaf kepada orang yang kita kenai salah, selanjutnya mohon ampun kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan tidak mengulangi kesalahannya...semoga kita termasuk hambaNya yang selalu ingat kepadaNya..amin
    Reply
  133. Endra Ari Prabawa
    07301244071
    Filsafat Pendidikan Matematika

    Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, Tuhan mengkaruniakan hati dan pikiran kepda manusia agar manusia menjadi bijaksana dalam mengelolanya sebagai khalifah di muka bubumi, oleh sebab itu, manusia harus selalu bersikap ikhlas, karena semua ini hanyalah milik-Nya. Tiada yang kekal abadi di dunia ini kecuali hanyalah Dia Yang Maha Pencipta.

    Taubat adalah jalan menuju keikhlasan, karena dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat, manusia akan dibersihkan hatinya oleh Tuhan,sehingga manusia dapat selalu berperilaku bijaksana pada setiap perbuatannya di dunia sebagai perwujudan tawakal beribadah kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang Maha Menguasai akan segala sesuatu.
    Reply
  134. assalam
    seperti kata ustaku,beliau adalah pak aminun(mengajar kitab fathul mu'in.Yang berbunyi "sa gede-gedene dosa,lewih gede pangapurane gusti alloh.Jadi sebagai manusia kita senantiasa intropeksi diri dan selalu bersukur kepadanya.robbana atina fiddunya khasanah wafil akhiroti khasana waqina 'adza bannar.Ami......n.
    wassalam
    Reply
  135. This comment has been removed by the author.
    Reply
  136. assalamu'alaikum

    manusia memang tempat salah dan khilaf. oleh karena itu, setelah melakukan kesalahan bergegaslah bertaubat. sesungguhnya taubat itu lebih sulit dari yang di bayangkan, tetapi mudah jika kita memiliki niat yg ikhlas.
    dan yg terpenting, janganlah pernah takut untuk melakukan taubat nashuha.

    PMAT R 08
    Reply
  137. Syarat untuk taubat nasuha adalah niat disertai hati yang benar-benar ikhlas untuk menjadi orang yang lebih baik dan tentunya berniat untuk tidak akan pernah lagi mengulangi perbuatan dosanya.
    Reply
  138. Ass...
    Manusia Hidup di dunia ini pasti punya banyak kesalahan baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Supaya terhindar dari segala dosa manusia haruslah selalu memohon ampunan kepada Allah SWT dengan cara bertaubat. Taubat yang dilakukan hatuslah dilakukan dengan tulus ikhlas dan taubat yang sebenar-benarnta atau sering dikenal dengan toubatan nasuha. Mudah-mudahan Allah akan mengampuni dosa kita semua. Amin
    Reply
  139. Assalamualaikum....

    menurut saya ini merupakan Elegi yang paling menyentuh dari Elegi-Elegi yang lain...,karena ketika membahas masalah taubat maka dosa-dosa yang telah terjadi akan secara spontan diputar dalam ingatan saya..Elegi ini mengingatkan saya pada dosa-dosa yang pernah saya lakukan sebelumnya.
    Astagfirullah.....
    Maha suci Allah....
    Allah menyediakan wadah untuk kita ketika sudah terlanjur berbuat salah kepada Nya yaitu TAUBAT,
    Minta maaf adalah cara yang dianjurkan oleh Allah ketika kita berbuat salah sesama manusia.....
    Allah tahu bahwa manusia tidak akan pernah terlepas dari salah dan khilaf sehingga manusia diseru untuk selalu beristigfar dan bertaubat....
    Reply
  140. astaghfirullah hal'adzim...,,saya benar-benar merasa tersentuh setelah membaca elegi ini,,
    Ya ALLAh ya tuhanku,,,ampunilah segala dosa-dosa yang telah aku lakukan selama ini,,begitu banyak kesalahan yang telah aku lakukan baik dengan sengaja maupun tidak disenganja,,hanya kepadamulah aku memohon ampun..
    Reply
  141. memang benar manusia adalah tempatnya salah dan dosa...namun setiap kita melakukan kesalahan hendaklah segera bertaubat.Karena ALLAH menyukai orang yang bertaubat.
    Reply
  142. Semua hal negatif dalam hidup ini adalah peluang untuk melakukan taubatan nasuha...jadi jangan bersedih hati atas dosa-dosa yang telah kita perbuat dimasa lalu karena Allah maha pengampun. Jika kita berdoa, banyak beristigfar dan berjanji takkan mengulangi perbuatan yang sama Insya Allah Allah akan mengampuni dosa-dosa kita...
    Subhanallh....
    Reply
  143. apabila melakukan kesalahan maka bergegaslah untuk bertaubat.,!!bertaubat karena AALoh.
    Reply
  144. Ria Intan Permatasari
    08301241017
    P. Matematika Sub 08


    menurut saya yang paling penting dalam taubat adaalh niat,,
    niat inilah yang menentukan kualitas taubat kita.
    niat untuk memperbaiki segala kesalahan. dan menebus semua kesalahan.
    Reply
  145. Hablumminalloh wa hamblumminannas.Manusia itu berhubungan dengan Alloh dan sesama manusia pasti mempunyai noda. Karena kesempurnaan hanya milik Alloh.Dalam bertaubat juga harus dilakukan dengan taubatan nasuha.Baik dengan sesama manusia maupun dengan Alloh Azza Wajalla.Alloh tidak menyukai insan yang berputus asa, karena sejelek-jeleknya insan ialah mereka yang berputus asa dari rahmat-Nya.
    Reply
  146. Eko Setio P.W
    P.MAT SWA 08 (08301244018)


    Taubatan nasuha, sering kali kita sudah menyesali akan dosa yang kita lakukan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, namun kita juga sering lupa akan janji itu dan terjerembak dalam dosa yang sama, itulah manusia.
    Oleh karenanya dalam taubatan nasuha diperlukan kemantapan akan niat, kita harus bersungguh-sungguh untuk berubah kearah yang lebih baik dg tidak mengulangi dosa yang sama.
    Reply
  147. Meita Fitrianawati
    08301244015
    P.Mat Swa 08

    ada sebuah pepatah bahwa ketika orang jatuh pada lubang yang sama adalah konyol..
    begitu juga manusia ketika seseorang tersebut melakukan dosa yang sama,,kita tidak sering menyadari ketika sudah taubat tetapi melakukan dosa yang sama
    tak cukup kita menyesali dosa yang telah kita perbuat akan tetapi kita tidak mengulangi dosa tersebut..
    semoga kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat nasuha dan meminta maaf kepada orang yang telah kita lakukan kesalahan,,,
    Reply
  148. wahyu prihantoro
    08301244042
    pend matematika

    dalam bertaubat hendaklah dilandasi dengan niat yang ikhlas dan berkomitmen untuk tidak mengulangi dosa yang pernah di lakukan..
    Reply
  149. seperti yang tertulis dalam elegi ini, setiap manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Namun sebagai makhluk ciptaan Allah yang nantinya akan kembali kepada-Nya, tidaklah baik jika kita menghadap dalam keadaan yang hina maka marilah bertaubat. "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (surat Al-Baqarah: 22)
    Reply
  150. Allah selalu menerima taubat manusia ciptaannya, yaitu taubat yang benar-benar taubat (taubat nasuha).. dan kita tidak boleh berputus asa seperti, "Ah, Allah pasti tidak akan mengampuniku, aku sudah terlalu banyak dosa." ini adalah pernyataan salah, karena kalau kita benar-benar bertaubat, pasti Allah akan menerimanya. Begitu juga sebaliknya
    Reply
  151. Begitu pula sebaliknya, kita tidak boleh berpendapat, "Sekali-kali boleh lah berbuat dosa, pasti Allah akan mengampuni. Allah kan Maha Pengampun." Ini adalah sebuah contoh sikap sombong yang tidak boleh dilakukan.
    (Maaf Pak komentarnya terpotong, tidak sengaja tadi)
    Reply
  152. Taubat Nasuha merupakan hal yang mungkin sulit untuk dilakukan, tapi sebenarnya jika kita mau melakukan thobat yang su gguh-sungguh, dosa kita akan diampuni oleh Tuhan…Thobat bisa kita lakukan dimana saja dan kapan saja….salah satu yang bisa dilakukan yaitu dengan berdzikir, dengan banyak dzikir, maka dosa kita bisa terhapus sedikit demi sedikit…
    Reply
  153. (Nevi Narendrati/p mat swadana 2008)
    Ass.wr.wb.
    Dari kutipan di atas:
    Amr bin Ala pernah mengatakan: "Taubat Nasuha adalah apabila kamu membenci perbuatan dosa sebagaimana kamu pernah mencintainya".
    Nabi Muhammad SAW bersabda:”Bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, karena sesungguhnya aku selalu bertaubat kepada-Nya tiap hari seratus kali” (H.R. Bukhari dan Muslim)

    Tak ada satu pun hal yang lepas dari kehendak Allah. Dengan segala keterbatasan manusia, kita tak akan bisa luput dari dosa.
    Nabi Muhammad SAW seorang yang begitu sempurna dan sebagai suri tauladan kita saja selalu bertaubat kepada Allah setiap harinya, terlebih kita, makhluk yang sangat jauh dari sempurna. Jadi, mari perbanyak mengucap istighfar memohon ampun kepada Allah, dan selalu berusaha untuk menggapai taubat nasuha. Amien.
    Wass.wr.wb.
    Reply
  154. Wisnuningtyas Wirani
    08301241011
    P. Mat Sub 08

    Tidak mudah untuk menyadarkan diri melakukan tobat nasuha. Harus ada dorongan dari diri sendiri, kesadaran, dan keihklasan untuk bertobat. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat. Lebih cepat lebih baik. Allah pasti akan mengampuni dosa umat-Nya jika ia lekas bertobat, karena hanya Ia lah Dzat Yang Maha Pengampun. Semoga dengan membaca elegi ini kita semua memiliki kesadaran dalam diri untuk memulai bertobat. Aamiin.
    Reply
  155. Assalamu'alaikum.
    Menurut saya, bertaubat adalah meminta ma'af dengan bersungguh-sungguh kepada Alloh atas dosa besar yang pernah dilakukan semasa hidupnya dan berjanji untuk tidak meelakukakannya. Kerena sesungguhnya Alloh Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ia akan mema'afkan dosa hambanya sekalipun itu dosa besar kepada siapa saja yang Ia kehendaki.
    Reply
  156. Allah SWT membuka lebar-lebar pintu taubat, walaupun dosa hambaNya sangat besar, sebesar langit dan bumi beserta isinya, tetapi pengampunan Allah SWT lebih besar luas. Allah SWT akan tetap mengampuni dosa-dosa manusia walaupun mereka sering menyakiti Allah SWT, tetapi Allah SWT tidak pernah menutup pintu taubat-Nya, sampai pendosa mau kembali bertaubat pada-Nya. . .
    Seperti hadist berikut ini: “ketika engkau masuk waktu pagi, janganlah engkau menunda sampai sore, manakala sudah memasuki waktu sore janganlah engkau menunggu waktu pagi”. .
    Taubat nasuhah yaitu tobat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya ampunan, akan tetapi derajat orang yang bertaubat atas dosa-dosa yang pernah dilakukan dengan penuh penyesalan yang sangat dalam, serta tidak ada keinginan untuk mengulanginya lagi...
    Reply
  157. Kiki Dhiwantami
    P mat swa 08
    08301244033

    tak satupun manusia luput dari dosa, selalu memohon ampun kepada Allah agar senantiasa dijauhkan dari berbagai godaan. Dosa yang beraneka macamnya dan dapat terjadi dimanapun, kapan pun tak mungkin lepas mengiringi manusia. Untuk itu segera bertaubat jika melakukan kesalahan, membaca Istighfar adalah bentuk dari taubat pula, namun jika dosa itu mungkin besar, bertaubat nasuha adalah solusinya, tak ada kata terlambat untuk bertaubat. Mungkin sulit untuk di aplikasikan, namun sebagai manusia sebaiknya berusaha dan berusaha serta selalu memohon ampun Allah SWT. Mudah-mudahan dapat dijadikan renungan. Amien.
    Reply
  158. tak ada manusia yang sempurna, pasti ada salahnya. selagi kita masih bisa menghirup udara dunia dan di beri kesempatan maka tak ada salahnya kita merenungkan dosa-dosa apa yang telah kita perbuat dan segera mohon ampun kepada Alloh, sebelum kesempatan itu hilang. Alloh Maha Pengampun.
    Reply
  159. disela ruang dan waktu ada yang namanya godaan dan disetiap ruang dan waktu ada yang namanya dosa saat kita tidak mampu menahan diri godaan yang buruk jadi berusahalah untuk bertaubat.
    Reply
  160. suci(09305144045)
    matswa'09

    seperti yang dikatakan oleh Ustad M. Alaika Salamulloh bahwa cara bertobat yang paling mudah adalah istighfar.
    Rasulullah bersabda : siapa yang meminta ampun pada Allah tiap habis sembahyang yaitu membaca istighfar 3X, maka akan diampuni semua dosa-dosanya meskipun ia telah lari dari perang jihad fisabilillah.(H.R.Ibnu Assunni n Abu Ya'la)
    Reply
  161. NADZIFAH AJENG DANIYATI
    11709251036
    P. Mat C PPs UNY

    Allah Maha Pengampun. Dosa sebesar apapun insya Allah di ampuniNya jika kita benar- benar ingin bertaubat dan berjanji tidak akan mengilanginya lagi.
    Reply
  162. NAMA: YENI RAHMAWATI ES
    NIM : 11709251031
    P.MAT
    bayi (manusia) yg baru dlahirkan keluar dalam keadaan suci, suci dari dosa.Dalam pertumbuhannya dari masa kanak-kanak sampai tua,manusia tak luput dari yang namanya dosa/kesalahan baik terhadap SANG PENCIPTA maupun kediri sendiri dan orang lain.manusia diberi kelebihan untuk menggunakan akal pikiran serta hati dalam bertingkah laku.ketika kita tersadar bahwa kita telah melakukan kesalahan bersegeralah memohon ampunan-Nya.Allah Maha Pengampun dan Maha Mendengar,jikalau kita benar-benar bertaubat kepada-Nya, Allah akan membuka lebar-lebar pintu maaf-Nya.jadi kita sebagai manusia yang sering berbuat kesalahan sering-seringlah bertaubatlah kepada Allah sebagai yang Nabi Muhammad SAW contohkan bertaubat seratus kali dalam sehari.
    Reply
  163. Manusia memang tempatnya salah dan dosa. Sudah seharusnya kita bertaubat nasuha atas kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan. Saya sependapat dengan mb'tri wijayanti yang mengatakan bahwa taubat adalah hal yang abstrak, hanya Alloh dan dirinya sendiri yang tahu apakah seseorang itu memang benar-benar bertaubat atau belum. Dan pantaslah jika kita sebagai insan-Nya untuk bersyukur Alhamdulillah jika kita masih diberi kesempatan untuk bertaubat mengakui dosa-dosa kita. Dengan segala ke-Rahman-an dan ke-Rahim-an Alloh yang mau mengampuni dosa kita yang begitu amat besar. Semoga Alloh senantiasa memberikan kita hidayah dan petunjuk agar kita menjadi orang yang beriman dan bertakwa pada-Nya. Amiin.
    Reply
  164. Elegi Ritual Ikhlas II: Memahami Makna Taubat dan Bertaubat Nasuhah Oleh Marsigit

    Refleksi Filsafat oleh : Sri Subekti PM A (11709251021)

    Aspek Ontologi:
    Manusia tidak akan lepas dari dosa dan salah maka perlu bertaubat yaitu kembali kepada Allah setelah melakukan kesalahan dan dosa
    Taubat nasuhah yaitu tobat yang sebenarnya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang slah dan dosa tersebut

    aspek Epistemologi:
    1. Dengan memohon ampun kepada Allah dengan banyak membaca istighfar dan jika kesalahan itu terhadap orang lain maka harus meminta maaf kepada orang tersebut
    2. meninggalkan perbuatan dosa dan salah tersebut
    3. Berjanji untuk tidak mengulang perbuatan tersebut

    Aspek Aksiologi:
    Kita percaya bahwa Allah maha pengampun , maka jika kita berbuat salah dan dosa segeralah mohon ampun dan bertaubat nasuhah yaitu taubat yang sebenarnya
    Reply
  165. Abul walid PM C 11709259003
    Adab berfilsafat
    Sungguh Allah maha penerima taubat bagi hamba-hambanya yang mau kembali kepada-Nya.
    Dalam kehipan ini banyak ditemukan teman-teman kita yang putus asa dalam pencapaian ridho Nya. beberapa kasus tentunya sering di ekspos dimedia masa tentang keputus asaan dalam menjalani kehidupan, dan banyak lagi tentunya yang belum terekspos. Sedikit argumen yang dapat saya sampaikan, dan ini mungkin sebuah spekulasi yang mungkin bisa diterima kebenarannya, "Tidak ada alasan untuk kita berputus asa karena dalam ruang dan waktu dan dalam yang ada dan yang mungkin ada selau pintu taubat terbuka untuk kita bisa kembali kepada Nya. Astaghfirullahul'azim. Astaghfirullahul'azim Astaghfirullahul'azim Innahu Huwal Ghafururrahim... Amin.
    Reply
  166. Memang disadari atau tidak,, manusia adalah makhluk lemah yang penuh dengan salah dan dosa.. untung saja Allah Maha penerima Taubat, Dosa apapun akan diampuni oleh Alloh selain dosa syirik, selama Hamba itu mau untuk bertaubat,, mengakui atas kesalahanya dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan itu kembali... tapi hal yang paling sulit adalah manusia tidak sadar kalau selama ini ia melakukan kesalahan dan dosa,,, bagaimana kalau kita lihat kemaksiatan dan kejahatan yang terjadi sekarang?? sudah jelas ketahuan salah,, tapi kok ya masih saja mengaku benar... apa itu memang sudah menjadi watak bagi manusia kalau ia selalu melakukan kebenaran meski itu salah di mata manusia, apalagi dihadapan Allah?? Smoga kita termasuk hamba yang senantiasa mendapatkan maghfirohNya.... Astaghfirullohal'adzim.....
    Reply
  167. Muhamad Farhan
    PMAt C (11709251034)


    mengenal keburukan untuk menjauhkan diri darinya dan mengenal kebaikan untuk kita semakin bersahabat dengannya. manusia adalah makhluq yang dho'if (lemah) dalam segala sisi sehingga tidak ada manusia yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekhilafan. Namun secara fitrohnya manusia, ia akan berusaha menutupi kekurangannya dengan mengiringi setiap keburukannya dengan kebaikan-kebaikan karena sebaik-baik manusia yang melakukan kesalahan adalah yang segera bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan tersebut dan mengiringinya dengan kebaikan sehingga predikat taubat nasuhah dapat kita raih dan Allah akan mengampuni dosa-dosa disebabkan oleh komitment kita untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat (taubtan Nasuhah)..
    Semoga kita menjadi hamba-hamba yang taat dan hamba-hamba yang selalu membenahi diri dengan kebaikan amal sholeh kita.. Aamiin..
    Reply
  168. Satriawan (11709251035) PM A

    Aspek Ontologi
    Taubat nasuha adalah adalah taubat yang sesungguhnya yaitu sebuah sikap penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan dan berjanji dengan sungguh-sungguh untuk tidak dilakukan serta terbukti dengan tindakan memperbaiki diri dan menjauhi maksiat/dosa-dosa dahulu.

    Aspek Epistemelogi
    Taubat dapat dilakukan dengan penyadaran yang sungguh-sungguh bahwa kita sebagai manusia adalah tempat alfa. Sehingga terkadang tanpa sadar kita terlena dalam kubangan dosa. Saat kesadaran muncul maka kita harus segera beristighfar dan menghentikan perbuatan dosa.

    Aspek Aksiologi
    Dengan selalu menghadirkan sikap taubat, maka kita akan menjadi manusia yang selalu berhati-hati dalam bersikap. Selain itu taubat juga akan membuat kita lebih bersabar dan tawakal serta selalu bersemangat menjemput rakhamtNya.
    Reply
  169. Ummi Aisyah
    11709251049
    PM A PPS UNY

    Aspek Ontologi
    Dari Anas bin Malik ra. berkata : Aku mendengar Rasulullah saw bersabda”Allah swt berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan ampuni apa yang telah kamu lakukan , Aku tidak peduli. Wahai anak Adam jika dosa – dosamu setinggi awan dilangit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatupun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula” Hadist ini mengabarkan betapa Allah Maha Pengasih dan penyayang terhadap hamba-Nya . Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat: 133, "Bersegaralah kepada ampunan dari tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampunan terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."

    Aspek Estimologi
    Adapun taubat yang diterima Allah SWT adalah taubat Nasuha dengan syarat : bertaubat dari dosa yang diperbuatnya saat ini dan menyesali dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan brejanji untuk tidak melakukannya lagi di masa medatang. Apabila dosa atau kesalahan tersebut terhadap bani Adam (sesama manusia), maka caranya adalah dengan meminta maaf kepadanya.

    Aspek Aksiologi
    Dengan taubat akan menambah kecintaan dan kedekatan seorang hamba dengan Tuhannya karena sesungguhnya Allah sangat mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firmanya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
    Reply
  170. Aleksius Madu
    11709251023
    PMat B.
    Taubat adalah hal dimana kita kembali kepada hal yang benar setelah kita melakukan hal yang tidak benar baik dimata sesama maupun di mata Tuhan. Butuh kerelaah hati untuk bertobat dan kembali ke jalanNya. Sesungguhnya Tuhan akan menerima kita dengan Ikhlas kalau kita ikhlas untuk kembali kepadaNya. yang menjadi pertanyaan, apakah kita siap untuk melepaskan segala sesuatu yang berbau duniawi dan mencari sesuatu yang beraroma surgawi dengan kembali ke jalanNya? jawabannya tergantung kita sendiri. Semoga kita kembali kepada kebesaran KasihNYa..... Trimakasih.
    Reply
  171. Curie Putri H
    11709251024
    Kelas C
    Assalamualaikum wr.wb.
    MAnusia tak lepas dari segala kesalahan dan dosa. Baik itu kesalahan dan dosa kecil maupun dosa besar. Namun Allah Maha Pengampun dan selalu memberi kesempatan kepada hambaNya yang benar-benar ingin kembali ke jalanNya, yaitu dengan bertaubat-taubat nasuha. Taubat nasuha adalah taubat yang semurni-murninya dari hati,menyesali apa yang sudah diperbuatnya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Tapi jangan sekedar bicara saja kalau ya saya bertaubat, saya berjanji dalam hati tidak akan melakukannya lgi, sy menyesali semua perbuatan yg telah saya lakukan. Hal yang seperti itu bukan taubat namanya, karena jika seperti itu dikatakan taubat alangkah mudahnya taubat itu. Taubat harus benar-benar diwujudkan dengan tindakan yang nyata bukan hanya ucapan lisan saja.

    Terimakasih
    Wassalamualaikum wr.wb
    Reply
  172. Sumarno
    NIM 11709251028
    P MAT Kelas A 2011

    Sesungguhnya tidak satu manusia pun di alam ini yang terbebas dari dosa walaupun kecil. Namun demikian Allah swt dengan rahmatnya kepada hamba-hamba-Nya selalu memberikan kepada mereka yang berbuat dosa kesempatan untuk bertaubat dari segala dosa dan kesalahan. Allah selalu membukakan pintu taubat-Nya bagi hamba-hamba-Nya yang mau bertaubat selama ruhnya belum berada di kerongkongan atau matahari terbit dari barat.
    Tentunya taubat seorang yang berdosa hendaklah dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh bukan bertaubat kemudian dengan mudahnya dia mengulangi lagi perbuatan maksiatnya. Inilah yang disebut dengan Taubat Nashuha artinya taubat yang sebenar-benarnya, murni dan tulus, sebagaimana firman Allah swt,”Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At Tahrim : 8)
    Dosa yang dilakukan seorang manusia baik yang terkait dengan Allah swt, seperti : tidak menjalankan perintah-perintah-Nya ataupun dosa yang terkait dengan manusia lainnya, seperti : mencuri harta bendanya dan lainnya, menuntutnya untuk melakukan taubat agar Allah swt memberikan ampunan kepadanya dan manusia yang dizhalimi tersebut memberikan pemaafan kepadanya.
    Cara-cara melakukan taubat nashuha :
    1. Meninggalkan kemaksiataan yang dilakukannya.
    2. Menyesali perbuatannya.
    3. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi lagi selama-lamanya.
    4. Jika terkait dengan hak-hak orang lain maka hendaklah ia mengembalikannya kepada yang memilikinya.
    Reply
  173. 11709251036
    Kelas B P_Matematika 2011

    Seorang mukmin akan menyadari statusnya sebagai hamba Allah, jika ia merasa tidak memiliki dosa dan enggan bertaubat, Karena sadar akan banyaknya dosa dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah adalah salah satu bentuk penghambaan. Allah yang maha Tinggi, Allah yang maha penolong, Allah Maha rahman dan Rahim, Allah yang memberikan Rezeki, Allah maha pemberi ampunan yang ampunanya seluas langit dan bumi yang di berikan kepada kepada hamba-hambanya yang mau bertaubat kepadanya dengan ikhlas dan mengharapkan ampunannya dan Allah yang maha segala-galanya. Taubat adalah amalan yang sangat di cintai oleh Allah terhadap hambanya yang telah melakukan kesalahan dan dosa. “Sungguh, Allah meluaskan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di siang hari. Dan Allah meluaskan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat dari hamba yang bermaksiat di malam hari” (HR. Muslim no.7165). Marilah kita segera bertaubat sebelum nyawa sudah sampai di kerongkongan Itulah batas waktu terakhir yang Allah ‘azza wa Jalla tidak menerima lagi taubat hamba-Nya.
    Reply
  174. RAEKHA AZKA (11709251037)
    PPs PMAT C

    Manusia hidup tidaklah sempurna, pastilah ada saja hal yang masih kurang baik atau berbuat dosa. Agar manusia bisa kembali fitrah maka haruslah menghapus dosa-dosanya yaitu dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat atau taubatan nasuhah. Hanya dengan inilah manusia bisa kembali fitrah.
    Allah maha pengampun maka bertaubatlah karena Allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Yakinlah bahwa taubat kita diterima dan sebaik-baiknya orang bertaubat adalah orang yang tidak mengulangi kesalahannya.
    Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (Al-Baqarah: 222).
    Dari ayat diatas mengandung makna bahwa taubat juga merupakan sarana agar kita semakin mendekatkan diri kepada Allah. Dan taubat merupakan bagian dari iman kita. Taubat pula merupakan sarana menjauhkan dari kesombongan karena taubat adalah menyadari kesalahan dan mohon ampun atas kesalahan itu.
    Marilah kita selalu merenungi atas setiap kesalahan yang kita lakukan dan mohon ampun. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang di Ridhai Allah SWT. Aamiin.
    Reply
  175. Ahmad Nasrullah (11709251025)
    Assalamualaikum.wrwb.

    Taubat nasuha adalah sebaik-baik taubat bagi orang yang ingin selamat di dunia dan di akhirat. Mengucapkan istigfar adalah bentuk terkecil dari taubat. Mengucapkan istigfar langsung dan menyadari kesalahan ketika melakukan kejahatan dan berjanji tidak mengulanginya lagi.

    "Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan[369] dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar." (QS. Annisa :146).
    Reply
  176. Mira Marlina Pmat B 11709251020

    Subhanallah…
    Allah yang Maha Penyayang, Yang Maha Tahu akan sifat manusia yang tidak luput dari perbuatan salah/dosa memberikan janji berupa ampunan dengan jalan tobat yang sungguh-sungguh. Taubat secara lisan, hati dan perbuatan. Taubat dengan sungguh-sungguh menyesal dan ikhlas karena Allah untuk berusaha tidak lagi mengulangi perbuatan salah yang sama. Apabila terkait dengan dengan hak-hak orang lain maka hendaklah mengembalikannya kepada yang memilikinya. Kemudian, menghiasi diri dengan perbuatan baik. “sesungguhnya perbuatan baik itu menghapus (dosa) perbuatan yang buruk.” (Hud:114).

    Indahnya lagi, taubat nasuha yang Allah jadikan jalan untuk menggapai cinta Allah. Sebagaimana firmaNya dalam surat Al-Baqarah: 222, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." Maka merugilah orang-orang yang tidak bersegara menuju ampuanan Allah yang luas.
    Astaghfirullaahal’azhiim..........
    Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadhdhaalimiin.
    Reply
  177. Komentar Elegi Ritual Ikhlas 2 : memahami makna taubat dan taubatan nasuha
    M. Syawahid
    NIM : 11709251032
    Pps UNY Pend. MTK kelas C 2011

    Tangisan bayi yang baru lahir menunjukkan bahwa betapa besar tantangan yang ada di dunia ini yang jauh berbeda dengan kehidupan dirahim sampai-sampai ia mengeluarkan tangisan yang tidak pernah diajarkan sebelumnya. Manusia terlahir dengan membawa sifat salah dan lupa. Maka seperti motor yang dipakai setiap hari membutuhkan pembersih atau service mesin begitu juga dengan manusia yang membutuhkan penyuci jiwa. Hal ini bisa dilakukan dengan taubat. Taubat berasal dari kata thaba-yatubu-taubatan yang artinya kembali. Kembali disini maksudnya adalah kembali kepada kesucian jiwa untuk tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan dengan kesadaran penuh untuk tidak melakukannya lagi. Dan perlu diingat bahwa allah bersifat maha pengasih dan maha penyayang yang mengampuni setiap dosa jika seorang hamba benar-benar dalam taubat yang sebenarnya.
    Reply
  178. Kita tidak akan pernah benar-benar tau seberapa banyak dosa yang telah kita tumpuk, dan kita juga sering tidak menyadari bahwa yang telah kita lakukan adalah sebuah dosa kecuali kita telah memiliki pengetahuan akan hal tersebut. Maka perlu untuk terus banyak belajar dan mencari tau apa-apa saja yang menyebabkan kita berdosa. Dan kita perlu untuk peka terhadap apa yang telah kita lakukan dan jangan menunda untuk beristighfar atas kesalahan yang kita lakukan. Hanya Alloh yang tau seberapa sungguh kah kita menghindari dosa dan bertaubat akan dosa yang telah kita lakukan. Semoga Alloh Yang Maha Pengasih lagi Maha Pengampun senantiasa membukakan pintu maafNya bagi kita semua. amin.
    Reply
  179. Muhammad Istiqlal (S2 Pmat C)
    11709251041

    Taubat adalah sebuah ‘keinginan’, kegandrungan, kebutuhan akan Allah, maupun segala yang dapat membuat kita lebih mengenal-Nya. Oleh karena itu, landasan taubat adalah mencari Allah, mencari kesejatian, mencari hakikat kehidupan ini. Orang bisa saja mengucap istighfar ribuan kali sehari, tapi sama sekali tidak bertaubat.
    Orang bisa zikir ribuan kali, dengan niat supaya cerdas, supaya sakti, supaya bisa mengobati, supaya karir bagus, supaya lulus ujian, macam-macam. Rajin shalat malam, supaya berwajah cerah dan cantik. Rajin puasa, supaya sehat, supaya tidak gemuk. Di mana Allahnya? Mungkin Allah kita tempatkan nomor dua atau tiga.
    Maka dari itu, pertama sekali, kita murnikan niat kita dahulu. Kita niatkan semuanya hanya untuk kembali kepada-Nya (taubat), supaya semakin diberi-Nya petunjuk bagaimana taubat yang benar itu. Supaya diajari-Nya hakikat kehidupan ini.
    Reply
  180. Syukrul Hamdi (11709251029) P. Mat C

    Taubat adalah sebuah perbuatan yang dilakukan agar kesalahan yang terdahulu atau yang sudah dilakukan diampuni oleh yang maha kuasa. Setiap makhluk yang bersalah memiliki kesempatan yang sama untuk melakukan taubat. Taubat menjadi sebuah bukti akan sifat tuhan yang sejatinya maha rahman dan rohim atas segala hambanya. Sedangkan taubat nasuha adalah taubat yang sungguh-sungguh dan dilakukan secara tersadar dengan hati yang benar-benar suci dan tak ternodai. Taubat nasuha dilakukan untuk memohon ampun atas segala dosa yang telah dilakukan dan berjanji denga sepenuh hati untuk tidak mengulanginya lagi. Setinggi dan sebesar apapun dosa manusia pada akhirnya akan diampuni pula oleh Allah SWT ketika ia bertaubat dan tidak mengulanginya kembali.
    Reply
  181. Assalamu’alaikum Guru Pikiranku
    Elegi yang luar biasa, saya sangat salut dengan perjuangan Bapak, benar-benar bisa menjadi sarana dakwah. Manusia tidak pernah terlepas dari dosa, karena imannya kadang naik kadang turun, tidak seperti imannya para nabi naik terus, imannya malaikat tetap, dan imannya syetan selalu turun. Adakalanya iman manusia dipengaruhi oleh lingkungannya, kalau lingkungan religious cenderung iman itu terawatt dan bahkan bisa meningkat, tapi kalau lingkungannya kurang religious, materialis, hedonis, iman cenderung terombang ambing bahkan cenderung turun. Perlu pemahaman agama yang baik untuk mengetahui apakan yang dilakukan mengandung unsure dosa atau tidak. Untuk menghindari perasaan tak berdosa (kadang tak sadar kita melakukan dosa), Rosulullah menganjurkan kita untuk selalu membaca istighfar minimal 100x perhari, harapannya agar kita terhindar dari melakukan dosa atau tidak sengaja melakukan dosa pada Allah mudah-mudahan diampuni. Taubat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang mendapat hidayah, karena dia begitu gigih ingin menghindari diri dari berbuat dosa. Dosa ada macam, yaitu dosa pada makhluk dan dosa pada Allah. Dosa pada makhluk harus diselesaikan dengan makhluk dengan cara meminta ma’af dan mengembalikan haknya. Dosa ada Allah, jikalau dosa itu kecil bisa diikuti dengan terus beristigfar, lain halnya dengan dosa besar, jalan keluarnya adalah dengan Taubatan Nasuhah. Taubat nasuha yaitu mengakui/menyadari kesalahan, menyesali perbuatan, berjanji untuk tidak mengulangi lagi, mengganti dengan terus berbuat baik. Allah Maha Pengampun, Allah akan mengampini dosa manusia kecuali manusia yang mati dalam kekafiran (kemusyrikan). Semoga Allah menggolongkan kita menjadi hamba yang terampuni, dan selalu dituntun untuk selalu berbuat baik. Amin.
    Reply
  182. HUSNUL LAILI (P.MAT B)
    11709251003

    Taubat membawa maksud kembali iaitu kembali taat kepada Allah setelah menyesal melanggar perintah Allah atau melakukan larangannya.

    Berpandukan pengertian taubat daripada pandangan beberapa tokoh ulama di atas dapat saya simpulkan bahawa taubat itu ialah satu cara membersihkan diri seseorang dari semua dosa atau maksiat yang dilakukan serta kembali mengerjakan perkara-perkara yang disuruh yang telah ditinggalkan. Orang yang telah melakukan taubat maka jadilah hatinya yang kotor itu bersih semula seperti kain putih. Amalan taubat itu hendaklah dilaksanakan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh mengikut syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syarak.
    Reply
  183. Refleksi oleh : P. Matematika, PPs UNY 2011. kelas A (11709251011)

    Hakekat bertobat Nasuhah dalam elegi ini maknanya sangat mendalam, yaitu arti tobat yang sebenarnya yaitu kembali ke pada Allah, sehingga ada kesadaran bahwa manusia itu banyak kesalahan dan dosa. Jadi di sini diperlukan kesadaran bahwa kita memohon ampunan atas segala dosa kita dengan berjanji bahwa kita tidak akan melakukan dosa lagi.Dengan bertobat manusia harus melakukan perubahan dan memperbaiki diri untuk menjaga hati, pikiran, perkataan dan perbuatannya agar terhindar dari dosa. Berbahagialah orang yang memiliki kesadaran untuk bertobat karena itulah Rahmat Allah.
    Reply
  184. NELLY RHOSYIDA
    PPS PMAT B 11709251016
    Allah Maha Pengampun.. Al Ghofur.. Allah menerima taubat dari makhluknya betapapun keji dan dosanya menggunung, jika Allah berkehendak, maka diampunilah segala dosa-dosanya. Namun begitu, kita juga jangan meremahkan.. ah Allah kan Maha Pengampun, jadi asal kita minta maaf dan bertaubat saja, sudah cukup.. dosa kita akan terampuni.
    Allah memang Maha Pengampun, tapi bukan berarti kita bisa seenaknya. Bahkan orang yang tiap hari berdzikir dan memohon ampun pun, jika Allah tidak berkehendak, maka apa mau dikata?
    Inilah kuasa Allah.. maka bertaubatlah kita dengan sebenar-benarnya, sedalam-dalamnya, setulus-tulusnya, yaitu taubat Nasuha. Pasrahkan saja segalanya pada Allah.
    Reply
  185. PALUPI SRI WIJAYANTI
    NIM.11709251045
    PPs UNY Pend. MATEMATIKA Kelas C


    Seperti yang diuraikan dalam elegi ini, taubatan nasuha telah dijelaskan oleh allah melalui firman-firmanNya. Namun, manusia adalah tempatnya dosa, dalam kawruh bahasa Jawa menungso (red_ bahasa jawa manusia) secara kiroto boso menus-mneus kebak doso. Misalkan dalam kehidupan sehari-hari, kita temui kasus:

    “Saya melakukan sebuah dosa besar,saya telah bertaubat,tetapi saya mengulangi lagi perbuatan dosa tsb,apakah jika saya bertaubat,taubat saya akan diterima oleh Allah?”

    “Saya termasuk orang yang rajin beribadah, sholat tidak pernah saya tinggalkan,tetapi ketika saya bertemu dengan pacar saya, saya bisa melakukan zina.Saya bertaubat,tetapi saya juga selalu mengulangi perbuatan dosa tsb.”

    “Saya adalah seorang murid yang pernah melakukan dosa besar,saya bertaubat secara lisan,hati dan perbuatan di depan Guru Ngaji saya di hadapan Allah bersumpah meninggalkan dosa yang pernah saya lakukan dan mengganti dengan amal ibadah yang banyak. Namun beberapa tahun kemudian saya melakukan kembali dosa yang sama.apakah saya masih akan diampuni Allah?"

    Perintah dari Allah supaya kita bertaubat dijumpai dalam banyak ayat Al-Quran. Seperti yang ada dalam elegi ini pula. Namun taubat yang dimaksudkan adalah taubat yang sebenar-benarnya, yang disebuat Taubat Nashuha. Yaitu tidak kembali kepada kesalahan yang sebelumnya diperbuat dan mengganti dengan amal ibadah yang banyak.Setiap taubat yang sungguh-sungguh dari dosa sebesar apapun, akan dibukakan pintu ampunan oleh Allah, bahkan Al-Quran menggambarkan kebahagiaan Allah itu seperti seorang gembala yang kehilangan peliharaannya, kemudian menemukannya kembali. Sebegitu senangnya Allah menerima kembalinya kita pada-Nya karena Allah memiliki sifat Ghofurur Rohim,Maha Pengampun.

    Ya Ghofur Ya Bashir..
    Engkau Maha Melihat segala perbuatan kami yang tampak dan tersembunyi
    Engkau juga mengetahui segala dosa dan taubat yang kami lakukan
    Kepada siapa lagi kami memohon ampun jika bukan Engkau yang Mengampuni kami?
    Mudahkanlah jalan taubat kami Ya Allah,Ya Fatah..Ya Rozak.. ya Latif.. Ya Allah…
    Aminnn..
    Reply
  186. Assalamuaalikum wr wb
    Sungguh agama yang sempurna, mengerti semua sendi kehidupan manusia ketika manusia putus asa maka diajarkan bertaubat, ketika susah diajarkan untuk bersabar dll
    Kisah yang luar biasa dapat kita saksikan ketika Umar bin Khattab ra betaubat dengan menatakan diri masuk islam, hal yang luar biasa terjadi, yang semual menjadi musuh agama islam tetapi setelah masuk islam maka dia menjadi musuh orang kapir yang terkenal keberaniannya dan beliau termasuk pemimpin yang adil. Dari kisah sahabat ini dapat terlihat taubat nasuha seperti yang dijelaskan dalam elegy ini, sesuatu yang dulunya dicintai tetapi setelah masuk islam semua dibenci dan dimusuhi.
    Jika dilihat pada masa-masa sekarang ini terutama kita yang masih muda sangat sulit untuk bertaubat tasuha, memang kita sering melafazkan istigfar mengatakan bertaubat namun tidak tidak samapi kepada seperti yang dilakun oleh Umar bin khattab.. semoga kita selalu diberikan kesadaran akan dosa dan noda kita sehingga kita selalu bertaubat kepadaNya..amin,,ya…Rab..
    Reply
  187. 11709251039/ PPs UNY
    P. Mat C

    Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

    Taubat yang tingkatannya paling tinggi di hadapan Allah adalah "Taubat Nasuha", yaitu taubat yang murni. Sebagaimana dijelaskan dalam surat At-Tahrim: 66, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam sorga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bresamanya, sedang cahaya mereka memancar di depan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan 'Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kamidan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'".
    Reply
  188. Kekhilafan dan kekeliruan yang senantiasa menyertai manusia dalam aktivitasnya. Dan Salah dan dosa adalah sifat dasar (thabi’iy) dari manusia. Namun kita juga tidak patut berpandangan bahwa hal yang wajar kalau kita terus menerus berbuat dosa, sementara Allah SWT menyeru kita untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan kita. Dia membuka pintu maaf bagi siapa saja yang kembali kepada jalanNya yang lurus. Sebagai umat Islam tentunya yang terbaik bagi kita tatkala terjatuh dalam perbuatan dosa adalah segera bertaubat kepada Allah subhaanahu wa ta'ala. Allah SWT berfirman dalam Al Quran,“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran : 133). Dalam melakukan taubat diperlukan keihklasan semata-mata karena Alloh SWT, selanjutnya dalam diri kita benar-benar menyesali kesalahan dan berjanti untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut. Selain itu supaya tercapai taubat nasuha, kita juga perlu untuk menambah ilmu yang dapat mengokohkan iman, melembutkan hati dan menajamkan akal. Dan semua itu dapat diraih dengan lebih aktif mempelajari Al Quran sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa dan mempelajari hadits Rasulullah saw sebagai bentuk aplikatif dari ajaran Islam.
    Reply
  189. Manusia dengan mudahnya melakukan dosa dan segera bertaubat, setelah itu berbuat dosa lagi dan bertaubat lagi. Hal itulah yang terus menerus dilakukan manusia karena mereka menganggap Allah luas dengan pengampunan-Nya. Taubat yang kita lakukan haruslah taubat yang sebenar-benarnya taubat yaitu taubat nasuha, yaitu menyadari dosa yang diperbuat,mengakui, menyesali dan berjanji tidak akan melakukan dosa itu lagi. Namun, ibarat kaca jika berdebu maka harus segera dibersihkan, sehingga tidak akan menumpuk dan menyebabkan kerak yang sulit dibersihkan
    Reply
  190. Sabda Nabi Muhammad SAW:"Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut)."
    Demikianlah telah diperingatkan kepada manusia untuk selalu bertaubat kepada Allah SWT. Bahkan berbuat kesalahan sedikit saja kepada seseorang kita harus menyegerakan diri untuk ikhlas meminta maaf, apalagi berbuat dosa. Telah disebutkan juga bahwa sebaik-baik orang berbuat dosa adalah orang yang bertaubat. Maka dari itu kita harus senantiasa taubat kepada Allah SWT atas semua dosa yang telah kita lakukan. Namun ada kalanya ketika manusia sudah bertaubat maka ia kembali mengulangi kesalahannya atau berbuat dosa yang lain. Sehingga ada yang disebut dengan taubatan nashuha atau taubat yang sebenarnya dengan janji tidak ada niatan untuk tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan. Taubat nashuha adalah keharusan untuk dilakukan. Maka semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang mampu untuk bertaubat nashuha. Amin..
    Reply
  191. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Taubat adalah satu-satunya jalan untuk memohon ampun kepada Allah, karena Allah akan mengampuni siapa saja yang mau bertubat terutama taubat nasuhah bukan taubat sambal yang sewaktu-waktu bisa diulangi lagi. Orang yang mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf, maka kemuliaanlah yang akan di dapat dihadapan Allah SWT. “Astghfirullahal’adziim”, kalimat itulah yang pantas saya ucapkan. Ya Allah, terimalah taubatku, ampunilah segala dosa-dosaku.
    Reply
  192. Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Namun banyak orang yang salah dalam mengartikan dan memahami kalimat tersebut. sering kita dengar, setiap melakukan kesalahan, orang tersebut mengucapkan “ah wajarlah saya melakukan kesalahan, saya kan manusia biasa, bukan malaikat yang selalu benar”. Mendengar ucapan ini, saya terkadang ttidak bisa menanggapinya, tidak bisa menyanggah dan tidak bisa membenarkan, jadi yang saya lkaukan hanya terdiam. Padahal seharusnya kalau kita tahu itu adalah hal yang salah, maka seharusnya sebisa mungkin kita hindari. Bahkan banyak orang yang setelah melakukan kesalahan mengucapkan istigfar dah berucap ingin bertaubat, namun dalam hitungan jam, ia melakukannya lagi.
    Menurut bapak, bagaimana cara menanggapi ucapan orang yang mengatakan “ah wajarlah saya melakukan kesalahan, saya kan manusia biasa, bukan malaikat yang selalu benar” dan suka melakukan kesalahan yang berulang-ulang?? Trimaksih...
    Reply
  193. Ya Allah, ya Rahman ya Rahim. Engkau Maha Pengampun, Engkau Maha Pengasih, Engkau Maha Penyayang terhadap hamba-hamba-Mu. Begitu besar ampunann-Mu terhadap segala dosa, kesalahan apalagi kehilapan. Hamba yang hina ini tidak berdaya di depan-Mu memohon ampun atas segala dosa-dosa yang kusengaja maupun yang tidak kusengaja. Rasulullah sebagai hamba-Mu yang paling mulia yang ma'sum dari dosapun bertaubat seratus kali dalam sehari, namun hamba ini sangat jauh dari tuntunan Rasul-MU. Ya Allah tunjukkan, dan bimbinglah hamba untuk selalu berada dalam ridho-Mu. Amin...
    Reply
  194. Asalamu'alaikum


    Sebuah lirik lagu Waly:

    Dengarlah hai sobat
    Saat kau maksiat
    Dan kau bayangkan ajal mendekat
    Apa kan kau buat
    Kau takkan selamat
    Pasti dirimu habis dan tamat

    Bukan ku sok taat
    Sebelum terlambat
    Ayo sama-sama kita taubat
    Dunia sesaat
    Awas kau tersesat
    Ingatlah masih ada akhirat

    Astafighrullahal’adzim
    ReplyDelete
    Replies
    1. Taubat bukanlah sekedar ritual agama namun lebih mendalam maknanya.
      Taubat meliputi niat, ucapan, sikap, tindakan, dan peningkatan.

      Untuk melakuan Taubat janganlah sekedar dipikirkan namun "Kerjakan". Seberapapun level taubat kita lakuan semampu kita. Karena kita diminta untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah yautu rahmat Taubat, maka bertaubat dan terus bertaubat semoga level kita bisa sampai ke level taubat nasuha dalam niat, sikap, tindakan dan peningatan derajat takwa.
      Delete

Komentar

Postingan populer dari blog ini